"Hiks,,hiks,,hiks,Lo-lo sagha mau pulang,,hiks."Rengek Sagha sambil terus memakan es krim rasa coklatnya yg tadi Lona belikan untuknya.
Ya,Sagha menangis sambil memakan es krim.Dan jadilah wajahnya berantakan dan penuh es krim.
Lona hanya bisa pasrah dan membiarkan mereka saat ini menjadi pusat perhatian hampir seluruh pengunjug taman hiburan ini yg melintas di depan mereka.
Saat ini Lona dan Sagha berada di bangku yg berada di dekat wahana permainan.Jadi,wajar saja jika mereka jadi pusat perhatian orang-orang yg melintas.
Sudah sejak 2 jam yg lalu Sagha menangis hanya tentang perihal cowok reseh tadi yg sempat menganggunya.
"Hiks,,hiks,,Lolo Sagha mau pulang,, hiks,,hiks."Isak Sagha sambil terus memakan es krimnya yg kini hanya tinggal tersisa 2 cup dari 10 cup yg Lona beli tadi.
Lona menghela nafas panjang lalu mulai membereskan sisa cup es krim yg kosong dan membuangnya ke tempat sampah.
Menggandeng tangan Sagha untuk berdiri dan pergi dari sana.Tak lupa untuk membawa 2 cup es krim yg masih tersisa.
"Mau kemana?"Tanya Sagha dengan tatapan mata polosnya yg masih berkaca-kaca itu.
Lona tak menjawab ia malah semakin mempercepat langkahnya menuju arah parkiran dimana mobilnya berada.
Sampai-sampai hampir saja Sagha terjatuh terselandung kakinya sendiri akibat Lona yg menarik tangannya terlalu cepat dan Sagha yg tak bisa mengimbangi langkah cepat Lona.
"Lolo pelan-pelan jalannya,kaki Sagha sakit,hiks."Keluh Sagha diselingi air matanya yg kembali menetes setelah sesaat berhenti.
Lona menghentikan langkahnya dan menatap wajah Sagha yg terlihat berantakan dan kacau.Ia mengehela nafas lelah.Merasa bersalah sekaligus kesal dengan tingkah Sagha.
"Kaki lo sakit?"Tanya Lona dengan nada datarnya.
Sagha mengangguk,"Buat jalan sakit." Rengeknya sambil mempoutkan bibirnya.Lona memutar bola mata nya malas.
Dia rindu dengan Sagha tapi,bukan rengekan bocahnya yg ia rindukan tapi pelukan hangatnya.Sepertinya Lona harus berfikir 2 kali jika harus mengajak pergi anak manja dari keluarga Ayudha ini.
Lona berjongkok di depan Sagha. Sagha hanya menatap polos punggung Lona yg berjongkok di depannya.
"Lolo ngapain?"Tanya Sagha dengan polosnya membuat Lona gemas sendiri melihatnya bercampur kesal.
"Buruan naik!Gue gendong lo sampe mobil,katanya 'kan kaki lo sakit?" Jelas Lona dan tanpa aba-aba Sagha langsung saja naik ke atas gendongan Lona.
Untungnya Lona sigap dan segera menggendong Sagha.Tubuh Sagha sangat kecil dan ringan.Jadilah,Lona tak akan kesulitan dalam menggen- dong bocah ini.
"Lolo kita pulang ke rumah,Sagha?" Tanya Sagha lagi sambil mempererat pelukannya di leher Lona membuat si empunya leher hampir tercekik.
"Lepasin tangan lo dari leher gue, sesek woy!"Sagha sontak langsung melepaskan tangannya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Lona karena takut akan bentakan yg Lona suarakan.Lona hanya bisa bersabar.
Lona akhirnya sampai di parkiran dan langsung saja masuk ke dalam mobilnya dan mendudukkan Sagha di samping kursi kemudi.
Setelahnya ia langsung mengambil tisu basah yg ada di dasboard mobilnya untuk membersihkan sisa es krim di sekitaran mulut dan pipi Sagha.Dan membiarkan es krim yg tadi sempat ia bawa meleleh.
Sagha hanya diam memandangi wajah Lona yg sedang membersihkan wajahnya secara telaten dan juga penuh perhatian dan lembut.Seperti ibunya itu.Sagha perlahan nyaman dengan sikap Lona yg satu ini.
"Dengerin gue,"Lona berucap sambil terus membersihkan sisa es krim di pipi chubby Sagha.
Sagha hanya diam dengan menatap Lona dengan tatapan polosnya yg terkadang bisa membuat Lona jengah sendiri melihatnya.
Lona kembali mendengus pelan dan melanjutkan kata-katanya,"Tadi kenapa lo nangis?"Tanya Lona sambil memandang lekat Sagha di depannya.
