3. Praduga

4.5K 594 70
                                    

Jadi kakak itu emang Bertanggung jawab Melindungi adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi kakak itu emang
Bertanggung jawab Melindungi adiknya





Seoul, 20 Juli 2019
Daeshin Medical Center, VIP 507

Sebuah lengan terjulur, meraih lengan lain yang terkulai. Menggenggam lembut ujung jemari lalu membelai. Lupakan sejenak akan perandaian yang membuai. Tentang dunia indah yang sempat terabai. Juga senyum manis seindah gerimis merinai.

Handuk kecil basah terusap perlahan di sepanjang bujur lengan. Mengeruk sisa kusutnya kulit badan. Pucat tanpa ruam yang menyedihkan. Bersama dengan kedua matanya yang masih memejam. Air hangat itu tak cukup memberikan rangsangan.

“Sudah berapa lama kulit mu tak terkena sinar matahari? Lihat, jadi kusam begini,”

Masih bersama dengan sosok tampan yang selama ini selalu setia disampingnya. Menemani siang dan malam. Menghidupkan kesunyian yang menyiksa batin dan raga.

“Aku tak bisa membawa mu keluar, dokter melarang,”

“Kau tak boleh terpisah dari mesin dan kabel-kabel ini,”

“Atau aku akan kehilangan mu untuk selamanya,”

“Lantas, apakah aku harus membawa matahari ke kamar mu juga? Agar kulit mu kembali cerah,”

Kerlingan matanya bergerak nakal. Menelisik yang tengah terbaring tenang. Tak ada respon yang selama ini ia harapkan. Si manis masih terlelap dalam tidur panjang yang nyaman. Tanpa peduli akan dirinya yang tersiksa dengan kerinduan mendalam.

“Eh jangan! Kita berdua akan gosong bersama haha,”

Dan tawa itu tergelak dengan nada sedih yang tersembunyi.  Dalam ruas kesunyian yang mencekam. Matanya membayang berkaca-kaca begitu tawanya menghilang.

Masih dengan gerak tangan membasuh lengan yang tersayang. Masih dengan sakitnya sebuah penantian panjang tanpa titik terang.

“Bangunlah, sebelum aku kehilangan urat humor ku, Dek,”

==============================

S

eoul, 15 Juli 2016
Rumah kesayangan Jungkook

Pagi ini sinar mentari sangat cerah. Seolah melupakan prahara tengah malam yang membuat beberapa orang tegang. Embun pagi membawa aroma khas yang memberi tenang. Lupakan sejenak tentang rasa cemas yang membayang. Kembali beraktivitas tanpa beban.

Dearest Presences (Vkook / Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang