Preview chapter 8 : Senandung Cinta
Seoul, 28 Agustus 2019Jungkook terbangun dari coma setelah hampir tiga tahun lamanya tak sadarkan diri. Menolak kehadiran Kim Taehyung di sampingnya. Menolak untuk berdamai dengan masa lalu yang ia tinggalkan. Terbengkalai sebab kondisinya yang tak memungkinkan.
Dalam hatinya dendam itu masih ada. Namun kenyataan yang akhirnya terkuak mulai dapat ia terima pelan-pelan. Kecelakaan yang membuatnya cedera, bukanlah Taehyung pelakunya.
Taehyung mendapatkan misi untuk menyelamatkan Jungkook. Transplantasi sum-sum adalah satu-satunya harapan hidup untuk sang adik. Taehyung harus menemukan donor sum-sum yang cocok. Juga harus bisa mendapatkan pendonor segera.
Bisakah Taehyung melakukan itu untuk Jungkook? Akankah Jungkook kembali mempercayai Taehyung?
Seoul, 29 Agustus 2019
Tak ada kata menyerah untuk melakukan sesuatu demi yang tersayang. Tak ada hambatan yang berarti dan menjadi penghalang. Ketika tekad sudah mulai tercanang. Terpatri begitu kuat dalam hati yang meradang. Maka yang ada hanyalah ia akan menemukan jalan terang.
Segala persiapan telah di lakukan dengan matang. Menunggu eksekusi dari sang perancang rencana. Persiapan untuk Taehyung bertemu dengan seseorang. Dia yang mereka yakini bisa membawa kesembuhan untuk bungsu sang Tuan Kim.
“Hati-hati dan tetap waspada, karena yang kau temui ini bukan orang sembarangan,” Ucap Namjoon.
Ia sibuk memasangkan alat pelacak yang di lengkapi dengan penyadap suara di tubuh Taehyung. Untuk keamanan saat Taehyung akan bertemu dengan ayah kandung Jungkook. Juga untuk merekam semua pembicaraan Taehyung dengan Ilhoon.
Inti dari rencana mereka adalah Taehyung harus membujuk Ilhoon, agar dia bersedia menjadi pendonor sum-sum untuk anaknya.
“Pastikan Jungkook tidak tahu hal ini,” Ucap Taehyung.
“Kenapa?”
“Aku sudah terlanjur bilang padanya kalau aku ada bisnis di luar kota menggantikan Papa, aku sama sekali tidak menyinggung tentang ayah kandungnya, aku hanya tidak ingin dia terlalu banyak memikirkan hal-hal tidak penting yang akan mengganggu kondisinya,”
Jawaban Namjoon hanyalah tepukan di bahunya. Bahasa isyarat antar para pria. Terkadang mereka melakukan itu untuk menguatkan satu sama lain. Dan kali ini, tidak banyak yang bisa Namjoon lakukan untuk adik sepupunya ini kecuali mengawasi.
Ilhoon, adalah orang yang tak bisa di remehkan. Orang yang berbahaya yang tidak seharusnya berurusan dengannya. Namun, dia menjadi satu-satunya orang yang Taehyung harapkan.
Tak hanya Taehyung seorang, melainkan mereka semua yang menyayangi Jungkook, berharap si ayah kandung membuka hati untuk menjadi pendonor.
Sebab Ilhoon telah menjadi bagian dari kelamnya dunia hitam. Bagian dari kerusuhan dan sisi gelap kehidupan. Seorang yang di tangannya selalu membawa ancaman. Mafia kelas kakap yang tak bisa di remehkan.
Kim Seorim sudah lama melarang kedua putranya untuk berhubungan dengan sang mantan suami. Karena kehadiran Ilhoon sama sekali tidak memberikan hal baik. Dendamnya dengan masa lalu membuat posisi Kim Seorim selalu sulit.
“Aku tunggu di sini, segera beri sinyal jika kau dalam bahaya,” Ucap Namjoon, masih di dalam mobil, melepas Taehyung pergi.
Mereka sudah sampai di sebuah tempat yang jauh dari keramaian kota. Tempat terasing dimana di sekitarnya adalah lahan kosong yang sangat luas. Ada satu bangunan berlantai empat yang teronggok gagah, kusam dan mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dearest Presences (Vkook / Brothership)
FanfictionSelalu ada alasan berbau takdir dalam setiap pertemuan. Tersadari atau terabaikan jalinan takdir terus bergulir. Seiring dengan denting waktu yang tak pernah terhenti. Menanjak, menuju sebuah spiral konflik yang menghubungkan segala ujung benang tak...