EP 04; Grey

1.2K 87 13
                                    


"Banyak yang mengatakan, hidup harus berwarna. Tapi kenapa tidak dengan kehidupanku? Ku pikir kehidupanku tidak berwarna, hanya kegelapan yang menyelimuti hidupku. Aku selalu berusaha untuk dekat dengan siapa pun, tapi pada akhirnya aku ditinggalkan. Aku tidak pernah meminta yang aneh kepada kedua orang tuaku, tapi kedua orang tuaku memilih untuk pergi meninggalkanku dan membiarkanku tinggal di panti asuhan."

"Banyak anak di panti asuhan tempatku berada, Mereka selalu tertawa ketika melihat kedatangan calon orang tua mereka, tapi tidak denganku, aku hanya berharap satu hal. Kedua orang tuaku datang dan mengadopsiku. Tapi ketika aku menginjak umur enam belas tahun, tidak ada orang tuaku yang datang."

"Sudah berapa lama kau disini?"

"Entahlah, mungkin satu jam. Memang kenapa?"

"Apa kau tidak kedinginan dengan baju setipis itu di udara yang dingin seperti ini?"

"Tidak, aku baik-baik saja."

"Tapi wajahmu tidak menunjukan jika kau baik-baik saja."

"Aku baik-baik saja. Perkenalkan namaku Jeon Wonwoo."

"Oh! Aku Boo Seungkwan, umurku empat belas tahun."

"Kau lebih muda dariku."

"Benarkah?"

Wonwoo mengangguk. "Maka dari itu kau harus memanggilku hyung."

"Baiklah Wonwoo hyung?"

Wonwoo tersenyum.

"Kau tampan hyung."

"Kau juga tampan Seungkwan-ah."

-
-
-
-
-

"Ada apa dengan wajahmu Seungkwan-ah?"

"Aku terjatuh hyung."

"Bohong  mana mungkin terjatuh bisa seperti itu. Wajahmu banyak sekali memar, biar hyung obati."

"Terima kasih hyung."

-
-
-

"Kau menangis lagi hyung, sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa kau selalu saja menangis akhir-akhir ini?"

"Aku merindukan orang tuaku."

"Jika begitu, maukah kau bertemu dengan Ibuku?"

"Apa boleh?"

"Tentu saja, mengapa tidak? Pasti Ibu akan senang jika kau datang ke rumah."

Mereka berdua melangkahkan kedua kakinya ke kediaman keluarga Boo.

"Ibu aku pulang.."

Wanita cantik berumur tiga puluh tahunan itu melangkah sangat anggun ke arah pintu utama. "Kau sudah pulang sayang?"

Seungkwan mengangguk. "Aku kemari bersama dengan temanku."

"Teman? Siapakah itu?"

"Dia Jeon Wonwoo, teman baruku Bu."

"Hallo Bibi, perkenalkan namaku Wonwoo, Jeon Wonwoo."

Wanita bernama Yoo Hyerim itu tersenyum ketika melihat Wonwoo. "Kau tampan, Wonwoo. Jadi dia yang bernama Wonwoo? Yang selalu kau ceritakan?"

Seungkwan mengangguk semangat. "Iya Bu, dia tampankan?"

"Sangat tampan. Apa kalian sudah makan?"

Seungkwan menggeleng. "Belum Bu, apa Ibu sudah memasak sesuatu untukku?"

"Tentu saja, bukankah kau ingin Ibu buatkan nasi goreng Kimchi dengan telur?"

"Ibu mengingatnya ternyata."

STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang