'Your life'
Ponsel lalisa berdering menandakan sebuah pesan, Jaehyun mengirim sebuah pesan padanya. Di pesan itu terdapat sebuah ajakan seorang Jaehyun pada lisa, kekasihnya itu menunggu lisa di sebuah taman dekat rumahnya.
Tanpa berpikir panjang lisa pun beranjak bersiap dan segera mendatangi lokasi taman yang di beritahu Jaehyun. "Ada apa malam malam seperti ini dia mengajakku keluar?" Gumam lisa sambil berjalan ke sebuah taman.
Lisa melihat sekeliling dan ya disitu ada kekasihnya, Jung Jaehyun. Dia melambaikan tangan pada lisa, "Cepat sekali kau datang" ucap Jaehyun pada lisa. "Itu tidak penting, yang penting itu ada apa kau mengajakku kesini?" Elak lisa.
"Tunggu disini, aku mengambil sesuatu sebentar" ucapan Jaehyun dibalas dengan anggukan dari seorang lisa. Setelah beberapa lama, mata lisa ditutup oleh sebuah kain, "Jaehyun?" Ucap lisa sambil ketakutan.
Lisa tidak menyadarkan diri setelahnya, mungkin pelakunya membuat lisa pingsan. Di buka nya suatu rumah yang terlihat kosong, tangan lisa diikat ke sebuah tiang yang ada di rumah itu.
Dalam keadaan masih dalam mata terturup kain, lisa berteriak. "Tolong! Siapa saja kau mohon tolong aku" suaranya sangat nyaring. "Jaehyun tolong! Selamatkan aku Jaehyun" kali ini teriakan nya di barengi dengan isak tangis nya.
Pintu terdengar dibuka oleh seseorang lisa yang tadi berteriak kini mulai diam, tapi masih dengan isak tangis. "Siapa pun tolong jangan sakiti aku" rintih lisa dengan nada permohonan, dan juga ketakutan yang sangat terdengar.
"Diam! Sekencang apapun kau berteriak, kekasihmu itu tidak akan dengar" Ucap orang yang ada di ruangan itu sambil membentak. Orang tadi mulai mengeluarkan pisau buah dari saku jaket nya. "Ini hanya sebentar sayang, jadi bertahanlah" pisau buah itu mendarat di pipi mulus lisa.
"Akh! Apa yang kau lakukan gadis jahat" darah segar mengalir di pipi lisa. Pisau buah itu hanya di goreskan jadi lukanya tidak terlalu dalam. Meski tidak dalam tetap saja rasanya sakit sampai lisa mengerang kesakitan.
Orang itu belum puas dengan permainan nya, pisau buah itu kembali di goreskan ke pipi lisa. "Argh itu sangat menyakitkan, dasar sadis!" Teriak lisa sambil menangis kesakitan. Pisau tadi di simpan sekarang orang itu mulai membawa kasti pemukul. Dan di pukul lah perut, pundak dan juga punggung lisa.
Lisa sedikit pusing sekarang, dia tidak bisa menahan semuanya sudah sangat menyakitkan ini semua. "Rasa sakit itu belum menebus rasa sakitku gadis bodoh" ucap orang tadi. Pisau itu kembali di bawa dan pisau itu sekarang mendarat di perut lisa.
"A-aku sudah tidak bisa menahannya" rintih lisa. "Itu belum seberapa, aku masih punya kejutan lain, pisau di perut lisa di tarik dan perut lisa lagi yang menjadi sasarannya. Pisau itu kemudian di goreskan di leher lisa, darah pun mengalir dari leher lisa.
"Apa hanya itu? Lemah sekali, ayo bangun! Aku masih belum pusa. Dasar jalang" ucap sang pembunuh tadi. Terakhir orang itu memenggal kepala lisa, sampai akhirnya kepala itu tidak berada di tempat nya lagi.
"Bumbu terakhirnya, akan aku bakar gadis ini" ucap orang itu dengan tawa liciknya. Di sebarnya bensin dan alat penyala api sudah ditangannya. "Selamat tinggal sayang" orang itu akan menyalakan api yang di tambah dengan tawa kemenangan.
"Berhenti! Dan serahkan dirimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA NADA [END] - [ON REVISI]
RandomStart Writer : December 2019 Finish Writer : March 2020 Publish at : February 2020 Daripada melepas dan melupakan, Regita lebih tertantang untuk mengejar dan memiliki pria yang tidak ditakdirkan untuk bersanding denganya. Jika Regita berkata, "Aku a...