BAGIAN 19

292 35 5
                                    

Soojung mengejar Jessica dibelakang sesaat setelah menemukannya. Dia ingin membuktikan kebenaran artikel-artikel yang bertebaran tentang berita berhentinya Jessica dari agency mereka.

"Eonni... tidak adakah yang ingin kau jelaskan padaku?"

Jessica menoleh sekilas kemudian memeluk Soojung erat. Hal yang tidak pernah mereka lakukan ditempat umum. Mengumbar kedekatan mereka.

"Mianhae Jungie ya!"

"Kau tau bukan permintaan maaf yang ingin kudengar eonni. Setidaknya berikan satu penjelasan yang masuk akal sehingga kau bersedia mengeluarkan ratusan juta untuk membayar denda perusahaan." Soojung melepaskan diri dari pelukan hangat Jessica dan menatap mata Jessica, berusaha mencari penjelasan disana.

"Bisnis. Eonni ingin menjalankan bisnis fashion!"

Menolak penjelasan Jessica, Soojung menggeleng, "Tidak dengan meninggalkan industri hiburan tiba-tiba kan?"

Kali ini Jessica yang menggelang, "Aniya... siapa bilang eonni akan meninggalkan industri hiburan, eonni hanya istirahat sejenak sambil merintis bisnis eonni. Kamu tahu kan betapa sulitnya merintis bisnis dari awal?"

"Aku tidak tau dan tidak mau tau jika pada akhirnya berpisah lama dengan eonni!"

"Jungie ya... jebal mengertilah, jangan membuat semuanya jadi lebih sulit!"

Soojung menggeleng, matanya berkaca-kaca menahan tangis, "Aku pikir kau benar-benar eonni ku, tapi ternyata aku tidak lebih dari sekedar orang asing untukmu, bahkan saat seperti ini, aku adalah orang terakhir yang tau tentang keputusan pentingmu. Kau membiarkan media tau lebih dulu dari pada aku!"

"Aniya... kau salah faham!"

"Bahkan jika aku salah faham sekarang, kau tidak bisa menjelaskan apapun padaku eonni. Kau menyembunyikan semuanya sampai akhir. Aku tidak tau apapun tentang dirimu dan rahasiamu!"

Seakan kehabisan kata-kata, Jessica lagi-lagi menggelang, "Kau tau itu tidak benar, kau adalah dongsaeng kesayangan eonni. Eonni..."

"YA JESSICA JUNG SOOYEON! APAKAH INI BENAR?"

Pembicaraan mereka terhenti saat mendengar lengkingan suara dari ujung yang menarik perhatian mereka, sahabatnya yang tengah marah sambil mengacuhkan sebuah majalah ditangannya. Tiffany Hwang.

Soojung menggigit bibir bawahnya menahan tangis yang kian ingin meluap keluar, dia segera membalikkan badan tanpa kata, membiarkan dua sahabat mengambil alih keadaan.

Sedangkan Jessia hanya terdiam, ekor matanya masih menatap punggung Soojung yang kian menjauh dan masih mengacuhkan sahabat yang kini mengguncangkan kedua bahunya meminta penjelasan juga.

***

Sejak kepulangannya 3 hari lalu, Yoong sama sekali tidak beranjak dari apartemennya, dia hanya bermanja-manja pada Seohyun dan minta ini itu.

"Yoong ah, kau bilang keadaan kantor sedang sibuk-sibuknya, kenapa malah bermalas- malasan diapartemen?"

Tidak ingin menjawab pertanyaan kekasihnya, Yoong malah menggeratkan pelukannya pada bantal diatas ranjang, dia ingin menikmati masa-masa bahagianya.

"Tadi pagi Yul kesini dan membawa banyak sekali makanan, dia juga membawa kimchi. Kira-kira dari mana dia dapat kimchi? Sejak orang tua kalian meninggal kalian sudah jarang sekali makan kimchi."

Yoong mendesah, dia menatap Seohyun dari ranjangnya yang tengah menyiapkan makanan dimeja makan, sepertinya itu adalah makanan yang dibawa hyung nya tadi pagi.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang