'Apa baik?'
"Hey!!" Ah pria itu mengagetkanku, aku menoleh. Seperti pernah melihatnya tapi dimana,
"Sendiri saja?" Aku mengangguk dan tersenyum. "Ada apa?" Dia duduk di sampingku lalu berkata,
"Tidak, aku hanya senang melihatmu"
Apa maksudnya? Ah aku lupa dia siapa. Tapi aku benar benar pernah melihatnya beberapa waktu lalu.
"Kau tak mengenaliku?" Aku menggeleng, "apa kau mengenaliku?" Dia tertawa pelan.
"Tentu saja, aku doyoung teman Jaehyun, aku sering melewati apartemenmu. Apa kau tidak tahu?".
Aku tertawa keras sekali, pasal nya begitu bodoh aku sampai tak mengenali orang ini. "Apa aku lucu?" Aku berhenti tertawa,
"Tak ada yang mengatakan kau lucu" dia tersenyum, manis sekali. Meski lebih manis senyum Jaehyun.
Sepertinya aku terlalu mengagumi pria bermarga Jung itu, huft. "Tak ada rencana untuk pergi dari sini?" Dia berkata padaku,
"Maksudmu?" Aku tak melakukan eyes contack dengan pria di depan ku ini. Nanti kalau aku baper, dia tidak tanggung jawab, aku lagi yang repot.
"Sekarang kau ada kelas?" Aku menggeleng, karena memang tidak ada kelas hari ini. Semua kelasku sudah selesai.
"Kajja" dia menarik tanganku, "Kemana?" Dia tak menggubris pertanyaaku itu.
Aku diajak kak doyoung ke taman kampus. "Untuk apa kita disini?" Dia menoleh ke arahku dan eyes contack tidak bisa dihindarkan. Aku tidak bisa mengalihkan tatapanku kepadanya.
"Duduk disini" dia menepuk nepuk tempat kosong disebelahnya. Aku duduk di tempat yang dia tunjukan, yang pertama kali aku bayangkan hanya satu. Kejadian pembunuhan yang tertimpa pada 'kekasih' jung jaehyun.
***
"Jung Jaehyun!!" Dia menoleh padaku. "Kau terlihat murung 'kenapa?" Dia menggeleng. "Ayolah bicara, aku lelah berbicara sendiri". Dia menghadap padaku,
"Kau lelah?, tidak usah bertanya diam saja. Jangan urus urusanku"
Jaehyun pergi meninggalkanku sendiri disini, rasanya persis seperti saat ku ditolak olehnya dulu, sakit.
"Terserah padanya lah" sebenarnya tujuam awalku ke korea itu mulai tidak terlaksana. Bukannya aku makin dekat dengan Jaehyun, malah aku harus melihat dia bersama yang lain.
Perkataan kak doyoung tadi siang lumayan membuatku penasaran apa maksud dia berkata seperti itu kepadaku? Apa dia tahu kalau aku menyukai Jung Jaehyun. Lalu apa maksud perkataan dia tentang irene?
FLASHBACK
"Coba lihat taman ini" aku bingung, apa yang harus dilihat? Rumput dan mahasiswa yang berlalu lalang?
"Maksudku, coba kau analisis tempat kejadian tewas nya mahasiswi di tempat ini" aku menggeleng.
"Aku tidak tahu kak, aku sudah pusing memikirkan pelajaran, jangan kau tambah dengan ini" rengekku, Di terkekeh geli.
"Apa kau menyukai Jaehyun?" Aku mencoba untuk tenang di hadapan kak doyoung.
"Tidak juga, jika dibilang dia tampan. Ya memang tapi jika untuk menyukai tidak terlalu" elak ku. "Hati hati saja dengan irene" dia terkekeh lagi.
Apa lucu? Perasaan tidak ada yang lucu. Tapi tawanya lucu yang sukses membuatku terkekeh juga.
"Sebenarnya aku sudah banyak tahu tentang kamu" dia melakukan eyes contack lagi denganku. "Stalker?" Jawabku sambil tertawa.
"Ya bisa dibilang seperti itu" jawabnya dengan tawa yang tertular.
"Jika aku menggantikan posisi Jaehyun, boleh?" Mataku terbuka lebar sempurna.
"Maksudmu?" Dia malah melihat jam tangan yang dia pasang di tangannya lalu berdiri dan dia berkata "Akan ku jelaskan nanti, aku ada kelas sekarang".
Dia tidak punya berhak membuatku penasaran, dasar menyebalkan. Persis seperti Jaehyun, selalu menunda pembicaraan. Menyebalkan dan menjengkelkan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA NADA [END] - [ON REVISI]
RandomStart Writer : December 2019 Finish Writer : March 2020 Publish at : February 2020 Daripada melepas dan melupakan, Regita lebih tertantang untuk mengejar dan memiliki pria yang tidak ditakdirkan untuk bersanding denganya. Jika Regita berkata, "Aku a...