'Sedikit pertanda'
Pagi cerah di sebuah hari libur yang membosankan. Berbaring di tempat tidur dan men-scroll Instagram, itu rutinitasku setiap hari libur. Melelahkan jika hanya diam tanpa tujuan.
24 November 2019, hari minggu. Hari yang membosankan juga melelahkan, aku sudah ribuan kali mengelilingi isi apartemen tapi aku tidak menemukan barang yang aku butuhkan, apa yang harus aku lakukan aku lupa menaruh benda itu.
Langkahku semakin dekat ke pintu apartemen Jaehyun, aku ingin meminta sebuah barang padanya. Ku ketuk pintu apartemen itu, lalu laki laki tampan dan tinggi menghampiriku, tentu saja itu Jaehyun.
Aku ragu untuk memulai pembicaraan, "Re, ada apa? Ayo masuk"
Aku melihat isi apartemen Jaehyun dari luar, terlihat ada temannya Jaehyun, Ya itu Mark lee yang waktu itu berkunjung bersama Mina.
"Ah tidak usah aku hanya ingin meminta pita berwarna putih, apa kau punya?" Dia berpikir sebentar lalu mulai masuk ke apartemen nya dan juga menyuruhku untuk menunggu.
"Aku hanya panya warna merah, apakah kau membutuhkannya?"
Aku sebenarnya sudah mempunyai pita berwarna merah dari dia sebelumnya, "Ah, tidak apa apa. Yasudah aku meminta itu terimakasih Jaehyun" dia mengangguk lalu aku kembali ke apartemenku.
Ada berapa banyak pita merah di rumah Jaehyun, sampai setiapku meminta pita pasti saja warnanya merah. Memang sih dia pernah bilang, kalau pita merah itu banyak yang mencari jadi lebih baik antisipasi.
Ternyata pita putihku berada di atas lemari, huh kesal sekali aku sudah mencarinya kemana mana tetap saja tidak ketemu. Tapi malah ada di tempat yang tak terpikirkan sedikitpun.
***
"Jihyo-ah" panggilku kepadanya, dia terlihat bersama Mina namun dia tengah fokus pada bukunya. Makanya aku hanya memanggil Jihyo,
"Apa kau mengenaliku?" Jihyo ini memang keturunan lemot.
"Menyebalkan sekali, aku ini majikanmu"
Dengan bodoh Jihyo mengangguk angguk paham, kenapa mina bisa bertahan dengan orang seperti Jihyo ini.
"Mina, kau membawa apa?" Dia melirik sebuah map ditangannya,
"Ini? Bukan apa-apa, lebih tepatnya aku tidak tahu. Ini milik Mark lee bukan punyaku" aku mengangguk dan berkata 'Oh'.
"Kenapa aku tidak ditanya?" Gerutu Jihyo padaku, "Eum ok, Jihyo-ah kau membawa apa?"
Dia malah memasang earphone ditelinganya setelah aku bertanya seperti itu, Tahan aku untuk mengumpat pada makhluk tuhan yang satu ini.
Mina hanya terkekeh melihatku menahan emosi, juga kelakuan Jihyo yang tidak terduga itu.
"Mina aku harus bagaimana menghadapi orang itu?" Mina masih saja terkekeh dan menggeleng untuk jawaban yang tadi aku tanyakan.
Aku, Mina dan juga si Bodoh Jihyo berada di kelas. "Mina tanggal 27 nanti apa benar kita akan merayakan ulang tahun Kim Mingyu?" Dia mengarahkan tubuhnya padaku,
"Sepertinya seperti itu, tadi aku melihat pamplatenya di depan, apa kau akan ikut?".
Menggeleng dengan cepat itu yang aku lakukan, "Mengapa?" Tanya mina padaku.
"Acaranya tengah malam di pertengahan tanggal 26 dan 27, aku tidak berani datang kesini sendirian, akan di adakan di sekolah bukan?" Mina mengangguk paham.
"Mengapa tidak mengajak Jaehyun?".
Aku memutar bola mata malas, "Mana mau dia aku ajak" sambil bersandar pada kursi aku pasrah akan hal itu.
"Yasudah terserah kau saja" aku mulai menutup mataku perlahan. Tapi sialnya dosen kami telah berada di kelas, terpaksa aku menunda tidurku dulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/198706717-288-k751530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA NADA [END] - [ON REVISI]
AléatoireStart Writer : December 2019 Finish Writer : March 2020 Publish at : February 2020 Daripada melepas dan melupakan, Regita lebih tertantang untuk mengejar dan memiliki pria yang tidak ditakdirkan untuk bersanding denganya. Jika Regita berkata, "Aku a...