EP 15; Damaged

1K 76 13
                                    

"Kau pikir aku tidak lelah setiap hari terus bekerja?! Aku sama lelahnya denganmu, bisakah kau tidak membuat mood ku semakin buruk?!"

"Selama ini aku selalu diam Mingyu-ya, apa dengan diamnya aku, kau merasa semakin lelah?"

Tatapan pria yang dipanggil Mingyu itu melembut. "Maafkan aku Wonwoo-ya, aku sedang lelah hari ini. Bisakah kau tinggalkan aku sendiri."

Wonwoo yang berstatus sebagai istri Mingyu akhirnya pergi meninggalkan Mingyu sendiri di ruang kerjanya. Setelah sebelumnya ia menyimpan segelas coklat hangat dan juga beberapa potong kue yang telah ia buat.

Mingyu menatap sepiring kue dengan segelas cokelat hangat yang istrinya bawakan dengan tatapan sendu.

-
-
-
-
-

Ini sudah tiga hari semenjak pertengkaran Wonwoo dengan Mingyu. Semuanya terasa berubah menurut Wonwoo, suaminya selalu saja terlihat menghindarinya meski Wonwoo mencoba untuk mengerti sikap suaminya.

Setiap pagi ia selalu menyiapkan beberapa menu makanan untuk suaminya, begitu pun setiap malam. Ia bahkan rela setiap hari untuk pergi ke minimarket membeli keperluan memasak. Seperti malam ini, Wonwoo tersenyum ketika melihat hasil masakannya sudah siap di atas meja makan. Ia semakin tidak sabar menunggu kedatangan suaminya.

Ia mengecek jam yang tertempel manis di dinding, sudah menunjukan pukul sembilan malam dan suaminya belum pulang.

To : Gyu❤

Apa kau akan pulang malam? Aku akan menunggumu. Aku sudah membuat makanan kesukaanmu. Aku menunggumu Gyu, saranghae❤

Setidaknya itulah isi pesan singkat yang dikirimkan Wonwoo untuk suami tercinta. Sebenarnya ia sedikit tidak yakin jika suaminya itu akan membaca pesannya, mengingat pertengkaran yang terjadi di antara mereka tiga hari yang lalu.

Sudah dua jam lamanya Wonwoo menunggu kepulangan suaminya, namun saat ini sudah pukul sebelas malam dan Mingyu belum juga menunjukan batang hidungnya.

Wonwoo tertidur di atas meja makan dengan tangannya sebagai tumpuan, namun kedua matanya langsung membola ketika melihat beberapa tetes darah yang menetes di atas meja makan. Wonwoo langsung berlari ke kamar mandi, setelah sebelumnya membersihkan darah di atas meja makan, dia tidak mau jika suaminya pulang melihat keadaan meja makan yang menjijikan.

Di dalam kamar mandi Wonwoo masih membersihkan darah yang menetes dari lubang hidungnya. Wajahnya sudah pucat, dan jangan lupakan kepalanya yang sakit. Sesekali pria bertubuh kurus itu meringis.

"Sshhh, sepertinya aku terlalu lelah hari ini."

Butuh waktu selama dua puluh menit untuk membuat wajahnya dan keadaannya kembali segar dan membaik. Ia kembali ke ruang makan dan melihat suaminya sudah pulang.

"Kau sudah pulang?" Wonwoo berjalan mendekati suaminya dengan senyum yang menghiasi wajah manisnya.

Mingyu menatap istrinya dengan pandangan datar.

"Apa kau lapar? Aku akan menghangatkan makanannya. Tunggu sebentar."

Ketika Wonwoo akan mengambil salah satu makanan yang terdapat di meja makam untuk dihangatkan, tangan Mingyu memegang tangannya.

"Kenapa?" Tanya Wonwoo, karena ia merasa bingung dengan sikap suaminya.

"Seharian ini kau pergi kemana?" Tanya Mingyu dengan nada bicaranya yang sedikit dingin.

"Aku? Tentu saja aku pergi ke minimarket untuk membeli bahan makanan."

"Hanya kesana?"

Wonwoo mengangguk. "Memangnya ada apa?"

STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang