Soojung memeluk erat yeoja yang jauh lebih tua darinya. Dia menyandarkan seluruh tubuhnya pada sosok itu, seakan mencari ketenangan disana.
"Waeguerae Jungie ya?" tanya yeoja itu tanpa melepaskan pelukan dari Soojung, "Bukankah bulan depan kamu akan debut? Kenapa seperti ini, oh?"
Soojung hanya menggeleng dan semakin mengeratkan pelukannya pada yeoja disebelahnya. Dia semakin membenamkan wajahnya.
Merasa ada yang tidak beres dengan Soojung yang biasanya sangat ceria, yeoja itu menarik tubuhnya dan meneliti wajah Seohyun. Ada lebam dipelipis matanya yang tadi dia sembunyikan lewat rambut panjangnya saat datang. "Waeguerae? Ada lebam dimatamu? Siapa yang melakukannya?" tanyanya gusar sambil membelai lebam dipelipis Soojung.
Lagi. Soojung kembali menabrakkan diri ketubuh yeoja itu dan memeluknya. Dia benar-banar butuh sandaran saat ini, hanya saja dia tidak bisa menemui eonni nya disaat keadaannya tengah tidak baik-baik saja.
"Katakan pada eonni siapa yang menyakitimu Jungie ya!"
Tidak ada jawaban apapun, tapi yeoja itu tau Soojung tengah terisak dalam diam.
"Jebal... jangan membuat eonni menerka-nerka apa yang tengah terjadi padamu!"
"Aku... aku... sepertinya tidak akan debut eonni, tidak akan bisa menjadi seperti eonni!" desis Soojung lirih disela isaknya.
"Mwoya?! Bukankah kalian sudah berlatih untuk girlgrup dengan nama FX?"
Soojung menggelang, "Semua sia-sia eonni, tadi seorang petinggi SM memanggilku, dia bilang aku tidak bisa debut jika... jika... jika tidak mau melayani petinggi stasiun TV bernama..."
Tidak tahan dengan cerita seseorang yang sudah dianggap dongsaeng nya, segera dia tarik kembali Soojung kedalam rengkuhannya, "Andwae... jangan lakukan itu! Eonni akan sangat marah jika kamu melakukannya Jungie ya! Katakan pada eonni, apakah dia juga yang melukai wajahmu?"
Soojung mengangguk kecil.
"Jinjja!" Soojung tahu yeoja yang memeluknya kini tengah menahan amarahnya yang siap meledak. "Uljima... jangan menangis, eonni akan membantumu. Jika perlu kita cari agensi baru yang bisa mendebutkanmu secepatnya."
***
Pagi pagi sekali, Yoong sudah ada diperusahaan ditemani pak Park yang masih menguap. Pak Park tidak mengira dia dihubungi untuk menjemput sang tuan muda kekantor. Hal ajaib seperti ini tidak pernah terjadi selama hidupnya.
"Presentasi jam sembilan nanti... haruskah aku ikut?" tanya Yoong sambil membolak balik berkas dihadapannya.
"Presentasi untuk produk terbaru KeyPhone seri 305K, sepertinya itu cuma untuk formalitas karena semua sudah disetujui."
Yoong hanya mengangguk, kemudian kembali berfokus pada lembaran didepannya, "Kenapa 3 tahun ini banyak sekali yang mengajukan garansi, terutama pada produk 259K, apakah itu produk cacat perusahaan?" tanya Yoong menatap pak Park mencari jawaban.
"Tentu saja tidak, itu salah satu produk unggulan kita sampai saat ini!"
Dengan serius Yoong melingkari tiap garansi yang diajukan. Dia merasa ada yang janggal dengan berkas yang didepannya. "Pak Park... singkirkan dulu berkas ini, aku ingin mempelajari materi presentasi nanti siang."
Tanpa banyak kata pria bernama lengkap Park Dal Gi itu langsung merapikan berkas didepan Yoong dan menggantinya dengan berkas lain. "Tuan muda, kalau di ijinkan, saya ingin menyelesaikan pekerjaan saya diluar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Romance"Melihat noona tersenyum sudah cukup untukku, bahkan saat ku sadar aku hanya dapat menatap punggung noona, karna inilah caraku mencintai!" _Im Yoong "Sebuah hubungan dewasa bukan lagi hanya tentang cinta dan kenyamanan, tapi banyak hal yang nanti ja...