Hurt to Love || Bagian 5

3.7K 166 4
                                    

Malam minggu, wakuncar waktu kunjung pacar kalau kata penyanyi dangdut, tapi tidak untuk Vio. Minggu ini dia sangat sibuk sampai harus nglembur di kantor, divisi Vio memang paling sibuk jika perusahaannya baru memenangkan tender. Tentunya bukan hanya Vio tetapi juga 4 bawahan Vio juga ikut lembur ada Fara, Ryan, Martin dan Zizi.

Sudah jam 2 siang, jam pulang kantor di hari sabtu lebih cepat 2,5 jam dari hari biasa. Melani membereskan mejanya dan kemudian bergegas menaiki tangga ke lantai 25. Melani memilih tangga karena lift pasti penuh berisi karyawan yang akan turun ke lantai dasar. Melani melihat para karyawan Vio masih lengkap di mejanya. Melani mengerutkan keningnya heran mengapa mereka belum bergegas pulang seperti biasanya. Melani melanjutkan langkahnya membuka pintu yang tertutup itu.

"Hai Vi...aku kira kamu udah pulang duluan nggak bilang-bilang" Kata Melani setelah melihat Vio yang masih duduk di kursinya.

Vio mengangkat wajahnya melihat siapa yang baru saja masuk keruangannya.

"Eh kamu Mel, duh sorry aku kayanya lembur deh..." kata Vio sedikit murung.

Melani mendekati Vio dan duduk di kursi depan meja Vio. Mengerutkan kening berpikir kenapa Vio bisa lembur? Ini kan tanggal muda, dan baru minggu kemarin kita lembur karena akhir bulan.

"Nglemburin apaan Vi, bukannya minggu lalu kita baru lembur akhir bulan?" Tanya Melani. Vio menghela nafasnya lelah menyandarkan tubuhnya di punggung kursi.

"Pak Nino menang tender Mel, ya seperti biasa kerjaan seabrek kalau kaya gini, klien minta cepet lusa mesti jadi konsepnya" terang Vio pelan. Vio benar-benar lelah seharian menatap notebooknya, sampai-sampai dia menyuruh OB membelikan makan siang untuknya.

"Dih aku kok bisa lupa gini sih kalau pak Nino baru menang tender. Alamat lusa atau minggu depan aku yang lembur nih Vi"

"Hahaha...nikmatin aja Mel, aku dapet lembur seneng juga sih sebagai ganti gaji ku yang dipotong bulan kemarin gara-gara skors" Kata Vio sambil terkekeh.

"Yaah aku pulang sendiri dong..." kata Melani memelas.

"Minta di anter pak Yono gih, pasti dia mau..." goda Vio. Pak Yono itu satpam yang jaga di depan kantor yang naksir berat sama Melani, padahal dia udah punya istri. Lagian siapa sih yang gak naksir Melani, gadis berparas cantik, lembut, anggun dan sangat feminin pokoknya sempurna.

"Dih ogah ogah mending aku pulang sendiri naik taksi" Kata Melani sambil mengepalkan tangannya dan mengetuk-ngetukkan ke kepala dan meja bergantian. Vio tertawa melihat tingkah Melani.

Setiap pulang kantor memang biasanya Melani dan Vio pulang bersama. Bukannya Melani tidak punya mobil atau dia menggunakan ilmu hemat. Dia punya mobil sama seperti milik Vio namun Melani trauma karena pernah menabrak gerbang rumahnya sendiri waktu pertama belajar mobil dulu sampai mobil bagian belakangnya penyok. Jadi dia trauma mengendarai mobilnya sendiri dan memilih meninggalkan mobilnya dirumahnya di daerah Semarang yang masih satu komplek dengan rumah Vio.

"Ya udah deh aku pulang dulu...kamu jangan lupa makan ya Vio sayang..." Pamit Melani pada Vio.

"Iya babe, kamu hati-hati ya...kalau ada apa-apa telfon pak Yono aja..." Vio memang hoby banget godain Melani dengan pak Yono. Melani langsung mengerucutkan bibir merahnya dan berjalan keluar.

Vio berkutat kembali dengan notebook di depannya. Tangannya masih terampil memegang mouse dan mata yang masih tajam menatap layar notebook. Tiba-tiba ponsel yang di sampingnya berbunyi.

My Ifan is Calling...

Sejenak Vio melirik ponselnya yang berbunyi, di lirik call id yang tertera di layarnya. Dia langsung bergegas menggeser tombol hijau ketika tahu yang menghubunginya adalah Ifan.

"Halo sayang" sapa Vio setelah menempelkan ponsel ditelinganya.

"hai sayang, kamu lagi ngapain?" Suara Ifan dari seberang sana.

"Masih di kantor nih yang..." jawab Vio manja.

"Loh kok masih di kantor? Kamu lembur?" Tanya Ifan terkejut, Ifan tahu jam pulang kantor Vio ketika weekend.

"Hu um...ada proyek baru jadi lembur..." Jawab Vio memelas dan mengangguk-anggukkan kepala seakan Ifan bisa melihatnya.

"Yah padahal aku pengen ngajak kamu nonton sayang"

"Aduh maaf ya sayang..."

"Ya udah nggak papa lain kali aja, kamu yang semangat ya kerjanya. Jangan lupa makan"

"Iyaa...makasih ya.." Kemudian sambungan telfon pun terputus.

***

Mendengar kabar Vio yang mendapat jatah lembur sebenarnya Ifan sangat kecewa. Sudah cukup lama dirinya tidak keluar sekedar jalan-jalan bersama Vio seperti saat mereka kuliah dulu. Sejak bekerja di perusahaan itu Vio memang lebih banyak sibuk dari pada dirinya. Makanya tidak jarang Ifan sering merasa kesepian. Ifan mengingat sesuatu, kemudian langsung diraih ponsel yang tadi sempat di lempar ke ranjangnya.

"Haloo" Suara seseorang dari sana.

"Hai, ada waktu nggak?" Tanya Ifan to the point.

"Hmm...ada sih..."

"Aku jemput sekarang ya, kita nonton" Tanpa menunggu jawaban dari sana, Ifan langsung menutup sambungan telfon dan bergegas meraih kunci mobil dan segera turun ke basement.

***

Nggak nyangka ternyata ada juga yang berminat membaca cerita gaje ini...hehe
Makasih ya yang udah mau ngevote n coment :*

Kasih tanggal ah biar kaya tetangga sebelah, biar inget juga terakhir update kapan...hehe :D

4.11.2014

Hurt to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang