Seorang namja serengah baya keluar dari bandara dengan memakai kaca mata hitamnya. Setelah hampir 20 tahun, akhirnya dia kembali menginjakkan kaki kembali ke negara asalnya.
"Kemana kita akan pergi tuan besar?"
Pertanyaan dari sekertarisnya membuatnya sedikit berpikir namun kemudian senyum kecil membentuk dibibirnya, "Kumpulkan anak-anak nakal itu! Aku akan menghukum mereka."
"Ne?"
"Kwon Yul, Jung Sooyoen, Im Yoong... kumpulkan mereka!"
***
Jessica menggenggam erat tangan Soojung yang gemetaran, hari ini ada perform perdana FX secara onair. Walaupun bukan satu panggung, Jessica menyempatkan waktu untuk datang menenangkan dongsaeng nya. "Gwenchana... jangan tegang ne?"
Soojung menggeleng, tangannya berkeringat dingin. Dia benar-benar grogi sekarang. "Aku akan tenang jika satu panggung denganmu eonni."
"Eonni akan mengusulkan pada sajangnim untuk itu." hibur Jessica kemudian memberikan permen mint kemulut Soojung, "Seorang teman mengatakan saat merasa tidak tenang dan makan perment mint, ketenangan akan kita dapatkan."
"Eonni akan menemaniku sampai selesai kan?"
Dengan wajah menyesal Jessica menggelang, "10 menit lagi eonni harus kembali keperusahan KeyPhone. Eonni mampir hari ini khusus untuk memberikan semangat saja. Mianhae!"
Mengerti keadaan eonni nya, Soojung mengangguk mengerti, "Apakah kondisinya separah seperti pemberitaan?"
Jessica mengangkat bahu, "Molla, eonni harap semua baik-baik saja."
"Yoong oppa pasti sangat tertekan."
***
Pak Park menjemput Yoong tanpa penjelasan apapun. Dia membiarkan Yoong bertanya-tanya dirinya akan dibawa kemana dirinya.
Sekitar 1 jam berkendara mereka berdua sampai dimision mewah entah milik siapa. Pak Park berinisiatif melangkahkan kaki duluan guna memberikan petunjuk arah pada tuannya yang setia mengekor dibelakang.
Dimeja makan mision itu sudah ada Jessica, Yul dan seorang namja paruh baya yang tidak dia kenal namun terasa tidak asing baginya.
"Tundukan kepala anda tuan muda dan beri salam!" perintah pak Park sambil menarik kursi untuk Yoong.
Yoong tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menundukkan badan 90⁰ kemudian duduk disisi Yul.
"Senang bertemu denganmu kembali Im Yoong!" Sapa namja paruh baya itu sambil mengangkat tangan berniat mengusap kepala Yoong, namun dengan gerakan senatural mungkin Yoong menghindar dan itu mampu membuat semua kepala yang ada diruangan terkejut dengan penolakan Yoong.
"Jwosonghamnida Ajusshi, Yoong tidak suka bersentuhan dengan orang!" Jelas Yul sebelun terjadi salah paham.
"Aigoo... sepertinya Yoong tahu tadi sesudah ketoilet aku tidak mencuci tangan," namja paruh baya itu berusaha melucu untuk mencairkan suasana. "Melihat kita berkumpul seperti ini seperti melihat kalian 20 tahun yang lalu," ucap namja itu senang.
"Daddy... kenapa pulang tidak bilang-bilang dan menyuruh kami berkumpul tiba-tiba?"
Yoong menatap interaksi Jessica dan namja paruh baya yang dia yakini adalah Jung Yuhno. Sebuah nama yang pernah disebutkan pak Park yang sering menjadi penolong perusahaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Romance"Melihat noona tersenyum sudah cukup untukku, bahkan saat ku sadar aku hanya dapat menatap punggung noona, karna inilah caraku mencintai!" _Im Yoong "Sebuah hubungan dewasa bukan lagi hanya tentang cinta dan kenyamanan, tapi banyak hal yang nanti ja...