"Kyungsoo?"
"Adel, ikutlah denganku. Menikah denganku."
"Aku tidak bisa kyung. Aku akan menikah dengan Jongdae"
"Jongdae akan menyakitimu, aku yang akan membuatmu bahagia Adel"
Kyungsoo menatap lekat wanita yang ada di depannya dan memegang erat kedua tangannya.
"Percayalah padaku Adel, kau akan bahagia. Aku tidak ingin kau hancur bersama Chen!"
"Tidak aku yakin Jongdae akan menemaniku dan mencintaiku sampai kapanpun dia tidak akan meninggalkanku Kyung. Aku yakin ini."
"Kau bisa pegang kata kataku, Jongdae akan menyakitimu."
Seketika gue terbangun dari mimpi, Mimpi bertemu dengan Kyungsoo dan menandakan bahwa aku tidak akan bahagia bersama Jongdae.
"Kau sudah bangun?" Suara Jongdae di belakang gue
"Huh? Aku ketiduran?"
"Iya, cukup lama. Kenapa berkeringatan? Ada mimpi buruk sayang?"
"Tidak."
Aku mendudukan badanku tepat di sofa sekarang sehabis aku bermimpi itu. Aku tidak ingin mimpi itu menjadi kenyataan karena yang aku inginkan sekarang adalah Kebahagiaan Bersaa Jongdae.
"Jongdae."
"Hm? Kenapa?"
"Apa kau benar benar mencintaiku? Dan akan selamanya bersama ku?"
Jongdae memegang pipi gue. "Kenapa bertanya seperti itu? Apa kamu tidak yakin dengan cintakku?"
"Bukan seperti itu, aku hanya takut kau akan meninggalkan ku"
"Hey, jangan berkata seperti itu aku tidak akan meninggalkan mu sayang"
Gue langsung memeluk Jongdae erat. "Berjanjilah."
Chen membalas memeluk lebih erat.
"Apa pekerjaanmu sudah selesai? Aku sepertinya ingin kembali kerumah"
"Pekerjaan ku sudah selesai, mau langsung pulang? Tidak makan dulu?"
"Makan dirumah saja"
Kita berduapun keluar dari ruangan Chen dan seketika mata gue terkejut melihat wanita tepat berdiri hendak membuka pintu.
"Halo my baby, you want eat something for lunch with me?"
Chen diam dan gue juga diam, dengan menatap sekilas Chen gue langsung keluar dari hadapan mereka.
Aku tidak ingin mimpi tadi beneran akan terjadi.
Gue melihat ke belakang tidak ada Chen yang mengejar gue. Gue gak mau nuduh asal asalan tapi gue tetap akan menunggu Jongdae disini di ruang tunggu.
Sekitar satu Jam an juga Jongdae belum datang, gue gak tau kenapa lama banget.
Sampai akhirnya gue memesan Taxy dan siap untuk pulang kerumah, gak tau kenapa hati gue nyesek banget dan dada gue sungguh sulit untuk bernafas!
Adel's POV END
Chen's POV
"Ada apa kau kesini?" Tanya Gue
"Aku ingin kita ngedate berdua sebelum aku akan kembali ke Italia. Menghabiskan waktu bersama dan lain sebagai nya."
"Apa maksudmu?"
"Kita berkencan Chen. Hanya semalam saja."
"Tidak.. aku tidak akan melakukan itu"
"Kau tidak mau? Kau tidak ingat Chen? Betapa frustasi nya dirimu di Club waktu Adel belum ketemu? Dan kau tidak ingat ya kau memeluk ku dan menciumi ku dengan ganasnya"
Gue melotot mendengar pernyataan dari Dinda.
"Tidak, aku tidak mungkin melakukannya!"
Dinda menyerahkan ponselnya dan melihat foto dia bersama Dinda di sebuah club dengan aku memeluk dia disana.
"Kau merekayasa ini semua Dinda! Berhenti mengangguku. Apa yang kau mau? Uang? Berapa!? Aku akan memberinya asal kau tidak mengangguku!"
"Aku tidak perlu uangmu sayang, aku hanya perlu kita berdua kencan."
