EP 01; Can We be Together?

3.2K 114 7
                                    

06 Mei 20xx

"Bukankah sudah kubilang kepadamu untuk diam saja di taman belakang sekolah? Aku akan menyusulmu nanti." Tanya seorang siswa kepada seorang siswa yang lain yang sedang berdiri dihadapannya dengan wajah tertunduk.

"Maafkan aku Gyu-ya, aku sudah menunggumu di sana selama dua jam, aku khawatir. Aku takut sesuatu terjadi kepadamu, maka dari itu aku menyusulmu kesini."

Siswa yang bernama Mingyu itu hanya menghela nafasnya lelah, dan jangan lupakan ekspresi wajah yang kesal saat menatap orang dihadapannya itu. "Kenapa kau tidak sabar sekali sih? Kau tahu apa akibatnya jika kau datang kemari?"

"Ma..maafkan aku Gyu-ya, aku janji ini yang terakhir."

"Terserahmu saja, aku ingin pulang, lelah."

Tangan kurus itu mencekal tangan Mingyu. "Lalu kencan kita? Bagaimana? Apa kau akan membatalkannya lagi?"

"Kau masih saja memikirkan acara kencan kita? Jeon Wonwoo, mengapa kau tidak memikirkan perasaanku? Saat ini mood ku sedang buruk karena siapa? Itu semua karena dirimu. Seharusnya kau berpikir."

"Tapi Gyu-ya, kau sudah berjanji hari ini kita akan pergi berkencan. Bukankah kita sudah lama tidak berkencan?"

Mingyu menatap pria dihadapannya yang bernama Wonwoo itu dengan tatapan kesal. "Terserah, lebih baik kau kencan saja dengan buku atau pria lain. Aku lelah."

Tanpa Wonwoo sadari setetes air mata jatuh menghiasi pipi tirus miliknya ketika melihat Mingyu berjalan menjauhi dirinya. "Kau memintaku untuk mengerti perasaanmu, lalu bagaimana denganmu? Apa kau pernah mengerti bagaimana perasaanku?"

Mingyu berjalan menuju arah parkiran sekolahnya, wajahnya terlihat sangat kusut. Hingga tatapannya teralihkan dengan kehadiran seorang kakak kelas yang sudah menjadi panutannya semenjak ia masuk ke Sekolah ini.

"Shua Hyung!"

Murid yang dipanggil oleh Mingyu adalah senior Mingyu di Seoul High School yang bernama Joshua atau sering disapa Shua.

Joshua menolehkan kepalanya dan tersenyum sangat manis dan lembut. "Mingyu? Kau belum pulang?"

Mingyu menggeleng. "Belum hyung, lalu hyung sendiri kenapa belum pulang?"

"Ada beberapa hal yang harus aku selesaikan di ruang osis."

Mingyu mengangguk tanda ia mengerti.

"Apa kau sudah bertemu dengan Wonwoo? Ku dengar dari Wonwoo katanya kalian akan pergi berkencan? Benarkah itu?"

Wajah Mingyu yang awalnya sudah tersenyum cerah kini kembali kusut.

"Ada apa dengan wajahmu?" Joshua terkekeh ketika melihat perubahan ekspresi dari wajah adik kelasnya itu.

"Lupakan hal itu Hyung."

"Kenapa? Kau bertengkar lagi dengan Wonwoo?"

"Hyung aku pulang duluan." Bukannya menjawab pertanyaan Joshua, kini Mingyu malah berlari menuju tempat dimana motor miliknya terparkir.

09 Mei 20xx

Sudah tiga hari ini Mingyu tidak melihat keberadaan kekasihnya yang dimana tepat tiga hari yang lalu ia bertengkar dengan kekasihnya itu. Tidak dapat dipungkiri jika saat ini dia sangat merindukan kekasihnya itu. Bukannya Mingyu tidak berusaha, dia terus berusaha memghubungi Wonwoo namun yang ia dapatkan hanyalah suara dari operator.

Seperti siang ini, ia memilih untuk membolos dari sekolahnya dan berdiam diri di rooftop sekolah. Menikmati semilir angin yang menyapa wajahnya, sungguh di saat-saaat seperti ini ia sangat ingin bertemu dengan Wonwoo.

Jika ditanya apakah Mingyu menyesal? Tentu saja jawabannya, ia menyesal sangat menyesal karena telag membentak dan memarahi Wonwoo karena masalah sepele. Namun entah apa yang membuatnya bisa hilang kendali seperti kemarin.

Drrtt

Drrtt

Drrtt

From : Shua Hyung
Datanglah ke rumah sakit jika kau masih memiliki perasaan terhadap kekasihmu. Ruang 387 lantai 5.

Setelah membaca isi pesan singkat yang dikirmkan Joshua kepadanya, Mingyu langsung bergegas menuju rumah sakit. Perasaannya sangat kalut, bahkan ia mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Ada apa hyung? Apa sesuatu telah terjadi kepada Wonwoo? Wonwoo baik-baik saja kan?" Mingyu menanyakan berbagai macam pertanyaan tentang kekasihnya yang kini berada di hadapannya dengan alat penunjang hidupnya.

"Kenapa kau membatalkan kencanmu dengan Wonwoo tiga hari yang lalu?"

Mingyu terdiam dia masih mencoba mencerna apa yang telah terjadi dan yang telah ia lihat tentang kondisi kekasihnya yang tidak baik-baik saja.

"Jawab pertanyaanku Kim Mingyu." Kata Joshua dingin dan datar. Jika boleh jujut sebenarnya Joshua merasa sangat kecewa dengan sikap Mingyu kepada Wonwoo.

"Aku kesal kepadanya, karena dia datang ke tempat perkumpulanku dengan teman-temanku."

"Kenapa kau harus kesal? Wonwoo mengkhawatirkanmu."

Mingyu terdiam, tidak mampu membalas perkataan Joshua.

"Kau tahu? Sepulang dari kalian bertengkar tiga hari yang lalu, Aku mendapatkan panggilan dari Ny.Jeon jika Wonwoo mengalami kecelakaan. Taksi yang ditumpanginya tertabrak oleh sebuah truk dan Wonwoo mengalami luka cukup parah."

Mingyu yang mendengar perkataan Joshua merasa sangat bersalah.

"Apa sekarang kau merasa bersalah? Apa susahnya kau kabulkan keinginan Wonwoo untuk berkencan. Kau selalu menolaknya dan mementingkan geng mu." Joshua menjeda kalimatnya. "Tanggung jawablah, setelah Wonwoo sadar nanti minta maaflah dan putuskan kau ingin melanjutkan hubungan kalian atau berhenti sampai sini, aku tidak akan membuat Wonwoo semakin tersakitu jika terus bersamamu."

Setelah mengatakan itu Joshua langsung keluar dari ruangan Wonwoo dan meninggalkan Mingyu disana bersama dengan Wonwoo yang masih betah memejamkan matanya.

"Wonwoo-ya maafkan aku, aku salah. Seharusnya kita pergi berkencan kemarin. Maafkan aku."











END

Aku punya alasan kenapa buat work ini, karena aku selalu punya ide yang tiba-tiba dan ngebuat cerita baru terus akhirnya terabaikan. Jadi aku putuskan buat cerita dengan cast utamanya Jeon Wonwoo yang oneshoot nya.

Mohon dimengerti.

STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang