EP 09; Breath

1.2K 81 9
                                    


"Kau siap pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan hari ini?" Tanya seorang wanita paruh baya bernama Kim Kyungsoo kepada anaknya.

Pemuda berkulit tan tersebut mengangguk. "Aku sudah siap eomma."

Kyungsoo membantu anaknya untuk duduk di sebuah kursi roda.

"Bagaimana? Sudah siap semua?" Tanya seorang pria paruh baya yang berstatus sebagai Ayah dari pemuda tersebut dan juga suami dari Kyungsoo.

"Sudah Yeobo."

"Baiklah, kau bawa saja tas milik anak kita. Aku akan mendorong kursi rodanya."

Kyungsoo tersenyum dan membawa sebuah tas yang sudah disiapkan sebelumnya.

"Jika nanti kau sudah merasa lelah, jangan memaksakan dirimu."

Anak dari pasangan Kyungsoo dan Jongin itu bernama Kim Mingyu hanya mengangguk.

"Baik Appa."

Mobil keluaran terbaru itu terparkir rapi di sebuah rumah sakit yang sebelumnya sudah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit.

"Kau tunggu disini bersama Appa mu. Eomma harus mendaftarkanmu terlebih dulu."

Mingyu mengangguk.

Saat Mingyu tengah sibuk dengan ponselnya, telinganya mendengar sesikit keributan yang jaraknya mungkin tidak jauh dari keberadaannya.

"Kau harus segera menjalani pengobatan Wonwoo-ya!"

"Aku tidak mau Hyung, tidak bisakah untuk libur? Aku bosan jika harus berhadapan dengan suntikan itu lagi."

"Tidak bisa. Masuk ruang rawatmu sekarang!"

"Tidak mau, sebelum kau berjanji padaku."

"Apa? Kau ingin aku berjanji apa?"

"Belikanku es krim setelah menjalani pengobatan, bagaimana?"

Seseorang perawat yang sedari tadi membujuk pasiennya itu akhirnya menghela nafas sambil mengangguk ragu. "Baik, tapi setelah aku membicarakannya dengan Dokter Hankyung."

"Jangan beritahu Dokter Hankyung. Bilang saja kau tidak mau."

"Tidak, baiklah. Aku janji, setelah pengobatanmu selesai aku akan membelikanku es krim."

Senyum cerah langsung terpasang di bibir tipis sekaligus pucat pemuda kurus yang bernama Wonwoo itu.

"Janji?"

"Janji."

Wonwoo mendudukan dirinya. "Bisakah istirahat dulu? Aku lelah."

Seorang perawat yang sedari tadi berdebat dengan Wonwoo ikut mendudukan dirinya di samping Wonwoo. "Sudah kubilang, jangan nakal. Sekarang kau merasakan akibatnya? Pakai nasal mu."

"Bantu aku."

Perawat itu membantu Wonwoo menggunakam Nassal Canulla yang entah sejak kapan sudah berada di genggaman Perawat itu.

Wonwoo menolehkan kepalanya ke arah samping. "Kau sakit?"

Mingyu yang sedari tadi memperhatikan perdebatan keduanya terkejut ketika seseorang yang sedari tadi ia perhatikan berbicara kepadanya.

Mingyu menggeleng. "Tidak, aku baik-baik saja."

"Lalu kenapa menggunakan kursi roda? Kupikir orang yang duduk di kursi roda adalah orang sakit."

STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang