'# I think I very true

120 1 0
                                    

Aku Regita artamaria gadis psikopat yang membunuh banyak orang demi Jung Jaehyun, ya itu aku.

Ah bukan, bukan demi Jung Jaehyun, bahkan dia sudah tewas di hadapanku. Oleh ulahku juga dia tewas, mungkin aku melakukan ini untuk Lee Hangyul?

Pasti kau tidak mengetahui siapa Lee Hangyul, dia pria tampan. Dia memilihku sebagai kekasihnya, terlihat sangat mustahil bukan? Tapi itu sudah kebenarannya kawan.

"Kau tahu Lee Hangyul? Kau itu sangat tampan"

"Aku tahu, bahkan banyak wanita mengejarku"

"Hm iya, banyak wanita yang ingin memilikimu"

"Tenang saja sayang, aku akan tetap menyayangimu"

Dia sangat menyayangiku, dia sangat mencintaiku begitu pula dengan diriku. Aku sangat mencintainya, amat sangat mencintainya.

"Apa kau akan pergi ke tempat asalmu?"

"Maksudmu korea?"

Aku mengangguk, aku sangat khawatir jika dia meninggalkanku sekarang. Aku sangat khawatir, tolong aku ingin menangis sekarang.

Pria itu merangkulku hangat, dan mulai mengecup puncak kepalaku.

"Aku, adalah bagian dari dirimu. Bagaimana aku bisa meninggalkanmu"

"Janji?"

"I promis baby"

Aku tersenyum puas mendengar perkataannya, rasanya aku akan mendengarkan apa yang dia perintahkan. Terkecuali meninggalkannya.

***

Aku mulai khawatir aku terus berjalan seperti setrika. Ah aku gugup sekarang, apa yang akan dikatakan ayah?

"Re, maaf ayah tidak bisa membiarkanmu bersama pria yang tidak jelas asal usulnya"

"Aku mencintai Lee Hangyul ayah, tolong"

"Re dengarkan ayah, ayah sudah mencarikanmu seorang pria yang pantas untukmu"

"Dia Lee Hangyul, sudah sangat pantas menjadi pendampingku"

Aku menunjuk Lee Hangyul yang sedang cemas, dia terlihat pasrah dengan keadaanya.

"Sejak kapan kau menentang ayah regita? Apa karena pria itu? Sudah ayah bilang dia tidak pantas untukmu"

"Tapi ayah akㅡ"

"REGITA DIAM, JANGAN MENENTANG AYAH"

Aku terkejut melihat perlakuan ayah yang sangat kasar sekarang, Hanya karena Hangyul? Apa salahnya?.

"Bu tolong aku"

"Tidak ada yang bisa ibu bantu nak, maaf"

Aku keluar dari rumah, yang tentunya diikuti oleh seorang Lee Hangyul.

"Bisakah kau membawaku jauh dari sini?"

"Tidak"

"Aku mohon Lee Hangyul"

"Maaf, aku tidak bisa"

Aku memeluk pria itu dalam, menangis dalam pelukannya membuatku sedikit tenang. Meski aku masih sedikit kecewa dengan ayah.

"Tolong lakukan apapun Lee Hangyul"

"Tidak regita"

"Kau sudah tak mencintaiku?"

"Dengar, aku sangat mencintaimu ingat itu"

***

Kau tahu hal gila apa yang aku lakukan untuk Lee Hangyul? Bukan, maksudnya untuk cinta kita?

Aku membunuh ayahku, itulah kali pertama aku membunuh seseorang. Tidak dengan benda tajam, aku tidak menginginkan Ayahku kesakitan.

Aku mencampurakan sebuah obat ke dalam gelas kopi untuk ayahku, maafkan aku ayah. Aku mencintai Lee Hangyul.

Untuk Lee Hangyul, dia tidak mengetahuinya. Amat sangat tidak mengetahui, saat aku mulai bercerita kejadian itu padanya dia sangat terkejut.

Bahkan kau tahu? Dia rela menggantikan ku diperiksa oleh polisi. Sampai dia ditahan beberapa minggu saja, karena kau tahu politik uang? Itu sangat berpengaruh saat itu.

Tidak ada berita di televisi maupun media cetak, meski ayahku adalah pejabat penting tapi berita kematiannya aku manipulasi. Masyarakat hanya tahu bahwa dia tewas karena perkara penyakit.

Sedikit rumit saat berbohong, tapi demi Lee Hangyul aku akan lakukan apapun. Sekali lagi maaf ayah, sebenarnya ini salahmu juga.

***

"Apa kau tidak malu Lee Hangyul"

Itu teriakan dari saudara Hangyul, yaitu Jung Jaehyun. Dia beranggapan bahwa Hangyul yang membuat ayahku tewas, padahal dia tidak salah.

Jaehyun berteriak karena ini di rooftop perusahaan ayahku, Jung Jaehyun terlihat kecewa dengan Hangyul, itu salahku Jung Jaehyun.

Aku menangis kencang sambil mengumpat sekarang, Perlakuan Jung Jaehyun sangat membuatku marah. Kau tahu? Dia tidak sengaja mendorong sang saudara dari lantai 47.

Jangan salahkan aku jika aku segila sekarang, aku sudah mengorbankan ayahku demi Lee Hangyul. Dan sekarang? Lee Hangyul tewas hari itu juga.

Jung Jaehyun sialan.

Itulah kisahku, kau tidak ingin merasakan itu. Aku saja tidak ingin merasakan itu, entahlah mungkin sudah takdirku seperti itu.

TANPA NADA [END] - [ON REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang