BAGIAN 3

358 38 2
                                    

Sudah 8 tahun sejak kecelakaan itu terjadi, sekarang Yul maupun Yoong sama-sama sudah dewasa. Menjadi namja matang yang mapan.

"Kamu tidak kerja lagi?" Seohyun kala melihat Yoong masuk keruangan kerjanya tanpa permisi dan berbaring disofa sambil memainkan game di handphone nya.

"Bekerja dikantor hanya untuk orang tua!" celetuk Yoong asal. "Dengan memainkan game ini sama dengan aku bekerja, noona. Aku sedang mengevaluasi hasil kerja karyawanku!"

Seohyun mencibir, kemudian menunjukkan tablet ditangannya pada Yoong, "Menurut kamu desain ini bagaimana?" tanya Seohyun yang menunjukkan desain interior sebuah rumah.

Yoong menilik sebuah hasil karya ditangan Seohyun, bagus!

"Itu untuk...?"

Malu-malu Seohyun tersenyum, "Calon rumah kami."

Tidak nyaman dengan pembahasan ini, Yoong mengembalikan fokusnya pada game ditangannya. Entah sejak kapan, tapi dia selalu tidak nyaman dengan kedekatan hyung dengan yeojachingu nya.

"Yoong... kamu terlihat tidak peduli!" Seohyun pindah disebelah Yoong dan merujuk, menarik-narik lengan Yoong.

Malas-malasan Yoong duduk dan meletakkan handphone yang dia mainkan disampingnya "Perusahaan aku bergerak dibidang produksi handphone, mana mengerti aku tentang desain interior."

Seohyun hanya mengerucutkan bibirnya, "Noona juga sama tidak mengertinya, ini hadiah dari salah satu teman noona yang tinggal di New Zeland, coba kamu perhatikan! Rumah ini unik, ada satu ruangan yang berlantai kaca dan dibawahnya ada ikan yang sedang berenang. Noona tidak sanggup membayangkan bagaimana indahnya ruangan ini..., rasanya pasti kita seperti ditengah-tengah sungai yang jernih..."

Yoong hanya tersenyum kecil mendengarkan segala cerita Seohyun tentang harapan masa depannya dengan Yul untuk rumah masa depan rumah mereka.

Mata yang berbinar memancarkan kebahagiaan. Itu sudah cukup, Yoong tidak ingin mata itu kembali meredup. Dia tidak peduli kepada siapa kebahagiaan itu tertuju, yang jelas... melihat bagaimana mata itu berbahagia.

"Akhir-akhir ini Yul sangat sibuk, kita jadi jarang bertemu!"

"Aku akan menghubunginya!" Yoong mengacungkan handphone nya kemudian mencari kotak Yul. Setelah bunyi tut ketiga Yul mengangkat telepon nya.

"Kamu butuh sesuatu?"

"Seohyun noona ingin kita makan malam bersama, mungkin hyung bisa meluangkan sedikit waktu?"

"Hmmm," Yul bergumam, mungkin sedang berpikir, "Mianhae, hyung sudah ada janji makan malam dengan klien untuk membicarakan ulang tahun hotel kita."

Yoong tahu itu sebuah penolakan, matanya melirik Seohyun disebelahnya yang kini menatap penuh harap. Namun didepan Seohyun, Yoong tidak ingin terlihat memaksa Yul.

"Kalau begitu mungkin lain kali hyung!" ujar Yoong kemudian mematikan handphone nya, dan hanya memberikan gelengan sebagai jawaban rasa ingin tahu Seohyun.

***

Awalnya mereka hanya makan malam berdua, sebelum mereka tahu Jung Soojung, adik kandung Seohyun baru pulang dari dorm secara tiba-tiba ditengah trainer sebelun debut nya sebagai girl band yang akan dijadwalkan bulan depan. Dan seperti biasa, dia selalu merusuh pada Yoong.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang