7. with Anton

126 8 0
                                    


🎵Fiersa besari- Celengan Rindu🎵

~~

"Ton, ada yang mau aku omongin, nih." Kata Gita memberanikan diri menghampiri laki-laki itu yang sedang berkumpul dengan teman-temannya. Sebenarnya tidak enak juga mengganggu saat seperti itu, tapi masa bodoh. Gita sudah menunggu sejak tadi tapi mereka tak kunjung selesai dengan urusan mereka.

"Eh, iya Git." Anton bangkit dan menjauh dari teman-temannya. Beralih ke meja yang kosong.

"Kenapa Git ?" Tanya Anton akhirnya.

"Ehmm.. gini ton. Aku mau keluar dari komunitas pecinta alam. Dan nggak akan ndaki gunung lagi." Kata Gita sambil menahan kesedihannya.

"Lho kog tiba-tiba gini, Git ? kamu kan seneng banget ikut muncak."

"Nggak apa-apa. Ini sudah jadi keputusanku." Gita mencoba tersenyum.

Anton masih terkejut dengan Keputusan Gita yang mendadak ini. Minggu lalu perempuan itu masih mendaki bersama dirinya. Rencananya dia mau mengajak Gita ke merbabu tapi malah begini. Sungguh ia masih tidak habis pikir.

Entah kenapa, Anton merasa senang berteman dengan Gita. Gadis itu baik, cantik dan nyambung saat mengobrol. Dia senang bersama dengan perempuan itu. Terlebih saat mendaki bersama. Dia juga ingin memiliki pasangan dengan hobi yang sama seperti dirinya.

"Apa terjadi sesuatu setelah mendaki kemarin ?"

"ndak kog." Jawab Gita enteng.

"Padahal rencananya aku mau ngajak kamu ke merbabu lho, Git."

Wah, Merbabu ? Ingin sekali aku kesana. Tapi-

"Nggak bisa Ton, maaf. Ya udah aku tak pulang dulu ya, udah sore." Gita tersenyum lalu segera beranjak setelah Anton memberikan anggukan.

"Eh, Git. Tunggu." Panggil Anton lalu ia menyusul Gita yang berjalan belum terlalu jauh darinya.

"Iya Ton, ada apa lagi ?"

"Kamu bawa motor nggak ?"

"Iya bawa, kenapa ?"

"Anterin ke bengkel, yuk. Ngambil motorku yang tadi pagi tiba-tiba bocor."

Gita sudah berjanji pada Satria tidak akan terlalu dekat dengan teman laki-lakinya.

"Yah, nggak bisa Ton. Aku harus pulang. Suruh nganter temen mu aja lah." Gita menunjuk ke arah beberapa orang yang bersama Anton tadi.

"Setelah ini mereka masih ada kelas, Git. Aku harus pulang juga. Kebetulan kan ketemu kamu disini, sekalian aja bareng. Boleh ya ?"

Kasian juga.

"Ya udah deh, ayok." Jawab Gita pada akhirnya.

Yess. Anton terlihat senang.

~~

Setelah mengambil motor Anton di bengkel, laki-laki itu memaksa Gita agar mau dia trakir di kedai dekat bengkel. Awalnya menolak namun karena Anton memaksa, Gita tidak bisa menolaknya.

"Katanya tadi mau pulang." Kata Gita sambil menunggu pesanan roti bakar mereka.

"Ini sebagai tanda terimakasih karena kamu mau mengantarkanku ngambil motor, Git. Maaf sudah merepotkan."

"Hahaha. Apaan sih Ton, mbok ya santai aja to. Aku sama sekali ndak merasa direpoti."

"Eh, kamu dah jadian belum sama gebetan yang kamu bilang di Ungaran waktu itu ?" Tanya Gita mencoba mencairkan suasana yang canggung itu.

Mountain i'm in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang