Dendam memang membutakan segalanya.
Kyungsoo menghela napas,tubuhnya masih lemas luka disana sini juga belum kering. Tapi ia nekat sekali menolong Daemi dengan mendonorkan darahnya.
Kyungsoo tersenyum kala melihat luka di tangannya akibat mendonorkan darahnya pada sang ayah.
Kyungsoo memimpikan ada seseorang yang memanggilnya dengan sebutan anakku.
Tapi semua tidak mungkin karena hal ini terjadi. Bahkan ayahnya sendiri yang membuangnya.
Dalam lamunan Kyungsoo tersentak kaget kursi rodanya bergerak.
"Chan!"pekik Kyungsoo kaget.
"Kamu kenapa diluar Kyungie? Kondisi kamu masih sangat lemah."Chanyeol kesal sendiri pada Kyungsoo kala ia melihat ruangan Kyungsoo kosong tanpa penghuni.
Kyungsoo cemberut,"kamu lama aku males di dalem sendiri jadi aku keluar deh hehe."
Chanyeol terkekeh gemas pada Kyungsoo ia tak menyangka akan mendapatkan bidadari seperti Kyungsoo.
"Ya sudah kita masuk!"
Kala mendorong kursi roda Kyungsoo mata Kyungsoo membulat kaget melihat sang- Em ayah berdiri didepan pintu kamarnya.
Dengan keadaan lusuh dan memegang alat bantu di pinggirnya Daemi berdiri lama menantikan kehadiran Kyungsoo.
Lidah Kyungsoo seakan kelu tak bisa bertanya hingga akhirnya suara Chanyeol memecahkan keheningan.
"Ada apa anda kemari Park Daemi?"tanya Chanyeol dengan kasar.
Daemi tersenyum ia merasakan memang pantas diperlakukan seperti itu dari anaknya.
"Tidak bisa kah kamu berbicara lembut pada ayah?"pertanyaan Daemi membuat Chanyeol terbahak- bahak.
"Tak ingat bahkan kau memperlakukan anakmu seperti hewan."sarkas Chanyeol.
Daemi tak menjawab memang betul semua ucapan Chanyeol padanya.
Chanyeol membawa masuk Kyungsoo pada ruangannya tak menghiraukan Daemi di depan pintu Kyungsoo.
"Bisa kah menyingkir kekasihku butuh istirahat."ketus Chanyeol.
Daemi menyingkir tapi tak lama ia sedikit terhuyung kebawah memeluk kaki Chanyeol.
"Maafkan ayah Chan maafkan ayah.. hiksss.."
Tangis Daemi menggema di kamar kecil Kyungsoo.
Dengan menggebu-gebu Daemi menyeret langkah kaki nya menuju ke hadapan Kyungsoo yang berada di depan Chanyeol.
Memengang tangan mungil Kyungsoo erat-erat seakan takut Kyungsoo hilang.
"Maafkan akuu... maafkan aku anakku.... hiks...hiks."
"Maafkan ayah Kyungsoo-ya."
Kyungsoo balik meremas tangan Daemi, Kyungsoo pun menangis kan suaranya.
"Maafkan aku!"
Kyungsoo menggeleng ia terus menggeleng,keinginannya terkabul ia terharu akan semua itu.
"Maafkan aku karena buta oleh dendam,semua nya karena Ruhi lebih memilih pria lain sehingga aku menikah dengan Chanhi. Ruhi rela menikah dengan orang lain padahal dulu aku sangat mencintainya.
Hiks..hiks.. dan aku terpaksa merusaknya agar ia selalu bersama ku tetapi apa Ruhi meninggal karena mu,aku berpikir memang Ruhi tak mau hidup bersamaku rela menjadi jalang dari pada.. hiks bersama ku.
Melihat kamu,"Daemi mengelus pipi Kyungsoo sayang.
"Aku jadi selalu mengingat Ruhi kala menolak ku dan menghadirkan mu."
"Maafkan aku."
Kyungsoo memeluk Daemi dengan penuh kasih sayang, "aku tidak membenci ayah.."
Daemi tersenyum dan melihat kearah Chanyeol yang kini membuang muka darinya.
"Maafkan aku Chanyeol aku ayah yang tak berguna."
Chanyeol menatap nanar Daemi,"ya memang dan berbohong tentang fakta."
"Ya kamu bukan anakku, dan ingin kalian bersama."
Kyungsoo menatap Chanyeol tak percaya jadi selama ini Chanyeol bukan saudara kandungnya.
"Chan."Chanyeol memeluk Kyungsoo,Daemi melihat kedua anaknya berbahagia dengan tulus nya.
Ia tahu kedua anaknya jauh dari hal yang ia rasakan dulu anaknya sekarang hidup dengan rasa yang tulus dan ia benar-benar merasakan rasa cinta keduanya benar-benar besar.
Cinta ku pada Ruhi dan Chanhi di tutupi sandiwara-Park Daemi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me
FanfictionPercaya atau tidak "dia" itu tidak pernah diharapkan. Sampai saatnya datang "dia" merasa apa yang namanya diharapkan.