Mountain i'm in love

8. Galau

🎵menunggu kamu- Anji🎵

"Kau dengan dunia mu saja.
Biar saya dengan dunia saya.
Tidak perlu saling-saling memaksa suka hobi masing-masing.
Nanti, kalau sudah waktunya bertemu, kita akan punya banyak hal untuk diceritakan.
Tapi selagi jauh,
tolong jaga kepercayaan.

Fiersa besari

~~

Beberapa hari setelah kejadian satria gagal menjemput, hari minggu ini mereka akhirnya bisa berjalan-jalan. Jam 9 pagi Satria menjemput Gita untuk diajak pergi ke candi gedong songo, Bandungan kab. Semarang.

Tak seperti biasanya. Gita yang selalu ceria, yang selalu antusias jika pergi ke tempat wisata, sekarang nampak seperti Gita yang berbeda. Lebih pendiam dan berbicara seperlunya saja. Hmm, aneh. Pikir satria.

"Mengko meh maem nopo, yang ? (Nanti mau makan apa, yang), Ayam geprek, sate, nopo bakso ?" Tanya Satria.

"Hmm.. terserah kamu saja." Jawab Gita.

"Kenopo sih, yang. Kog dari tadi kayak gak seneng tak ajakin kesini ?"

"Ndak kog." Jawabnya singkat.

"Bosen, ya. ketempat ini terus. Lain kali kamu bilang mau kemana. Jangan bilang terserah terus."

"Hhhhh. Nggak lah. Mana ada bosen." Gita mencoba tertawa padahal tidak ada hal yang lucu. Lebih ke tertawa garing.

"Kalo ada masalah, cerita sini sama aku. Ya emang aku ndak bisa bantu apa-apa kalo masalah tugas kampusmu. Tapi aku bisa dengerin cerita kamu, biar kamu sedikit lega. Hehe." Satria mencoba menghibur Gita yang seperti ada beban berat dikepalanya. Perempuan itu tak membalas apa-apa, hanya menggelengkan kepala dan tersenyum lalu berjalan kembali.

Tempat ini sudah sering mereka kunjungi, tapi tak pernah ia merasa bosan sama sekali. Gita memandangi sebuah candi dengan pelataran yang agak luas. Disana ada beberapa orang yang sedang berfoto ria. Dia teringat dirinya yang melakukan itu bersama satria yang dengan senang hati Satria memotretnya yang bergaya didepan bagunan bersejarah itu.

"Kenapa, yang. Mau foto disana ?" Satria berucap.

"Ah, ndak. Yok lanjut lagi." Katanya.

Mereka Berjalan hingga sampai di tempat paling ujung. Lelah karena jalan yang agak menanjak. tempat itu berada dilereng gunung Ungaran. Tak tau lagi apa yang harus mereka lakukan. Kog suasana jadi canggung, ya. Pikir masing-masing.

"Turun lagi, yuk." Pinta Gita. Satria hanya mengikuti keingininan gadisnya itu.

"Aku mau ngomong." Gita memulai percakapan yang sedari tadi mengganjal dipikirannya.

"Ya, daritadi juga udah ngomong lho, yang. Hhhhha." Satria tergelak.

"Ini serius."

Seserius itu kah ? Satria menghentikan tawanya dan memandangi Gita lekat-lekat. Perempuan itu tak pernah seserius seperti sekarang. Ada apa kah garangan. Eh, maksutnya gerangan😂

"Aku-" Gita dengan berat hati menyampaikan. Satria masih tampak menunggu.

"Aku ingin hubungan kita sampai disini."

Jleeeebb.

Seperti panah yang pas mengenai jantungnya.

Sakit sekali.

Satria masih tidak percaya dengan apa yang baru saja tertangkap oleh indera pendengarannya. Ia mencoba mencerna maksut dari kalimat Gita. What the hell.