part 5

10.7K 201 1
                                    

" oh kirain ada apa tadi" ucap albar yang terlihat biasa saja.

" intinya aku gak mau ketemu om om itu lagi huff, sangat menyebalkan". Ucap renita sambil membuang nafas.

Tak terasa mereka sdh sampai di depan gerbang rumahnya dan mang udin segera membuka pagar dan mempersilahkan mereka masuk.

"Silahkan masuk den dan tuan putri. Ucap mang udin sambil menundukan kepala serta tangan nya yang meberi isyarat masuk.

" makasih mang udin". Ucap renita dan albar secara bersamaan. Dan mang udin tersenyum.

Mereka pun segera masuk ke dalam rumah dan berhenti di ruang tv dan langsung menjatuhkan bokongnya ke sofa empuk yang berada depan tv.

"Huff lelah juga ternyata, padahal tadi cuman ke toko buku". Ucap renita sambil memejamkan matanya tak lupa kepalanya yang bersender di sofa.

" iyh juga sih, padahal cuman di situ situ aja".  albar membenarkan apa kata adiknya. Albar pun merasa lelah hari ini.

"Kak aku deluan masuk ke kamar yah mau istirahat" renita  langsung pergi ke lantai atas tanpa mendengar ucapan kakanya. Albar yang melihat kepergian renita hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.

Renita sudah berada di dalam kamarnya segera menjatuhkan badanya ke kasur king size nya, beberapa kemudia ia sudah masuk ke dalam mimpinya.

Di lain tempat seorang pria merasa kesal atas kejadian di toko buku yang ia datangi tadi. Karna bisa bisanya seorang gadis kecil berdebat dengannya karna satu buku. Baru kali ini ia menemui gadis cerewet dan keras kepala dan tidak mau mengalah dengan dirinya, padahal jelas jelas dia yang deluan memegang buku itu yang deluan, dan seenakanya gadis itu meminta buku yang ia pegang dan tidak sopan sekali menurutnya.

" gilang" ucap seorang pria yang dari tadi memanggil gilang tetapi lelaki itu masih saja berkutat dengan pikirannya.

"Gilangggggg" teriak pria itu di telinga gilang dan membuat orang yang di teriakinya hampir loncat dari kursi kebesarannya.

" loh bisa gak teriak teriak di telinga  gue". Ucap gilang sambil menajamkan matanya kepada sahabatnya itu.

" yee loh dari tadi gue panggil gak di jawab, sekalinya malah melamun. Ucap ketus dari rian.

" tapi bukan kyak gitu caranya dodol". Ucap gilang sambil menjotos kepala rian.

" aww sakit tau, gak main jotos bisa gak. Bisa jadi bego gue nih gara gara loh jotos kepala gue" dengus rian sambil memegang kepalanya.

"Makanya jadi orang tuh gak usah jail" Ucap gilang sambil memukul lengan rian.

"Iyh iyh kau maha benar, puas loh"  rian kesal karna temannya ini.

" hmmmm. Gilang hanya berdehem.

"Yaelah kembali irit ngomong si kutil"rian sangat tidak menyukai sifat irit bicara temannya ini.

"Keluar" suruh gilang sambil membolak balikan kertas yang ia pegang.

"Sans dong bro, slow jangan marah marah dlu. Ini gue cuman mau minta tanda tangan loh aja" rian sambil memberikan map yang ia pegang sedari tadi.

"Sini gue tanda tangani" Ucap gilang tanpa melihat temannya.dan langsung menandatangani map itu.

" thanks yah bro.  senang karna dapat tanda tangan dari temannya yang kyak tembok dan dingin kyak kutub utara.

"Hmmmm" lagi lagi di balas dehem aja.

" dasar si irit bicara balasnya cuman hmm aja. Cba yang manis dikit napa. Tutur rian sebelum pergi dari ruangan ceo yang sangat luas itu.

" keluarr" usir gilang keras karna dia sekarang lagi pusing, apalagi temannya si rian yang membuatnya jengah dari tadi.
Tanpa menjawab rian langsung berlari keluar dari ruangan terkutuk yang ada manusia mengerikan di dalam.mengingatnya aja membuatnya bergidik ngeri.

Yey selesai juga nulisnya, author bingung sebenarnya mau di buat seperti apa kelanjutan ceritanya

my teacher my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang