"Seohyun ah jebal biarkan aku disini. Aku harus tau apa yang tengah terjadi selanjutnya. Aku akan memastikan dia tidak lagi menyakitimu dengan cara yang sama!" Yonghwa memohon karena sedari tadi Seohyun terus mendorongnya untuk pulang.
Bagi Seohyun, membujuk Yoong yang baru dia temui ikut keapartemennya saja cukup sulit, apalagi dengan adanya Yonghwa ditengah-tengah mereka.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan oppa, aku hanya ingin memastikan sesuatu. Pulanglah!"
Yonghwa kembali menggeleng, "Bisakah kau berjanji tidak akan ada yang berubah diantara kita bahkan jika dia ada namja yang kau kenal!" Pintanya.
Seohyun memejamkan mata, "Mianhae oppa!"
"Seohyun ah... dia sudah menyakitimu!"
"Arra, jika dia banar-benar Im Yoong yang aku kenal, jika dia memang orang yang sama. Tidak apa-apa, tidak apa-apa berapa ribu kali pun dia menyakitiku. Asalkan dia Im Yoong."
"Apa kau bodoh?!" Yonghwa mengerang tidak sabar, "Selalu bersikap tidak rasional dikala jatuh cinta. Dulu... kau juga bersikap demikian saat bersama Kwon Yul sialan itu!"
"Mengumpat orang dibelakang bukankah perbuatan pengecut Yonghwa ssi?!" Yul yang baru datang bicara dengan nada tenangnya.
Seketika Yonghwa terdiam. Dia bukan orang bodoh yang akan mencari gara-gara dengan pemimpin perusahan besar seperti Kwon Yul.
Yul melipat tangan didadanya, menunjukkan sikap arogansinya didepan namja didepannya, "Kami sedang ada masalah kekeluargaan yang ingin kami bicarakan, orang asing sepertimu harusnya tahu diri untuk segera pergi."
Tersinggung dengan kalimat Yul? Tentu saja sebenarnya Yonghwa sangat tersinggung karena kalimat Yul sangat melukai harga dirinya. Yonghwa menatap Seohyun, meminta pertolongan, setidaknya kalimat penenang yang mungkin membelanya, namun sepertinya Seohyun enggan untuk mengeluarkan kalimat-kalimat bijak seperti biasanya.
"Apa yang membuatmu masih disini? Cepatlah pergi!" usir Yul yang sejak dulu dibangku kuliah sangat tidak suka dengan sikap Yonghwa yang mendekati Seohyun secara terang-terangan.
"Pulanglah oppa! Nanti aku akan menghubungimu!"
Yonghwa menyerah, pada akhirnya yang diinginkan Seohyun dirinya pergi. Dengan berat dia langkahkan kakinya menjauh.
"Kenapa tiba-tiba menghubungiku? Apakah ada masalah dengan Yoonjoo?" Yul bertanya khawatir setelah Yonghwa hilang dalam pandangan.
Seohyun tidak langsung menjawab, dia hanya memasukkan keylock apartemen dan segera masuk diikuti Yul dibelalangnya. Dan tentu saja sosok yang tengah duduk disofa apartemen itu membuat Yul mematung kaget.
"Hyung... yeoja ini membawaku kesini, apakah aku membuat kesalahan? Aku hanya memakan beberapa makanan dijalan dan tidak mampu membayarnya karena mereka tidak bisa memakai kartu yang kau berikan. Hyung... apakah ini masalah serius?!" Yoong langsung merengek saat menemukan Kwon Yul masuk keruangan sama dengannya.
Yul menggeleng, "Aniya... jangan khawatirkan apapun!"
"Ada yang ingin kau jelaskan Kwon Yul?!" Seohyun bertanya dengan nada intimidasi.
Tidak tahu memulai dari mana, Yul hanya diam.
"Kau menghapus ingatannya tentangku?"
Yul memdongkakkan kepala tidak percaya dengan pertanyaan yang baru saja terlontar. "Apa yang kau bicarakan?"
"Keluargamu pernah menghapus nama seseorang dari kepalanya, jadi menghapus ingatan tentangku juga bukan suatu masalah bukan?" tuding Seohyun, jelas ada kemarahan dimatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Romance"Melihat noona tersenyum sudah cukup untukku, bahkan saat ku sadar aku hanya dapat menatap punggung noona, karna inilah caraku mencintai!" _Im Yoong "Sebuah hubungan dewasa bukan lagi hanya tentang cinta dan kenyamanan, tapi banyak hal yang nanti ja...