#Eps.6

3.5K 486 40
                                    

Wonwoo mengetukkan jarinya pada pagar ranjang yang ditiduri adiknya sambil menatap tajam sepasang mata rubah yang mirip dengan miliknya.

"Kenapa sih kak natap gue mulu? Gue tau gue ganteng tapi gak gitu juga lah, creepy tau gak sih?" protes Bohyuk.

Setengah jam yang lalu, nyonya Jeon memberitahunya bahwa Bohyuk sudah siuman setelah hampir 2 hari tak sadarkan diri. Wonwoo tanpa basa-basi langsung berpesan pada Yerin kalau dia akan pergi ke Rumah Sakit untuk beberapa saat.

"Lo tuh yang kenapa? Dibilangin sama kakak sendiri juga! Masih aja bandel!" omel Wonwoo menjitak kepala Bohyuk tak peduli dengan luka yang masih sedikit basah itu.

"Aduh! Kakk!! Sakit tau!"

"Biarin! Balasan karena gak bisa dibilangin!"

Bohyuk mencebik mendengar omelan kakaknya yang udah seperti Mamanya.

"Ya maaf, habisnya temen gue hampir dilecehkan gitu. Mana bisa gue cuma diem doang? Siapa juga yang tau mereka bakal nyerang pake pisau gitu, karena ngehindarin mereka ya gue gak sadar gue udah di balkon terus didorong sama salah satunya, jatuh deh."

Wonwoo menghela nafas berat mendengar penjelasan adiknya yang kelewat santai.

"Gue ngerti, tapi bukan berarti lo harus ngebahayain diri lo kan? Paling gak jangan ngadepin sendirian, lo punya gue kan? Gue bakal bantuin lo selama permintaan lo wajar."

"Siap pak bos!"

Setelahnya Wonwoo tersenyum tipis pada Bohyuk sebelum menarik kursi agar bisa duduk di samping adiknya.

Bohyuk memperhatikan gerak-gerik Wonwoo yang sedikit menjanggal menurutnya,

"Mau cerita sesuatu ke gue?" tanya Bohyuk. Ia sangat dekat dengan kakaknya, mereka sering berbagi cerita satu sama lain dari kecil, oleh karena itu ia sangat tau sikap Wonwoo.

"Enggak."

"Gak salah lagi maksudnya? Mau cerita apa? Soal cewek? Kerjaan? Atau apa? Jeon Bohyuk yang tampan ini siap mendengarkan,"

Wonwoo memutar bola matanya jengah, mungkin kalau Bohyuk tidak sedang sakit ia sudah akan mengapit leher adiknya karena sudah sangat gemas dengan sikap narsisnya.

"Gue cuma...." Wonwoo menggantungkan ucapannya, sibuk memikirkan kata apa yang pas agar Bohyuk tak sampai salah paham nantinya.

"Cuma?"

"Cuma bingung sama perasaan gue sendiri, mungkin?"

"Maksudnya?" pertanyaan yang dilontarkan Bohyuk berhasil membuat Wonwoo sulit menjawab, padahal gak sesulit soal UN atau tes SBMPTN, tapi ya begitulah namanya juga Jeon Wonwoo.

"Gue ngerasa beda aja gitu kalau sama dia, tapi gue juga gak yakin gue beneran suka atau enggak."

"Ya suka sama orang juga gak bakal dosa kali kak, lagian hidup lo lempeng-lempeng aja kayak gitu gak bosen apa?"

"Emangnya siapa sih? Yang udah ngebuat pikiran kakak gue ini galau gini? Gue kenal gak? Cantik gak? Atau manis?" lanjut Bohyuk dengan nada mengejek terselip ucapannya.

"Dia Sekretaris baru gue."

"Sekretaris baru? Yang baru kerja sama lo kurang dari sebulan itu?" Wonwoo mengangguk sambil menundukkan kepalanya, berusaha keras agar Bohyuk tak menyadari pipinya kini sudah berubah warna.

"Wah hebat juga tuh cewek, kenal belum ada sebulan tapi udah bikin lo galau gak karuan gini. Lain kali kenalin ke gue ya kak!" pinta Bohyuk antusias.

That CEO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang