"Sebuah pembantaian keji telah terjadi di mansion Ayudha, salah satu keluarga konglomerat yang terpandang di negara ini, polisi menyatakan jika tak ada satupun yang selamat, termasuk Tuan dan Nyonya Ayudha─
─dan Tuan Muda Ayudha dinyatakan menghilang sejak kejadian itu. Polisi masih melakukan penyelidikan dan mencari jejak sang pelaku. Sekian terimakasih."
•••
"Mommy, ayo kesana!"
Pria dengan sweater baby blue kebesaran itu berlari ke arah dimana stan makanan manis berdiri dengan tangkai-tangkai permen yang nampak manis itu terpajang.
Permen manis, tapi membuat gigi terasa linu akibat manisnya! Maka dari itu wanita yang dipanggil “mommy” menggelengkan kepalanya, tanda tidak.
Pria itu berdecak kesal. Bersedekap dada dengan bibir dipoutkan, manik matanya berbinar─seperti puppy.
Yang dipanggil “mommy” menggulirkan netranya jengah. Oh, ayolah! Apa pria itu tak mengingat berapa angka yang telah menyimbolkan berapa usianya saat ini
Bahkan, jika mengingat berapa angka usianya itu mungkin dia sudah tak lagi harus memakai pakaian berwarna cerah dan kebesaran yang nampak seperti style nya seorang remaja.
Apa dia juga tak mengingat bila di funfair ini dia tak sendiri bersama dengan sang “mommy” melainkan ia juga bersama dengan dua nyawa lainnya yang menatapnya dengan tatapan aneh, dan geli.
Bocah berusia tujuh tahun itu menarik jaket yang ibunya kenakan membuat sang ibu mengalihkan atensinya ke sang bocah. "Mom, apa kamu menyesal menikahinya? Aku harap jawabannya adalah “ya”. Lebih baik mom mencari suami baru."
Sang ibu terkekeh pelan, mengusak gemas surai anaknya yang lucu ini. "Entahlah, tapi daddy mu berbeda. Dia manis, kan Daniel?"
Yang lebih pendek dari menyahut setelah sedari terdiam menatap aneh pria yang kini tengah berdiri di hadapan stand makanan lain dengan kedua tangannya menggengam kembang gula. "Bukannya manis, tapi aneh. Apa seharusnya dia bersikap seperti itu? Bukankah yang anaknya itu kita, bukan dia."
"Lalu, kenapa dia yang seolah berperan menjadi anak yang ceria, hyperactive dan suka merajuk dan cengeng? Kita anaknya, kan."
Lona hanya bisa tersenyum miris dan membawa kedua putranya menjauh meninggalkan sang suami yang sibuk dengan makanannya.
Ayo, tinggalkan dia─
"Ih, mommy kok, ninggalin Sagha, sih!"
Oh, sepertinya yang akan dijahili tersadar dan segera menyusul mereka dan mengecup pipi istrinya. "Suami yang kayak Sagha itu cuma ada satu lho, di dunia ini. Gak ada gantinya." Sungutnya, berdecak kemudian dengan netranya menatap tajam dua bocah berumur tujuh tahun yang menatapnya datar.
"Daniel, Lino kalian jahat ya bilangin mommy harus cari suami baru, daddy nangis, nih."
─jadi, siapa anak dan suami sebenarnya disini?
•••
"Hey, Kevin."
Yang dipanggil lantas tersenyum tipis dan merangkul akrab bahu rekan kerjanya ini─rekan kerja dulu, dan juga sekarang namun dalam hal yang berbeda.
Tak banyak yang berubah darinya, hanya statusnya yang berubah. Namun, raut datar dan tatapan tajamnya masih tetap sama─dan juga begitu posesif. Begitu pula dengan dirinya yang terus saja menyandang status single.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDISH (✓)
Romance[END] Lona itu sejenis gadis nakal yang terlalu bebas. Oh bukan, dia bahkan menjadi bagian dari kelompok mafia. Dunia kriminal bahkan melingkupi hari-harinya. Takdir memang aneh ya bila membuatnya jatuh terpikat pada seorang lelaki lugu sejenis Sag...