"Aku tidak bisa Dinda! Aku sebentar lagi akan menikah! Wanita tadi Calon Istriku!"
"Aku tidak perduli Kim Jongdae, yang aku peduli sekarang kau berkencan denganku."
Benar benar SETAN. BISA BISA NYA DIA MENJEBAK GUE.
"Oke, kau mau dimana?"
"Aku mau dirumahMu"
"NO!"
"Kalau kau tidak mau tidak apa apa, kau hanya perlu tau foto ini akan kusebar ke Wanita —-"
"Oke! Aku terima!"
"Okeh honey, Jangan lupa nanti malam aku akan kerumahmu."
Gue langsung berlari untuk mencari Adel dan gue tidak mendapatinya sama sekali.
Mck Adel kau dimana.
Chen's POV END
Adel's POV
"Halo Ma?"
"Halo sayang, kamu ke hotel ya. Mama disini sendirian" Ucap Mama di sebrang Telfon
"Oke Ma, Adel kesana ya."
Tut
"Pak, kita putar balik arah ke Hotel sana ya" Ucap gue ke supir
"Baik"
Selama perjalanan akhirnya gue sampai juga di hotel tempat Mama istirahat.
"Ma, gimana kalau pernikahan Adel diundur saja?" Ucap gue tiba tiba
"Kenapa sayang? Kamu tau kan undangan sudah tersebar tidak mungkin kita undur waktunya"
"Gak tau kenapa, hati adel seperti tidak siap."
"Itu hanya perasaanmu saja sayang, kau harus siap dan menjalani hari seperti biasa yang tidak biasa nanti kau akan bersama suamimu."
Gue menghela nafas panjang dan gue siap untuk tidur karena sudah ngantuk banget.
Tepat jam 7 malam gue sudah lama sekali di Hotel tempat Mama tinggali, akhirnya gue pamit pulang Ke Mama takutnya Chen mencarinya.
Sudah di Taxy dan sekarang gue akan pulang ke rumah.
"Ada mobil siapa nih?" Gumam gue
Gue membuka perlahan pintu rumah ini dan..
Ceklek
Gue melihat Chen pelukan dengan wanita tadi siang! Dia semakin mengeratkan pelukan nya.
Setetes demi setetes air mata gue berjatuhan saat ngelihat Chen yang tadi memeluk menatap dalam wanita ini.
Gue menghapus air mata gue dengan setegar mungkin gue berusaha jalan melewati mereka, tapi apa daya gue gak bisa begini.
"MAKSUD KALIAN APA DISINI!" Teriak gue pecah
"ADEL!?"
"Apa? Apa lagi yang mau kau jelaskan Chen! Apa! Begini ternyata kelakuan kamu saat aku berjuang mati matian untuk hidup dan sekarang aku bisa disini untuk menemui mu tapi apa denganmu?!"
"Adel ak—-"
"Dan kau wanita! Aku tidak perduli apa hubunganmu dengan Chen, mau kau selingkuhan nya, sewaan nya yang terpenting kau telah menodai suamiku! Ralat bukan suamiku tapi Calon suamiku! Aku sungguh kecewa denganmu Chen!"
"Adel, dengari Penjelasan Aku dulu" Ucap chen
"Aku tidak peduli apa yang ingin kalian katakan. Selamat bersenang senang. Dan selamat kau sudah berhasil membuat gue dan Chen pisah!"
Gue nangis kejer dan langsung pergi kekamar menguci pintu dan duduk di balik pintu. Menangis sepuasnya membuat isi hati meluap luaap.
"APA BENAR INI TUHAN MIMPI DARI KYUNGSOO TADI!"
MAAF KONFLIK TERLALU BANYAK SOALNYA AKAN ADA KEJUTAN BUAT KALIAN DAN INI AKAN SELESAI.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Lecturer
FanfictionMempunyai Dosen tampan siapa yang tidak mau? Tapi percuma kalau tampan kalau ternyata ngesalin minta ampun kalau bukan karena dosen udah gue nikahin dia wkwkw. Enjoy