07. Gila

10.5K 576 6
                                        

Saat ini Lona masih berkutat dengan buku pelajarannya untuk menyelesai kan beberapa tugas yg diberikan guru sejarahnya.

Jangan kalian lupakan ya,bahwa Lona juga masihlah seorang murid yg harus tetap disiplin dalam mengerja- kan tugasnya.

Lona baru saja mengerjakan tugas ini sepulang dari ia mengajak cowok childish itu bersenang-senang di taman hiburan walaupun lebih banyak tangisan dibandingkan tawa.

Tapi,sepertinya kali ini Lona tak dapat fokus dan menyelesaikan tugas nya dengan cepat dan benar.Bahkan berulang kali ia harus menghitung ulang rumus yg sedang ia pelajari saat ini.

Dirinya benar-benar merasa kacau bukan karena tekanan hidup atau pun batin seperti kehidupannya selama ini.Tapi,

Tatapan cowok manis yg mampu meluluhkan hati Lona saat ini sepertinya.

Lona akan gila jika terus-terusan memikirkan cowok childish itu. Apakah ini yg dinamakan jatuh cinta?

Dimana kita merasakan jantung berdetak hebat,kupu-kupu yg terasa beterbangan di dalam perut,dan wajah seseorang yg selalu ada dalam pikiran dan hampir membuat kita gila,mungkin?Seperti Lona saat ini.

"Ok,i can crazy because him!"Ujar Lona.

Lona membiarkan tugasnya tergeletak di meja belajar.Dan kini ia malah menatapi sebuah foto dari galeri ponselnya yg ia ambil diam-diam karena iseng saja.

Siapa lagi jika bukan foto seseorang yg hampir membuatnya gila saat ini, Sagha Damar Ayudha.

Masih asik menatap foto itu hingga tak menyadari jika Toni telah berada di belakangnya dengan secangkir kopi di pegangnya.

"Bukankah itu putra dari keluarga Ayudha?"Ucap Toni tiba-tiba dan sontak mengagetkan Lona yg langsung mematikan ponselnya.

"Siapa yg nyuruh masuk?"Tanya Lona dengan tatapan datar.

Toni hanya mengendikkan bahunya tak peduli dan malah balik bertanya, "Apa hubunganmu dengan putra keluarga Ayudha?"

"Kepo."Ketus Lona dan mengalihkan atensinya pada tumpukan tugasnya yg sempat teranggurkan itu dan mulai mengerjakan tugasnya.

"Bicara saja yg jujur.Apa kau sedang jatuh cinta?Dari tadi kuperhatikan kau hanya sibuk dengan imajinasimu tanpa mengindahkan tugas,"

"Foto lelaki itu,apa itu pria yg kau suka,hm?"Jelas Toni dan itu lama-lama membuat Lona kesal.

"Cenayang,ya?"

Toni hanya terkekeh pelah dan mengusak rambut Lona hingga berantakan.

"Ternyata seorang Lona yg dingin bisa jatuh cinta juga,ya?"

Lona menatap datar lagi Toni tak peduli jika Toni itu lebih tua darinya.

Hellow,gue juga manusia yg punya hati!,batin Lona sarkas.

"Jatuh cinta hal yg wajar.Kejar dan tangkap cinta itu secepat mungkin sebelum orang lain yg mengambilnya ok."Setelahnya memberikan penjelasan singkat itu Toni pergi dengan santai.

"Oh,ya hampir lupa.Segera turun ayahmu ingin bicara."Ucap Toni sebelum sepenuhnya menghilang dari balik pintu.

Kalimat panjang itu membuat Lona berfikir akan ucapan yg juga diucap kan oleh Tuan Ayudha.

Kau gadis yg berani dan aku ingin tau seberapa beraninya lagi kamu akan melangkah untuk mendapatkan apa yg kamu mau?

"Apa maksud mereka adalah gue harus berjuang?Entahlah tapi apa yg diucapin Toni ada benarnya.Gue jatuh cinta dan gue harus bisa untuk dapetin cinta itu."Tekad Lona.

"Tapi,gue gak sanggup kalo mau pacaran!Gue gak sanggup liat manik mata polos itu lagi,kemaren aja gue hampir mati cuman gara-gara tatapan itu,bangsat!"

"Oh my god,love make me crazy!" Gumam Lona sambil mengacak-acak rambutnya hingga berantakan.

Ternyata jatuh cinta bisa membuat seorang Lona gila.

Daripada terus memikirkan hal itu lebih baik Lona turun ke lantai dasar dan bertemu ayahnya yg ingin membicarakan sesuatu dari pada terus berdiam disini sambil menatapi foto cowok manis itu di ponselnya.

Itu akan membuat Lona semakin gila nantinya.

Lona turun ke lantai bawah dan disana ia bisa melihat ayahnya yg duduk dengan angkuhnya di sofa bersama dengan beberapa orang yg mungkin klien kerjanya.

David,ayah Lona langsung saja memanggil Lona yg masih berdiri di atas tangga.Sontak Lona langsung turun mendekat dengan wajah datarnya.

"Ini,putriku."Ucap David sambil menyuruh Lona untuk mengenalkan dirinya di depan kliennya.

"Lona Anggina Wihara.Panggil Lona saja senang bertemu dengan kalian." Ucap Lona dan tak sengaja pandangannya bertemu dengan seorang cowok berbadan tegap yg sepertinya pernah ia lihat di suatu tempat.

"Lona ini adalah partner kerjamu untuk misi yg selanjutnya.Kenalkan Kevin,putra dari salah satu sahabat ayah."

Shit,itu cowok reseh kemaren!,Batin Lona diselingi umpatannya karna dia tak akan tau apa jadinya jika ia bekerja sama dengan cowok reseh yg kemarin ia temui tengah mengganggu Sagha.

"Apa gak ada orang laen sih,selain dia!?"Tanya Lona dengan nada datarnya dan memandang tak suka pada Kevin yg kini malah tersenyum puas padanya.

"Dialah orang yg tepat untuk misi ini Lona jangan coba untuk membantah, misi selanjutnya akan dibicarakan nanti menunggu perintah dari saya." Jelas David mutlak tanpa ada bantahan dan langsung membuat Lona menutup rapat mulutnya.

"Oh,ya dan satu lagi Kevin juga akan tinggal dan bersekolah di sekolah yg sama denganmu jadi tolonglah untuk akrab dengannya jika mau semuanya berjalan lancar."

Setelahnya David pergi ke ruangannya diikuti beberapa kliennya tadi kecuali cowok sialan yg tengah tersenyum tanpa malu itu.

"Ngapa lo senyum-senyum,hah!?Gila lo ya!?"Tanya Lona sarkastik.

Kevin hanya tersenyum dan merangkul bahu Lona tanpa izin sang empunya dan itu membuat Lona rasa nya ingin mendidih.Lona langsung saja menangkis tangan itu supaya menjauh.

"Lepas tangan lo."

"Gue cuman mau lebih deket sama lo dan milikin hati lo,kok."Ucap Kevin tanpa tau malu.

Lona menatap tajam Kevin,"Sorry, hati gue udah milik orang lain."

Setelahnya Lona pergi menuju kamar nya karna itu lebih baik dari pada harus meladeni orang gila yg sesungguhnya.

Seperti Kevin contohnya.

"Dan gue bakalan rebut hati itu." Sahut Kevin dengan senyum kebanggaannya.

Lona mendengus kesal,"Coba aja kalo bisa."

"Apasih yg gak bisa dilakuin sama seorang Kevin?"Tanya Kevin pada dirinya sendiri dengan rasa bangga dan pede nya yg berlebihan itu lagi.

Lona memutar bola mata malas, "Mati aja sono lo!"Sarkas Lona.

"Jangan dulu soalnya nanti siapa yg bakalan rebut hati lo kalo guenya mati?"Ucap Kevin dengan nada yg dibuat-buat untuk sedih.

"I don't care!"Jelas Lona dengan penenakan setelahnya Lona langsung saja naik ke lantai atas dan membanting kasar pintu kamarnya karna kesal.

Dan di bawah sana Kevin kembali tersenyum tapi bukan senyuman yg biasa namun smirk.

"Ckck.Ternyata gue terlambat buat dapetin hati Lona.Tapi gak masalah, toh gue bisa rebut itu karna gue lebih suka jadi peran antagonis."

Oke,mungkin sekarang Kelvin akan jadi tokoh antagonis dalam kisah ini. Entah apa yg akan terjadinya dalam kisah ini setelah Kevin masuk dalam kehidupan kelam Lona yg perlaha mengeluarkan sinarnya karna Sagha.

Cowok manis dan childish.

Namun mempesona dengan tatapan polosnya yg mampu meluluhkan hati es seorang Lona.

-Tbc-







CHILDISH (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang