part 31

11.6K 315 150
                                    

Sampai di rumah renita langsung melempar asal tas nya. Air mata nya sudah jatuh saat fita turun dari mobil. Renita sengaja langsung pergi melajukan mobilnya tanpa mendengar ucapan terima kasih dari fita. Karna ia tak mau fita melihat air matanya. Karna, mau jawab apa nantinya. Masa iya jawab nya karna melihat suaminya gilang sedang enak - enakan di taman berduaan dengan wanita lain.

"Hiks hiks pak gilang jahattt sudah buat re sakit hati. Ya Allah baru saja hamba merasa senang sebentar. Tapi engkau menguji hamba dengan memperlihatkan pak gilang dengan wanita lain." tangis renita sambil menelungkupkan tubuhnya.

"Huaaaaaa siapa gadis itu. Kenapa bisa dia menyenderkan kepalanya di dada pak gilang."

"Emang gue kurang cantik sehingga pak gilang mencari wanita lain di luar sana. Apa gue ada salah hiks hiks sama dia." tangis menjadi - jadi deraian air mata sudah membasahi bantalnya.

Sangking lamanya renita menangis ia pun terlelap dengan mata sembabnya. Pakaian sekolahnya saja belum ia ganti.

Skip

Gilang baru sampai di rumahnya sore hari. Ia bingung melihat pintu rumahnya yang sedikit terbuka. Ia pun melangkah kan kakinya masuk untuk mencari keberadaan renita.

Ia melangkah ke arah kamar nya. Mungkin renita berada di sana.

Tepat sekali dugaan gilang bahwa istri mungilnya ada di kamar dan sedang tidur.

"Loh kok renita tidur sambil telungkup dan baju sekolahnya belum di ganti. Apa lagi nie tasnya di biarkan di depan kamar mandi." ucap gilang pelan.

Gilang terdiam sejenak berfikir.

Apa dia ada masalah di sekolah Atau ada seseorang yang  menyakitinya. Ada apa sebenarnya dengan istri ku ini.batin gilang

Capek berkutat dengan fikirannya gilang pun membuka jas dan dasi kantornya. Ia langsung masuk berjalan menuju kamar mandi. Tak lupa dengan handuk yang ia pegang dan langsung masuk ke kamar mandi untuk menjalani ritualnya.

Cukup lama gilang mandi di dalam sana. Ketika keluar dari kamar  gilang masih mendapatkan istrinya yang masih tidur.

Gilang hanya tersenyum melihat istrinya yang masih menikmati tidurnya. Gilang menuju lemarinya untuk mengambil bajunya. Setelah itu ia menuju kamar mandi lagi untuk memakai baju santai nya.

Setelah merasa lengkap semua tak ada yang kurang. Gilang memutuskan untuk pergi ke ruang kerjanya untuk memeriksa berkas - berkas yang meminta untuk di periksa dan di tanda tangani.

Setelah gilang keluar dari kanmar. Renita pun terbangun dan menatap sekelilingnya tidak ada gilang di dalam kamar.

Renita memutuskan unuk mandi mendinginkan kepala nya di bawah  air yang membasahi tubuhnya dari kepala sampai kaki.

Setelah selesai mandi renita langsung pergi ke dapur untuk memasak makan malam.

"Ren" panggil seseorang dari belakangnya.

Renita berbalik melihat orang yang memanggilnya. Renita hanya memasang wajah datarnya pada gilang. Lalu ia melanjutkan masaknya.

Yap orang itu adalah gilang suaminya yang telah membuatnya menangis pas tadi siang.

Gilang pun melangkah lebih dekat dengan renita. Gilang mengecup kepala renita.

"Kok datar banget muka nya bu." tanya gilang sambil memperhatikan renita.

Renita hanya mengangkat bahunya.lalu, ia berjalan mengambil sayuran dan membawa ke pencucian untuk mencuci sayuran.

Ada apa dengan nya.kok dia datar banget Hari ini. Padahal tadi pagi baik - baik aja perasaan. Batin gilang

Gilang melangkah lagi mendekati renita. Ia langsung memeluk renita dari belakang.

Yang di peluk kaget seketika dan diam sejenak. Tapi hanya sebentar. lalu, ia melanjutkan mencuci sayur nya.

"Sayang kamu marah sama aku. Apa ada kesalahan ku yang membuat kamu mendiamkan ku." tanya gilang yang menaruh dagunya di bahu renita serta mencium pipi renita.

*Iyah aku marah sama kamu karna selingkuh di belakangku dengan gadis di taman.* Ingin sekali renita mengatakan itu pada suami dan sekaligus gurunya di sekolah.

"Awas jangan ganggu aku masak." renita melepaskan tangan gilang yang sedang memeluknya.

"Gak mau ku lepaskan sebelum kamu jawab pertanyaan suami ganteng mu ini." dengan percaya diri gilang mengatakan itu.

"Awas dan menjauhlah " ucap ketus renita yang sedang memberontak minta di lepaskan.

Gilang menambah eratan pelukannya pada istrinya.

Tanpa di sangka renita menangis kembali.

Gilang terkejut mendengar isakan renita. Gilang pun membalikkan tubuh renita.

"Ada apa sayang. Hemm." tanya gilang sambil menghapus air mata renita.

"hikss hikss hikss" tambah pecah tangis renita ketika gilang langsung memeluknya.

Cukup lama renita menangis di pelukan gilang. Tangis renita sudah tak separah pas di awal. Ia sedikit tenang.

"Km kenapa sayang." tanya gilang lagi setelah acara peluk dan nangis tadi berlalu.

"Gak apa - apa." ucap renita yang masih ada sedikit sesegukannya.

"Yaudah kalau kamu belum mau cerita sama aku." gilang pun mengusap pipi renita.

Renita mengangguk setelah itu ia melanjutkan masaknya.

Gilang pun melangkah untuk duduk di meja makan menunggu renita selesai masak sambil memainkan HP nya.

Setelah makanan siap mereka pun makan dengan tenang tanpa ada obrolan.

Makanan telah habis dan mereka merasakan kenyang. Renita pun berdiri untuk membersihkan meja makan membawanya ke tempat piring kotor. Namun gilang sudah lebih dulu mencegah tangan renita.

Renita bingung kenapa gilang mencegahnya.

"Biar suami mu yang mencucinya karna kamu kan sudah capek memasak tadi." gilang pun membawa piring kotor ke dan mencucinya.

Renita pergi meninggalkan gilang dan ia menuju balkon rumahnya mendinginkan pikirannya.

Mau lanjut gak nie ceritanya reader. Pasti mau dong yah.

Jangan lupa vote and comen nya yah

Selalu beri dukungannya dan jika aku ada salah dalam penulisan atau kurang dapat feel nya bilang yah.

See you guysss

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my teacher my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang