part 30

6.3K 138 17
                                    

Di sebuah restoran ternama gilang dan syafa sedang menikmati makanan nya. Jika dilihat seperti sepasang kekasih yang tengah menikmati makan siangnya.

Gilang menyuapkan makanan kedalam mulutnya sambil melirik syafa. Orang yang di lirik pun mendongakkan kepala nya.

"Kenapa kau menatap ku." tanya syafa

"Itu ada noda di dagu mu." ucap gilang sambil tangan nya maju membersihkan noda di dagu syafa.

Syafa terpaku dengan perbuatan gilang yang masih sama seperti waktu SMA.

Kedua mata mereka kembali saling menatap. Cukup lama adegan seperti itu terjadi.

"Ini minuman nya mba,mas" pelayan itu menaruh minuman di meja.

Kedatangan pelayan membuat mereka tersadar dengan apa yang sedang mereka lakukan.

Suasana nya menjadi kikuk sekarang.

"Mas dan mba nya sangat serasi dan romantis sekali tadi. Saya jadi sampai iri lihatnya." jujur sang pelayang dengan lantangnya berbicara.

Gilang tersenyum kecil

"Mba bisa aja kalau ngomong." ucap syafa sambil tersenyum malu.

"Beneran cocok loh mba. Saya doakan semoga langgeng terus yah hubungan nya." sang pelayang tersenyum ramah.

"Doain aja mba." dalam hati syafa sangat kegirangan sekali.

Gilang langsung terdiam di tempatnya. Ia langsung saja teringat oleh istrinya.

"Oke mba" pelayan wanita itu mengacungkan jempol nya setelah itu pergi.

Syafa pun melirik gilang yang sedang memasang wajah tanpa ekspresi.

"Ayo lanjut makan nya." ucap syafa pada gilang.

Gilang pun melanjutkan makan nya yang terhenti beberapa menit yang lalu.

Rasa canggung dari keduanya mengingat pelayan wanita tadi yang seperti sangat menyukai kalau mereka sepasang kekasih.

Setelah selesai makan. Gilang mengeluarkan uang seratus ribu tiga lembar dan menaruhnya di atas meja. Lalu melenggang pergi keluar restoran menuju parkiran mobilnya.

Di dalam mobil tidak ada yang membuka pembicaraan sama sekali. Yah rasa canggung masih ada di antara mereka berdua. Lama tak jumpa satu sama lain dan putus kontak juga tentunya.

"Ehemmm" deheman gilang membuat syafa mendonggakan kepalanya.

"Mau kemana setelah ini." tanya gilang. Namun matanya menatap arah depan.

"Bagaimana kita pergi ke taman saja." ucap syafa.

Gilang hanya mengangguk kan kepalanya tanda setuju. Gilangkan pun melajukan mobilnya menuju tempat yang di katakan oleh syafa.

Di lain tempat renita renita sedang piket di kelas membersihkan kelasnya bersama fita. Padahal hari ini bukan jadwa piket fita. Tapi, yah nama nya juga best friend forever jadi tuh harus solidaritas.

Cukup lama renita dan fita menyapu akhirnya selesai juga. Lihat saja ruang kelasnya sudah kinclong.

"Akhirnya selesai juga yah ren." ucap fita sambil mengusap keringatnya dengan tisu.

" iyah capek banget nie." renita berbaring di atas meja untuk istirahat sejenak.

Merasa capek nya sudah hilang mereka berdua pun keluar kelas menyusuri koridor sekolah menuju parkiran. Fita pulang di antar oleh renita karna satu jalur tentu nya.

Fita dan renita pulang sambil bersenda gurau di mobil. Mereka menceritakan kekonyolan satu sama lain.

Ketika renita melirik di kaca sebelahnya. Tak sengaja ia melihat gilang yang keluar dari mobilnya dengan seorang gadis cantik dan elegan.

Renita menepikan mobilnya di pinggir jalan. Dan membuka kaca mobilnya untuk memperjelas pandangan nya kepada suaminya yang sedang duduk berdua di taman dengan seorang gadis.

Gadis yang bersama gilang tiba - tiba saja langsung menyenderkan kepalanya di dada bidang  gilang.

Fita bingung  apa yang di lihat renita dari kaca  mobilnya.

"Lo sedang lihat apa ren." tanya fita penasaran.

Renita langsung menutup  kaca mobilnya lalu menjalankan mobilnya lagi. Arah pandang nya sangat fokus ke depan, di kepalanya banyak sekali pertanyaan yang belum terjawab.

Fita hanya mengernyit bingung dengan perubahan renita yang secara tiba - tiba seperti itu.

Sekarang mereka telah sampai di depan pagar rumah fita.
Fita pun keluar dari mobil renita, belum saja ia mengucapkan terima kasih. Tetapi, renita sudah deluan melajukan mobilnya.

"Ada apa dengan renita ya?" ucap fita bingung. Lalu ia langsung membuka pagar rumahnya dan masuk ke istana nya.

Di taman gilang dan syafa duduk di bangku bercat warna putih. Tiba - tiba syafa menyandarkan kepala nya di dada bidang  gilang.

Gilang terkejut atas perlakuan syafa. Namun, ia tidak risih sama sekali. Padahal gilang sudah punya renita. Sekarang dada bidang itu di tempati syafa. Padahal dada bidang itu bukan tempatnya lagi. Melainkan milik gadis lain yang sudah berstatus menjadi istri gilang.

"Lang aku kangen masa pas masih pacaran." ucap syafa mengingat masa lalunya yang indah dengan gilang.

Gilang hanya terdiam karna bingung mau menjawab apa.

Syafa yang tidak mendapatkan balasan dari gilang pun langsung menjauhkan kepalanya dari dada gilang dan menatap gilang dengan penuh tanya.

"Lang km gak kangen masa kita pas masih bersama." tanya syafa menatap lekat mata gilang untuk mendapatkan jawaban dari mata sang pemilik.

"Emmmm" gilang berfikir harus jawab apa sekarang.

"Yaudah kalau kamu gak kangen aku." syafa pun langsung berdiri dari duduknya ingin segera pergi. Namun, tangan nya di cekal gilang.

Syafa menoleh ke belakang dan menghadap gilang yang masih duduk. Kemudia gilang pun berdiri di hadapan syafa.

"A-ku kangen juga saat masih pacaran FA." gilang sedikit gugup menjawabnya.

Syafa pun memeluk gilang dengan senyuman bahagia. Karna, gilang merindukan masa lalu yang mereka lewati dahulu.

Lama mereka berpelukan di taman saling menyalurkan kerinduan masing - masing.

Rintikan hujan mulai membasahi tanah sedikit demi sedikit.

Syafa dan gilang pun melepaskan pelukannya dan berlari pergi ke mobil sebelum hujan akan menumpahkan airnya.

Mereka pun langsung melaju membelah jalan raya segera menuju pulang.

Haiiii aku update lagi nih kalian suka gak.

Maaf banget yh kalau buat nunggu lagi. Sekalian nguji kesabaran kalian

Jangan lupa vote and comen yahhhhhh biar tambah semangat ini aku nulisnya.



my teacher my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang