Halo Dear,
Apa kalian sudah baca part revisi yang siang tadi sy publish?
___________________________________Kakak suka jahil ya dek? 😂
2
Seutas KepercayaanSeoul, 14 Juli 2019
Daeshin Medical Center, VIP 507Hamparan langit malam riuh renyah dengan taburan bintang. Cahaya rembulan memancar anggun di sela-sela gerumul awan. Purnama tak pernah lekang. Selalu memberi indah di kolong langit kelam yang menebar kegelapan.
Sebuah buku dongeng terbuka beberapa halaman di tangan seseorang. Kacamata eksentrik bertengger manis di wajah memperjelas bacaan. Bibir bergumam mengucap barisan kata yang tertulis dalam lembaran.
Sesekali ekor mata bergerak perlahan. Melirik yang terbaring tanpa riak dalam raut wajah yang tenang. Sesekali senyum mengembang tipis. Merasa dongengnya di dengarkan dengan khidmat.
“Aku akan memenggalnya per-chapter, aku tidak akan memenggalnya di pertengahan cerita, jangan khawatir,” Ucapnya di pertengahan ia membaca buku dongengnya.
“Kau suka sekali fabel, padahal usia mu ini sudah pantas untuk majalah Playboy, tak heran Ayah selalu memanggil mu manis,” Sambungnya, setengah menggerutu, setengah lagi menahan gemas.
“Aku bawakan satu kotak dongeng fabel untuk mu, agar kau tidak bosan sepanjang hari di sini, aku rela mulut ku berbuih demi membacakan semuanya untuk mu,”
Lirikan matanya menatap lembut penuh ancaman pada yang terdiam. Hanya sekedar mengharap sebuah keajaiban.
“Jika kau kasihan pada ku, maka bukalah mata mu, baca sendiri dongeng-dongeng itu,”
======================
Seoul, 14 Juli 2016
Lapangan Basket Victory High SchoolTerasa angin begitu sejuk berhembus semilir. Menggoda hati yang gerah akan hiruk pikuk waktu yang terus bergulir. Tanpa peduli sengat mentari. Tanpa peduli ricuhnya langkah manusia menyusuri tiap jalan kehidupan.
Tak ubahnya roda yang terus berputar, waktu tak akan berhenti berkelana. Mengukir tiap kenangan di setiap detikannya. Merekam jejak alur hidup yang tak pernah sama antara satu manusia dengan yang lainnya. Menjadi saksi abadi, untuk peristiwa yang kelak akan menjadi bagian dari sejarah.
“Lemparr!!”
Gemuruh ricuhnya lapangan basket yang ramai. Banyak siswa siswi berkumpul. Saling memberikan teriaka lantang. Saling mendukung team favorit mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dearest Presences (Vkook / Brothership)
FanfictionSelalu ada alasan berbau takdir dalam setiap pertemuan. Tersadari atau terabaikan jalinan takdir terus bergulir. Seiring dengan denting waktu yang tak pernah terhenti. Menanjak, menuju sebuah spiral konflik yang menghubungkan segala ujung benang tak...