part 19

7.7K 161 2
                                    

"Ummm makanan ku udah siap dan wangi mudahan pak kutub suka" senang banget renita karna makanan nya udah siap dan selesai di tata di atas meja makan.

"Ehemmm" gilang sengaja berdehem agar renita mengetahui kedatangannya.

"Mau makan pak" tanya renita

"Hmm" sambil mengangguk kan kepalanya.

"Duduk sini pak, dan berikan piringnya biar saya sendokan" gilang hanya mengikuti perintah renita. Karena perutnya lapar mencium bau masakan renita.

Setelah Renita menyendokan gilang makanan ia  ingin segera  pergi meninggalkan gilang yang sedang makan tetapi tangannya tercekal karna tangan gilang yang menahannya.renita pun berbalik badan.

"Jangan pergi sebelum saya selesai makan" ucap gilang.

"Tapi kan saya harus bersiap untuk sekolah pak" jawab renita

" duduk" suruh gilang dan renita mengikuti saja. Toh kalau nolak ntar dosa lagi.

"Baiklah pak"

"Makan atau nanti loh jadi sakit" ucap gilang membuat renita bersemu merah yah mungkin dapat perhatian kecil.

Renita pun makan disebelah gilang mereka makan dalam diam juga. Dan di agama Islam juga tidak memperbolehkan makan sambil berbicara saat makan.Setelah selesai renita membersihkan bekas makannya dan membawa ke tempat cuci piring. Dan segera mencucinya dengan gerakan cepat karna ia akan sekolah hari ini.

Ketika renita memasuki kamarnya ia melihat gilang sudah siap dengan baju kerjanya.begitu tampan sekali.renita segera mengambil handuknya dan segera mandi. Dan renita keluar kamar mandi sudah siap dengan seragam sekolahnya. Renita pun berjalan menuju meja rias yang berada dalam kamarnya. Renita memakai bedak tipis dan sedikit lipblam. Jangan lupakan rambut renita yang yang terurai serta bando kain berwarna merah maroon yang menambah kecantikannya.renita pun keluar dari kamar dan menuruni tangga.

Gilang yang melihat renita keluar dari kamar langsung mengaga karna renita cantik sekali hari ini. Ehh bukan hari ini aja sih udah dari sejak awal di pertemukan. Tanpa sadar renita sudah di hadapan gilang sambil mengernyitkan dahinya.

"Mengapa si kutub lihatin gue kyak gitu yah? Apakah ada yang aneh dari aku? Kurasa tidak aku sudah sangat rapi sekali kok" renita bertanya - tanya dalam hati dan bingung.

Gilang masih belum sadar dari lamunan nya karna mengagumi kecantikan renita.

"Kenapa dia cantik banget hari ini? Dan juga bibirnya terlihat manis sekali saat memakai liblam. Ingin banget ku mencobanya sepertinya manis sekali bibir mungilnya itu" batin gilang memuji renita dengan tatapan kagum.

Gilang segera menggelengkan kepalanya sepertinya dirinya sudah gak beres gara - gara wanita di hadapannya.

"Kenapa bapak geleng - gelengkan kepala" tanya renita bingung.

"Gak apa - apa" jawab datar gilang sambil memainkan ponselnya yah mungkin merasa malu kali yah ketangkkapan sedang memperhatikan renita.

"Yaudah saya berangkat deluan pak" ucap renita lalu mengambil tangan pak gilang untuk mengalaminya. Sedangkan gilang kaget dengan perlakuan renita.

"Hati - hati" renita yang mendengar senang jadinya kan gilang perhatian walaupun singkat padat dan jelas.

Ketika renita ingin melenggang pergi meninggalkan gilang. Tiba - tiba tangannya di tarik seseorang. Siapa lagi coba kalau bukan si gilang lagi. Kan mereka tinggal berdua saja di rumah gak mungkin mahluk kasat mata yang menariknya.

"Ada apa pak" tanya renita sepertinya gilang ingin menyampaikan sesuatu padanya.

" ini uang sangu kamu dan kartu kredit buat bulanan keperluan rumah" gilang memberikan uang seratusan sepuluh lembar dan kartu kredit bulanan.

"Emm pak, uang sakunya kebanyakan. Uang saku akau masih ada kok yang di kasih sama ayah" uacap renita.

