part 25

7.8K 166 3
                                    

Renita turun ke dapur. Tetapi sebelum itu ia berhenti ketika melihat ada gilang yang lagi menyiapkan makanan di meja.

" apakah makanan yang aku cium itu dari dapur ini yah." tanyanya pada diri sendiri.

" kyaknya iyah deh soalnya makin kecium aromanya, berarti suami gue pinter masak juga dong.. Ahhh idaman itu mah." ucapnya histeris.

Tanpa renita sadari ternyata gilang sudah ada di depannya.

" ehem siapa yang idaman." tanya gilang yang kini sudah berada di depan renita.

" ahh itu suaminya tetangga idaman banget tuh." jawab renita asalan.

Gilang bingung dengan ucapan ambigu renita.

" bilangi suami orang suami idaman. Nih suami loh idaman juga kali!" ketus gilang tak mau kalah.

" mending suami tetangga juga daripada loh." jawab renita.

" sana nikah sama tetangga kan idaman loh. Ihhh cantik - cantik sukanya sama suami tetangga. Om - om pula tuh." ejek gilang sambil tertawa.

" biarin suami tetangga lebih ganteng kok. Daripada loh." sambil memicingkan matanya.

" berarti gue ganteng dong." senang gilang.

"Dihh sok ganteng loh!! "

" lah? Kan tadi loh bilangi gue ganteng."

" suami tetangga woy yang ganteng bukan loh."

"Terserah"

Gilang pun pergi ke meja makan menarik kursi dan duduk menyendok makanan. Renita pun mengikuti gilang.

" masak atau beli? " tanya renita.

" masak lah." jawanb gilang sambil menyantap makanannya.

" emang loh bisa masak? " tanya renita lagi penasaran.

" yah bisalah. Nih buktinya kita makan." tunjuk gilang ke semua makanan di meja.

" yang bener? Pasti gak enak makanannya." ejek renita.

" makan saja dulu. Baru loh menilai." tantang gilang.

" oke" setuju renita.

Renita pun mulai menyendok. Pas dia menyantap buatan gilang. Ternyata tidak buruk rasanya. Dan ini beneran enak dan pa rasanya.

"Bagaimana?" tanya gilang sambil menaiakn alisnya.

" biasa saja"  bohong renita.

"Bilang aja malu mengakuinya."

"Emang biasa aja kok."

" serah dah yang penting kenyang."

Mereka pun makan dengan tenang. Tidak ada pembicaraan lagi.

Usai makan renita langsung membersihkan meja makan dan dapur.  Gilang sudah di usir sama renita pas ketika ingin membersihkan dapur yang berantakan karna ulahnya.

Jadilah gilang yang duduk di depan TV sambil memakan cemilan.

"Untung istri gue baik nyuruh gue duduk disini, kan enak juga hehehe." ucapnya sambil terkekeh.

Bagaimana yah? Cara buat renita gak marah lagi sama gue. Masa mau marahan terus sih? Kan gak asyik.jadi harus minta maaf dan akui kesalahan. Batin gilang.

Renita menggelengkan kepala melihat dapurnya yang mengerikan ini. Ia langsung mengambil sapu dan serbet untuk membetsihkam n semua ini.

"Masakannya sih enakkkk. Cuman ini loh dapurnya kayak kapal pecah gini. Fyuuuu dasar laki - laki." ucap renita.

Tiba - tiba saja gilang timbul.

"Ehemmm jadi masakan ku enak tadi yah? "

Renita berbalik melihat gilang yang sudah berdiri di depan kulkas.

"Enggak kok. Km aja yang salah dengar."

"Masa sih? "

"Emang iyh."

"Serah"

Gilang pun keluar lagi dari dapur.

Renita melanjutkan menyapunya.

Setelah renita selesai membersihkan dapurnya. Ia tidak melihat gilang di manapun. Kemana dia pergi ya ? Gak izin lagi sama istri. Batin renita.

Renita pun memasuki kamarnya. Ia membaca novel yang belum selesai ia baca.

Tanpa sadar gilang sudah masuk ke dalam kamar dan melangkah menuju renita. Ia memberikan buket bunga yang indah sekali.

Renita terkejut atas perlakuan gilang.

"Gue minta maaf yah"

"Salah apa emang loh."

"Masalah sama gladis."

"Kenapa baru minta maaf. "

" yah karna kamu gak beri aku kesempatan ngomong dan kamu marah terus sama gue.

"Ya iyalah kan loh salah."

" makanya itu gue minta maaf sama loh. Maafin gue yah. " mohon gilang yang langsung reflek peluk renita.

"Kalau gue gak mau." bisik renita di telinga gilang.

"Kalau loh gak mau, bakal gue cium."

"Sok berani cium gue."

"Kamu tantang nie ceritanya."

"Iy- " ucapnya terputus.

Gilang sudah mencium renita yang membuatnya bungkam.

Renita tak menolak sama sekali.

"Ren, gue sayang sama loh."

Renita diam

" gue udah lama suka sama loh. Jangan marah. terus yah karna gue merasa lelah dan itu gak bisa buat gue lebih dekat sama loh." jujur gilang tentang perasaannya.

" makanya jangan ngeselin jadi orang." sambil memukul lengan gilang.

Gilang terkekeh.

Gilang sekarang sudah gak dingin lagi ke renita. Gak seperti di awal bertemu.

" gu-" ucap renita terpotong karna mulutnya di bekap gilang.

"Ku bilang kan jangan panggil loh gue. Panggil sayang aja." ucap gilang.

Renita memukul telapak tangan gilang yang membekapnya.

Gilang pun melepaskannya.

" lo- eh sayang juga yang panggil loh gue juga." dengus renita.

" iyah dah. Sekarang kita ubah yah. Pokoknya panggil aku sayang, dan aku memanggil kamu cinta. Jadi sayang dan cinta. Bagus gak tuh? " ucap gilang.

Renita tertawa geli.

" kok ketawa sih." bingung gilang melihat istrinya.

" lucu aja sih. Sayang dan cinta."  masih tertawa.

" jadi mau panggil apa nih." tanya gilang.

" panggil kak aja gin yah."

" no!! Itu terlalu simpel dan nanti orang kira aku kakak kamu."

" benar juga sih yah.yaudah terserah sayang aja."

" panggil sayang dan cinta aja."

Renita mengangguk setuju.

Semoga gilang dan renita baikan yah. Capek kan lihat mereka kelahi terus.

Aku pun juga sama kyak kalian.

Jangan lupa votenya yah.

my teacher my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang