Disarankan untuk membaca EP 15; Damaged.
Agar ceritanya bisa dipahami.================
Hari ini adalah hari dimana semua teman dan kerabat dekat Wonwoo merasakan kesedihan yang teramat dalam. Rintik-rintik hujan turun membasahi bumi, menandakan jika bumi pun ikut bersedih dengan kepergian seseorang yang begitu mereka sayangi.
Seperti saat ini Junhui, Soonyoung dan keluarganya serta Jihoon yang notabennya adalah teman dekat Wonwoo sekaligus istri dari Soonyoung, ikut untuk mengantarkan temannya ke peristirahatan terakhirnya.
Junhui memandangi foto dihadapannya, foto sahabatnya. Senyum manis yang dimiliki sahabatnya itu tidak akan bisa ia lihat lagi, jika Junhui mengetahui jika beberapa jam yang lalu adalah kesempatannya yang terakhir untuk melihat Wonwoo, ia akan terus meminta sahabatnya itu untuk tersenyum.
Sama dengan Soonyoung, air mata yang keluar dari mata sipitnya itu tidak akan bisa berhenti untuk saat ini, sejak kecil mereka bersahabat, bahkan Soonyoung sudah sangat mengetahui bagaimana kehidupan sahabatnya itu. Ia tahu, bagaimana senangnya Wonwoo ketika akan menikah dengan Mingyu, ia tahu bagaimana sedihnya Wonwoo ketika diberitahu tidak akan bisa mengandung, ia tahu bagaimana rasanya melihat sahabatnya itu terus merasakan kesakitan karena penyakit yang di deritanya sejak umur mereka tujuh belas tahun. Lelaki berwajah mirip hamster itu tahu semua apa yang dialami dan dirasakan Wonwoo.
"Kau..hiks..sudah berjanji akan sembuh..hiks.."
Jihoon yang berdiri di samping suaminya hanya mampu mengusap punggung suaminya itu. Ia pun sama seperti Soonyoung dan Jihoon. Yang ia tahu, Wonwoo adalah anak yang kuat. Bahkan disaat Wonwoo bercerita jika ia sedih karena Mingyu tidak menghubunginya beberapa hari yang lalu, ia masih ingat itu semua. Ekspresi dan nada bicaranya yang menyiratkan kesedihan.
Tidak lama setelah itu, seorang lelaki bertubuh tinggi menginjakan kakinya di tempat peristirahatan terakhir orang yang telah ia cintai dan juga ia sakiti.
Semua yang berada disana langsung menolehkan kepalanya, melihat siapa yang datang.
Junhui dan Soonyoung yang melihat kedatangannya sangat ingin memukul wajahnya, tapi mereka berdua urungkan karena mereka tidak mau membuat sahabat mereka bersedih di alam sana.
Lelaki bertubuh tinggi itu terduduk sambil menangis, menatap foto orang yang ia cintai dan juga ia sakiti selama ini.
"Maafkan aku..hiks..hiks.."
Soonyoung berjalan mendekati lelaki itu. "Tidak ada gunanya kau meminta maaf kepada Wonwoo." Nada bicaranya terdengar sangat dingin dan juga datar.
Lelaki itu mengangguk, ia masih terus menangis. Meratapi penyesalan yang singgah dihatinya.
"Kau bodoh Mingyu-ya, kau menyia-nyiakan orang sebaik Wonwoo. Kau lupakan semua janjimu saat hari pernikahanmu. Kau berjanji akan menjaga Wonwoo dan akan membahagiakan Wonwoo. Tapi apa yang sahabatku dapatkan? Kau mengingkarinya. Aku tahu, kau sebenarnya tidak mencintai Wonwoo, aku tahu. Bahkan keluargamu sama denganmu. Mereka membencinya. Apa salah sahabatku kepadamu? Hingga ia pantas mendapatkan perlakuan seperti ini darimu dan juga semua orang yang membencinya?! JAWAB PERTANYAANKU BRENGSEK!" Soonyoung sudah sangat emosi melihat kedatangan Mingyu.
Jihoon langsung menghampiri suaminya dan menenangkannya. "Sudah, Wonwoo akan sedih jika melihatmu seperti ini."
"Maafkan aku..hiks..hiks.."
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY
FanfictionHanya kumpulan cerita fiksi dengan cast utama Wonwoo Seventeen. Dengan berbagai pairing dan genre.