"Ambil saja itu. Saya suami kamu jadi itu tanggung jawab saya sebagai suami untuk memberikan kamu nafkah" jawab gilang. Renita senang ternyata suaminya baik sekali dan tau tanggung jawabnya ke istri.

"Makasih yah pak" gilang hanya mengangguk kan kepalanya dan langsung pergi keluar rumah menuju mobilnya dan langsung menuju sekolah.

Renita terpaku dan senang banget.
Renita langsung keluar rumah juga dan langsung mengeluarkan mobilnya dan langsung melaju ke sekolah.ketika sampai di sekolah renita langsung memarkirkan mobilnya. Dan menyusuri koridor untuk menuju kelasnya. Renita tersenyum bahagia sekali dan yang melihatnya ikut tersenyum karna barubkali ini melihat renita tersenyum semerekahnini dan sungguh cantik sekali.banyak juga yang menyapa.

"Kok renita tambah cantik ya? Hari ini"

"Isss bidadari tanpa sayap tersenyum membuat hati aa berbunga - bunga"

" neng mau gak nikah sekarang sama abang "

" senang melihatnya bahagia"

"Gue jadikan prinses di rumah gue mau gak ren"
Renita tidak menanggapinya sama sekali.
Dan masih banyak lagi yang memuji kecantikan renita.di lain sisi ternyata ada gilang yang melihat dan mendengarkan ucapan para lelaki yang memuja renita.

Dari kejauhan ada seorang pria yang melihat renita di puji.

"Sialan ingin sekali ku parut mulut lelaki itu semua karna berani memuja istriku" gumam gilang kesal karna melihat itu.

Renita sudah sampai di kelasnya dan duduk di kursinya. Fita yang melihatnya bingung ada apa dengan temannya yang tersenyum gak jelas sedari tadi.fita memegang jidat renita untuk memeriksanya sapa tau temannya sasakit.

"Isss kenapa sih? Loh pegang jidat gue" ucap renita bingung dengan punggung tangan fita yang sedang memegang jidatnya seperti memeriksa sesuatu.

"Loh baik - baik aja kan ren?" tanya fita dengan tanda tanya.

"Iyah gue baik aja kok.sehat walafiat malah fit.trus ngapain loh tadi megang jidat gue?"

"Gue kira loh sakit atau kesambet ren, habis dari tadi gue lihat loh dari pintu kelas sampai tempat duduk senyum - senyum sendiri.jadi gue periksa jidat loh lah" fita berucap panjang lebar.

"Haa!! Enggak kok"

" apanya yang enggak? Udah jelas kok gue lihat loh kyak gitu.masih aja mengelak"

" emang enggak kok"

"Serah loh lah? Malas gue ribut sama loh yang selalu tak jujur padaku"  fita ketus.

"Yaelah fit baperan amat loh, yaudah gue minta maaf"

Fita hanya membalas ucapan renita dengan deheman saja.

Renita langsung memeluk fita dari samping dan fita pun membalas pelukan renita. Mereka memang seperti ini tidak bisa marah berlama - lamaan.maklum lah berteman udah lama jadi sudah tau bagaimana cara membuat temannya luluh ketika ngambek.

"Ehh mau dong di peluk sama dua princes" ucap seorang laki - Laki yang baru saja masuk ke dalam kelas.

" mau ini dapat ini loh dari gue" ucap fita sambil mengangkat tangan nya yang di kepal ke udara.

"Aa mau dong inces,itu berkah tau"fita tambah kesal di buatnya sedangkan renita tertawa saja melihat temannya.

" pergi atau sepatu cantik  gue ini melayang di wajah loh" ancam fita tetapi laki - laki itu tidak merasa terancam sekali.

"Inces lempar gue tangkep sepatunya. Trus ntar gue pasangkan lagi di kaki inces kan sosweet" renita Sudah tertawa sampai mengeluarkan air matanya.

Fita sudah mulai kesal langsung melempar sepatunya pada jaksen. Yap itu jaksen orang yang suka mengganggu fita. Lemparan fita masih bisa jaksen hindari dan malah jaksen mengambilnya berjalan mendatangi fita.

Mau lanjut atau gak nih ceritanya. Kalau suka aku lanjutin 

Ini cerita ku yang pertama dan masih bingung sih mau di buat kyak mana ending nya. Jadi mohon maaf yah kalau part kelanjutannya lama banget

Jangan lupa berikan bintang yang ada di sebelah kiri kalian

my teacher my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang