Halo Senja 2

13 7 0
                                    

Halo senja.. jangan menangis

-Rega-



Diujung pintu ruang dimana Rega dirawat, senja memandang tangan yang sedang digenggam oleh wanita yang sedang menangis menanti kebangunan Rega. Dia Lala. Sosok yang pernah diceritakan Rega bahwa dia mencintainya dengan tulus.

Tidak bisa dibohongi hati Senja begitu sakit melihat lelaki yang disayanginya telah dimiliki oleh wanita lain. tapi kali ini dia lebih merasakan sakit yang luar biasa setelah melihat Rega terbaring tak sadarkan diri dengan alat-alat medis disekelilingnya.

Tidak lama dari itu, kedua orang tua Rega datang. Mungkin ini sudah waktunya untuk keluarga Rega tau tentang kondisi dia sekarang. Dalam kondisi seperti ini Rega sangat butuh dukungan dari banyak pihak terutama keluarganya. Itu juga lah yang menjadi alasan Rendy untuk menghubungi kedua orang tua Rega.

Ibu datang dengan terburu-buru, dia hanya melihat Senja tanpa tersenyum. Dan Senja sangat mengerti mengapa Ibu seperti itu. Mungkin dia panik dan ingin cepat-cepat untuk bertemu dengan anak kesayangnya.

Lala kaget dengan kedatangan Ibu, dia langsung melepaskan tangan Rega dan lalu berdiri untuk mempersilahkan Ibu duduk dikursi yang sebelumnya dia duduki. Ibu menggenggam tangan Rega dengan keras. Dia menangis. Dia terlihat sangat terpukul tidak bisa menjaga anaknya dengan baik. Ayah Rega menenangkan Ibu dengan mengelus-elus pundak Ibu dengan hangat.

"Rega akan baik-baik saja bu"

Tanpa menjawab ucapan Ayah, ibu langsung berdiri dan memandangi Lala.

"kamu teman dekat Rega ya?"

"saya teman Rega, Lala bu.. salam kenal"

"Rega sering cerita"

Mendengar bahwa Rega sering menceritakan Lala, Senja sangat terpukul dan langsung menhindar jauh dari ruangan. April mengikutinya dari belakang. Hingga akhirnya Senja berhenti di kursi pojok arah kiri ruangan.

"gue ngerti" ucapan pertama April setelah duduk disamping Senja.

"tapi Lala pacar Rega" untuk kali ini, April mengatakan kata itu dengan sangat lembut. menandakan bahwa apa yang dilihat Senja harus disikapi dengan tenang. Dan sebenarnya Senja mengerti dan paham apa yang dikatakan oleh April. Wajar saja jika Rega sering menceritakan April karena dia adalah kekasih Rega sekarang. Dan untuk apa juga Rega menceritakan Senja jika dia sudah tidak memiliki cerita baru dengan Senja.\

"lo pasti paham maksud gue" sambung April.

Senja langsung mengangguk sambil menghapus air matanya.

"sekarang kita pamit ke orang tua Rega. Lo harus tidur dan istirahat. Gue gamau liat lo dirawat dirumah sakit juga" tanpa menunggu jawaban dari Senja, April langsung menarik tangan Senja dengan lembut untuk bisa mengikutinya berpamitan dengan kedua orang tua Rega.

Sesampainya di ruangan, April berpamitan untuk pulang kepada ayah dan ibu Rega, disusul oleh Senja. Tidak lama dari itu, Ibu meminta Lala, Rendy dan bang jek yang ada didalam ruangan untuk pulang. Mereka diminta ibu untuk beristirahat dan bisa kembali kesini besok. Mereka mengangguk lalu satu persatu termasuk Lala berpamitan kepada ibu dan ayah.

Lala menyadari bahwa dibelakangnya telah diikuti oleh bang jek, Rendy dan Lala. Dia berpikir apakah setelah Lala pulang dia bisa menemani Rega?. Tanpa basa basi Senja meminta untuk April mempercepat langkahnya untuk pulang. Setelah sampai di parkiran, Senja baru ingat bahwa dia menyimpan mobil di daerah tempat rega bertarung.

Kisahku SetelahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang