Seorang wanita cantik berkebangsaan Indonesia menghampiri kekasihnya dengan raut wajah yang bahagia, oh ayolah cinta SMA itu memang menyenangkan.
"Aku benar benar mencintaimu Jaehyun"
"Aku tidak"
Nampak kesedihan dimuka sang wanita bernama Rania.
"Aku tidak mencintaimuㅡ" ucapan pria itu terpotong
"Aku tidak memaksamu untuk mencintaiku"
Jaehyun menengkup kedua pipi Rania, meski sang wanita tengah marah tapi masih saja dia tersenyum saat diperlakukan seperti itu.
"Aku hanya sangat sangat mencintaimu Rania"
Rania kembali tersenyum kali ini dia menahan malu karena pipi nya sedikit memerah. Rania memeluk Jaehyun dengan arti tidak ingin kehilangan.
"Jangan tinggalkan aku, mohon"
"Aku sudah menemukan kau, yang selama ini aku cari, mustahil rasanya aku meninggalkanmu"
"Jangan membuatku jatuh cinta lebih dalam Jaehyun"
Rania kembali memeluk kekasihnya itu, sampai dia menangis dalam pelukan Jaehyun.
***
Rania menuangkan sebuah soda dalam gelas itu, dibawanya Soda itu ke ruang tengah. Dia sesekali meneguk minumannya sambil membaca dan membalas pesan dari kekasihnya itu.
"A-ah Jaehyun kau membuatku sangat jatuh cinta"
Rania bergumam sambil menunjukan senyum nya sangat manis yang di arahkan pada ponsel hitam itu.
Dia meninggalkan ruang tengah dan langsung naik ke kamar nya yang berada di lantai dua. Di simpan nya ponsel dalam nakas, lalu dia merebahkan tubuhnya di kasur nyamannya.
"Selamat malam Jung Jaehyun, kekasihku"
Baru beberapa menit Rania memjamkan matanya, ponsel nya berdering menandakan ada panggilan masuk.
"Ya hallo"
"..."
"Maaf kau siapa?"
"..."
"Ah baiklah secepatnya saya kesana"
"..."
"Baik nona, tunggu saya"
Sambungan telepon terputus, Rania mengganti baju nya dan bergegas keluar rumah. Dia berjalan menuju taman belakang sekolah, entah apa yang akan dia lakukan.
Dia mencari seseorang seperti nya, sampai akhirmya terlihat seorang wanita dengan face mask di wajahnya dan dia mulai mendekati Raina.
"Dimana Jung Jaehyun?"
"Kau mencari kekasihmu sayang?"
"I-iya dimana dia, kau bilang dia berada disini bukan?"
"Sayang nya kau telah di bodohi gadis manis"
"A-apa maksudmu? Jangan mendekat, kumohon jangan mendekat"
Rain terus berjalan mundur sampai dia menabrak pohon yang ada di taman itu, wanita tadi mengeluarkan sebuah pisau buah dari kantong nya.
"Ini tidak akan sakit jika kau diam"
Rania mendorong wanita itu, tapi tidak dia tidak mempunyai kekuatan yang seimbang sekarang, pasalnya dia sedang ketakutan.
Dan ya wanita tadi tidak akan diam, pisau buah itu diarahkan pada perut Rania.
"A-aa tolong hentikan aku mohon"
"Diam gadis manis"
Pisau buah itu sudah menusuk perut Rania, dia terduduk kesakitan dia sudah tidak kuat untuk berteriak.
Wanita tadi melepas pisau itu dari perut Rania, lalu dia menggores leher Rania dengan pisau itu. Mungkin cukup dalam karena mengalir darah yang sangat banyak disana.
"Kau tewas gadis manis"
Wanita itu mengeluarkan sesuatu sekarang. Sebuah surat dengan pita merah.
"Aku titipkan surat ini untuk Jung Jaehyun ya gadis baik"
"Dan oh iya ini ada pita dengan warna kesukaanku"
"Semoga kau bahagia di alam sana"
Dan ya kau tahu? Pembunuh keji itu aku. Seorang wanita yang mencintai Jung Jaehyun yaitu Regita artamaria.
Aku akan melakukan segalanya jika Jaehyun bahagia dengan kekasihnya.
Akan ku pastikan jika semua wanita yang menjadi kekasihnya akan bernasib sama dengan teman sekolahku itu, aku puas.
Dan ya, dendam ku terbalas semua, mulai dari Rose, sahabatku mina, lisa. Sudah ku habisi mereka dengan kronologi sama seperti yang terjadi pada Rania.
Untuk Mark? Ah itu sebuah balasan telah menghalangiku membalaskan dendam jadi kubunuh dia begitu pula dengan kakak tingkat cantik yaitu irene dia juga sama.
Agar aku tidak lagi harus membunuh orang lain, ku bunuh saja Jung Jaehyun itu. Maaf kan aku sayang, aku hanya tidak ingin lelah membunuh wanitamu lagi.
Selamat jalan kalian, biarkan aku menjadi wanita gila sekarang. Aku seorang psikopat yang tak kau sadari bukan? Kau tidak akan menyadarinya karena apa? Karena kau tidak pernah peduli pada sekitar termasuk aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA NADA [END] - [ON REVISI]
De TodoStart Writer : December 2019 Finish Writer : March 2020 Publish at : February 2020 Daripada melepas dan melupakan, Regita lebih tertantang untuk mengejar dan memiliki pria yang tidak ditakdirkan untuk bersanding denganya. Jika Regita berkata, "Aku a...