"Digangguin cowok tadi itu."Cicitnya sambil menunduk.
"Digangguin kayak mana?"Tanya Lona lagi tanpa melepas pandangan nya dari wajah Sagha yg telah bersih dari sisa es krim.
Sagha menunduk tak ingin menjawab.
"Kalo ngomong sama gue tatap mata gue jangan nunduk!"Ucap Lona dengan sedikit membentak.
Sagha mengangkat kepalanya dengan mata yg kembali berkaca-kaca karna Lona dengan tanpa sadar membentaknya.
"Sagha-nya dibentak,hiks,trus didorong,hiks."Dan satu isakan lolos keluar dari mulut kecil itu.
"Cowok itu gak cengeng,Sagha. Mereka itu berani dan juga mereka yg bakalan ngelindungin orang yg mereka sayang,bukannya kayak gini." Jelas Lona sambil mengusap air mata di pipi chubby Sagha.
"Jadi jangan nangis lagi."Ujar Lona di diselingi senyumannya lalu memeluk Sagha dan memberikan usapan lembut di punggungnya yg terbalut hodie nya.
"Tapi,Lolo jangan bentak-bentak Sagha lagi."Lirih Sagha yg masih bisa didengar Lona.
"Ya,gue akan berusaha.Karna gue gak bisa janji."Lona melepas pelukannya.
Hening untuk sementara karna tak ada lagi yg dapat mereka bicarakan dan Lona terlalu canggung untuk memulai percakapan karna Lona adalah orang yg introvert.
"Lolo."Panggil Sagha kepada Lona yg saat ini sedang asik bermain ponselnya.
Lona menoleh ke arah Sagha,dan memberikan tatapan seakan bertanya 'kenapa?'
"Sagha bosen,Lolo ayo main."Cicit Sagha.
Lona hanya tersenyum lalu keluar dari mobilnya.Lona ingat jika tujuan nya ke taman hiburan ini untuk mengajak Sagha bermain dan bersenang-senang bukannya membuatnya menangis dan mengabaikannya.
"Ayo,kita main.Tadi,lo makan es krim sekarang mau makan apa,hm?"Tanya Lona setelah keluar dari mobilnya diikuti dengan Sagha yg tersenyum gembira seperti anak kecil.
"Permen kapas!"Pekiknya girang dan membuat beberapa orang di parkiran dimana Lona berada menatap ke arah Lona dengan tatapan yg aneh.
Tapi Lona tak peduli dengan itu.Ia malah tersenyum manis di depan Sagha,orang asing yg baru ia kenal beberapa hari ini tapi,mampu membuatnya berubah lebih banyak dan lebih baik dan membuat Lona bisa merasakan apa yg namanya tersenyum dengan hati yg bebas seperti saat ini tanpa adanya kepaksaan.
Lona mengusak rambut hitam legam Sagha membuat si empunya kegelian dan bertingkah sangat menggemas kan dan terkadang membuat Lona tertawa bebas saat hal yg lucu tanpa sengaja Sagha lakukan.
Mereka menghabiskan waktu dengan memainkan semua permainan yg ada di taman hiburan ini.Salah satunya permainan lempar bola.Dimana kiya bisa menjatuhkan tumpukan kaleng dengan bola dari jarak tertentu maka akan mendapatkan hadiah.
"Lolo jangan ketawa!Sagha marah, nih?Sagha 'kan gak bisa menangin permainannya itu karna susah!Pokok nya Sagha ngambek!"
"Jangan marah,ya?Nih,boneka hadiah gue buat lo aja.Gue kan udah gede jadi gak perlu boneka."
Lona memberikan boneka Panda hasil dari ia memenangkan permainan lempar bola tadi.Dan Sagha yg kalah hanya bisa merengek meminta boneka seperti bocah kepada Lona.
Hari ini hari yg indah bagi Lona dan Lona tak akan melupakannya hari ini. Dimana ia tertawa dan juga bahagia bersama cowok manis dari keluarga Ayudha ini.Dan sebuah kenyamanan yg ia dapatkan saat ini.
"Lolo,pacar itu apa?"
Untuk pertanyaan dari Sagha ini,Lona butuh waktu untuk menjawabnya sebelum suatu hal yg tak diinginkan terjadi karna Lona salah mengartikan nya.
Seseorang bantu Lona untuk memberikan jawaban yg tepat untuk Sagha tentang apa itu 'pacar'.
-Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDISH (✓)
Romance[END] Lona itu sejenis gadis nakal yang terlalu bebas. Oh bukan, dia bahkan menjadi bagian dari kelompok mafia. Dunia kriminal bahkan melingkupi hari-harinya. Takdir memang aneh ya bila membuatnya jatuh terpikat pada seorang lelaki lugu sejenis Sag...