Suara berisik didapur membangunkan Yoong yang baru jam 3 pagi tadi memejamkan mata, dia bergegas kedapur, ada kerinduan yang membuncang didadanya, bukan... mungkin lebih tepat menyebutnya harapan. Suasa dapur yang berisik hanya terjadi jika Eomma nya memasak pagi untuk mereka. Namun saat dia berada tepat didapur, matanya kembali berkaca-kaca saat menyadari seseorang yang berkatut didapur bukan Eomma nya. Itu adalah orang lain yang memakai seragam sama dengannya.
Dia mendekati punggung itu dan menyaksikan lebih dekat apa yang terjadi dengan dapur rumahnya. Kerusuhan apa yang sedang terjadi?
"Sudah bangun?" itu bukan pertanyaan, lebih sekedar basa basi menyapanya. Dia adalah Seohyun yang seperti kerepotan mengurus dapur sendirian.
"Noona memasak untuk kami?" tanya Yoong masih dengan muka bingungnya, lalu kemudian merutuki kebodohan pertanyaan yang jawabannya sudah pasti itu.
Seohyun mengangguk, "Cobalah!" Seohyun menyodorkan nasi goreng kimchi kemulut Yoong, sedangkan Yoong hanya mematung tidak juga membuka mulutnya sampai Seohyun mulai jengah dan hampir menurunkan tangan.
Saat sadar dia sedikit keterlaluan membiarkan Seohyun kecewa pada dirinya, Yoong segera menahan lengan Seohyun dan dengan cepat memasukkan nasi goreng itu kedalam mulutnya. Mengunyahnya pelan-pelan dan menilai makanan yang masuk kedalam mulutnya.
"Kamu menyentuh lenganku?" tanya Seohyun tidak percaya karena dia tahu bagaimana bencinya namja didepannya itu bersentuhan dengan orang asing.
Sambil mengunyah, Yoong mengangguk, " Aku hanya benci disentuh orang asing, Seohyun noona adalah yeojachigu Yul hyung jadi sudah bukan orang asing lagi."
Tanpa sadar senyum Seohyun mengembang, kata-kata Yoong seakan menghangatkan hatinya, baru beberapa hari yang lalu Yoong menolak belaian dikepala darinya.
"Rasanya... sedikit unik," ucap Yoong setelah selesai mengunyah, "Selain warnanya sedikit gelap dan rasanya... sedikit pahit banyak rasa baru didalamnya. Apa mungkin gosong?"
"Ne? Pahit? Rasa baru?" Seohyun yang penasaran dengan maksud Yoong langsung memasukkan nasi goreng kemulutnya sendiri, "Aniya... ini bukan gosong, hanya sedikit terlalu matang," elak Seohyun tidak percaya dengan hasil karyanya sendiri.
Yoong hanya mengangkat bahunya kemudian memasukkan beberapa roti kedalam alat pemanggang. "Aku mandi dulu dan bersiap sekolah!"
***
Pada akhirnya mereka bertiga makan roti panggang karena bahkan Seohyun sendiri enggan menyentuh makanan buatannya.
"Apakah sudah ada pengumuman hasil UN hyung?" tanya Yoong disela suapan roti kemulutnya.
Yul hanya menggeleng, "Belum, tapi hyung sudah mendaftar disalah satu universitas," jelas Yul. "Hyung juga harus membagi waktu untuk belajar dan bekerja, jadi sekarang hyung ingin melakukan segala hal yang hyung bisa."
Rasanya Yoong kesulitan menelan roti panggangnya, dia merasa kerdil dihadapan hyung nya yang berusaha keras memenuhi segala kewajibannya.
"Minggu dapan ada acara perpisahan siswa di club kan? Itu seperti acara puncak tiap tahunnya." Seohyun seakan mencairkan suasana yang mendadak jadi kaku.
"Itu acara puncak tiap tahun yang bahkan lebih ditunggu dari promnight," Yul menambahi.
Yoong berpikir sejenak, "Bukannya acara itu dilakukan di club, kita bahkan dibawa umur untuk masuk ketempat seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Romance"Melihat noona tersenyum sudah cukup untukku, bahkan saat ku sadar aku hanya dapat menatap punggung noona, karna inilah caraku mencintai!" _Im Yoong "Sebuah hubungan dewasa bukan lagi hanya tentang cinta dan kenyamanan, tapi banyak hal yang nanti ja...