chapter 7

67 8 0
                                    

    masih lusy pov yaa🙃

Ketika gue keluar dari kamar jinra baru aja gue belok ke kiri ehh

brukk
"akhh awwww"

gue jatuh nabrak orang njirrr, kaki gue sakit njir keknya terkilir dehh

"lo nggak papa" ??

gue mendongakkan kepala dan ternyata itu bang Jim.
"eh!!  maaf bang gue nggak sengaja" ucap yg berusaha berdiri tapi nihil, kaki gue sakit

"aww" ringis gue

"ehh lo nggak papa? " bang Jim nanyain gue

" nggak papa bang, cuma terkilir doang kyknya"

" hah?!! lo terkilir dan lo bilang nggak papa? " ucap bang Jim khawatir

"gue nggak pa- eh!! " ucapan gue kepotong gara2 kaget, gimana nggak kangen njirr bang Jim ngendong gue

"e-eh bang turunin gue malu" ucap gue sambil mukul2 lengan bang Jim tp tetep nggak cuma karena otot bang Jim sangat kuat

sampai di ruang tamu semua ngeliatin gue

"woy Jim lu apain anak orang" ucap bang Jek
"cahhh pasangan baru ni" bang momon
"woy bang Jim lu jebolin anak orang yaa" ucap bang tae ngasal dan mata gue langsung membesar

peletak

"sakit njirr" adu bang tae

"makanya klo ngomong tu jangan asal ceplos" ceramah bang jin

bang jim nudukin gue di sofa dengan hati2 tapi nggak sengaja kaki bang Jim nyenggol kaki gue dan gue meringis kesakitan

akhhh

"tuhh langsung bener,  bang Jim jebolin anak orang" heboh bang tae

"nggak bang tae, bang Jim nggak sengaja nyenggol kaki gue yg terkilir" jelas gue

"tuh dengerin" kesel bang jim

"udh2 jangan ribut ntar singa nya bangun" ucap bang Jek sambil melirik bang suga

"apa liat2" bang suga

"nggak" ucap Bang Jek yg ketakutan

"bang mon minyak urut nya mana? " tanya bang Jim

"di kamar" jawab bang momon

"sy kok lo bisa terkilir sihh" tanya bang Jek

"anak kecil nggak boleh kepo" ucap gue yg membuat semua orang tertawa termasuk bang suga

"hahaha...... anak kecil" ejek bang suga

"elahh sy lu lebih kecil dari gue" kesel bang Jek

"hehe.... canda2, jadi tadi itu gue mau turun kebawah tpi baru keluar dari kamar jinra gue malah nabrak bang Jim dan kaki gue terkilir karega kesleo"

"Ooooo" -all

setelah lama ngobrol akhirnya si jinra turun dan disana jinra banyak bacot karena bang Jin bilang sama jinra klo kaki gue terkilir. setelah mendengar banyak bacotan jinra akhirnya bang Jim datang dan bawa obatnya, bang Jim langsung ngobatin gue, awalnya gue nolak karena merasa nggak enak tpi bang Jim maksa buat ngobatin gue dan akhirnya gue pasrah, disaat gue pasrah disana kesempatan jinra buat ngegodain gue lagi.

setelah selesai ngobatin gue semuanya mulai makan malam, tpi suasananya berbeda, klo dirumah gue saat makan tidak ad yg bicara sedangkan disini?  berbeda ad yg rebutan ayam, ada yg rebutan tempat duduk dan lainnya

selesai makan malam semua ngumpul di ruang keluarga tpi gue dan jinra mau keatas karena mau belajar, selesai belajar gue dan jinra langsung tidur karena lelah berfikir.

disisi lain

*at keluarga jung

author pov

hoseok sedang bingung harus ngomong apa sama lusy agar dia mau pulang, hoseok udh berkali2 nelfon lusy tapi HP lusy mati, hoseok juga mencoba menghubungi jinra tpi sayangnya jinra udh memblokir Hoseok. sekarang hoseok panik setengah mati karena perkataan orang tuanya

flashback off

"aku pulang" lesu hoseok

"ehh.. anak mama udh pulang, lohh kok kmu sendirian adek mana" tanya mamanya hoseok yg berhasil membuat hoseok bungkam

"a-adek ng-ngak mau pulang ma, D-Day marah sama aku" gugup hoseok

"hah?! kok bisa" kaget mama
"sekarang kamu masuk ganti baju trus turun" ucap mama hoseok 

hoseok hanya bisa menghela nafas, ini sudah kedua kalinya lusy nggak mau pulang dan  itu gara2 hoseok, yg pertama lusy nggak mau pulang dan nginep dirumah yeri karena hoseok nggak sengaja nabrak kucing kesayangan lusy, yg kedua lusy nggak mau pulang dan nginep di rumah jinra gara2 hoseok menyakiti perasaan jinra, menyakiti perasaan seseorang yg udh lusy anggap sebagai saudaranya
"arghhhh" triak frustasi hoseok

*hoseok pov

setelah gue ganti baju gue langsung turun ke ruang keluarga untuk menemui orang tua gue sampai di bawah mama mukanya udh sedih dan papa mukanya udh merah karena nahan emosi

"p-papa" ucap gue gugup

"knp lusy bisa nggak pulang lagi" ucap papa dingin

"adek marah ma aku paa karena.... " gue agak ragu untuk jelasinnya karena orang tua gue kenal sama jinra, dulu jinra sering main kerumah gue untuk buat tugas sama lusy makanya ortu gue jadi akrab ma dia dan sekarang klo gue bilang gue udh nyakitin perasaan jinra bisa2 gue dikurung di kamar ma ortu gue

"KARENA APA HAH?!! " bentak papa gue

"k-karena a-ku udh nyakitin perasaan j-jinra pa" ucap gue

plakk

satu tamparan dari papa mendarat di pipi gue dan gue hanya bisa nunduk

"sekarang kamu keatas, telfon Lusy agar mau pulang. " tegas papa dan langsung pergi kekamar tinggal gue dan mama aja

"m-ma maafin hoseok ya mas" ucap gue sambil nunduk

"mama akan maafin kamu klo lusy udh pulang. besok kamu bujuk lusy agar pulang klo besok kamu datang dari sekolah tanpa lusy makan mama yg akan ke rumah jinra dan minta maaf" ucap mama gue

flashback on

"arghhh.. dek pliss angkat telfonnya" ucap gue yg udh mulai frustasi

sekarang udh menunjukan pukul 9 malam tpi gue masih blom tidur mikirin lusy,  padahal mata gue udh ngantuk banget, karena gue udh nggak kuat gue tidur aja karena besok gue harus sekolah dan nyemput lusy

hoseok pov end

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

see you next chapter 🙃🙃

//•| My Brother Lovely |•\\ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang