Khanza
Keesokan paginya, Kendra tiba-tiba hilang tanpa jejak. Tempat tidur disamping gue kosong, padahal semalem gue masih peluk-pelukan sama dia. Batang hidungnya tidak gue temukan diantara pasukan ijo-ijo yang melaksanakan apel pagi ini. Nomornya pun tidak bisa dihubungi. Waktu gue tanya ke Mas Tristan katanya Kendra dan beberapa orang lainnya sedang menjalankan misi negara.
"Misi apaan?" Gue terus saja menyudutkan Mas Tristan.
"Rahasia" jawabnya singkat.
"Kasih tau lah. Bisik-bisik aja.. Gue nggak akan sebar-sebarin kok"
"Enak aja. Gue nggak mau ya dipecat dengan tidak terhormat gara-gara menyalahi kode etik"
"Jauh nggak?"
"Rahasia"
"Pulangnya kapan?"
"Ya sampai semuanya beres"
"Hubungin ayang gue dong"
"Enggak bisa. Dia lagi nugas"
"Bentaaar aja.."
"Berisik banget sih lo. Udah sana balik ke klinik"
"Lo nggak kasian apa sama gue? Nih HB gue langsung anjlok ditinggal ayang tanpa pamit"
"Aish, nggak usah ngedrama. Gue nggak akan kemakan drama lo"
"Tapi-tapi.. masak bentar doang nggak boleh sih. Ditelponin doang. Ayolah... Kita kan temenan udah lama"
"Aturan tetep aturan. Mau lo jungkir jempalik salto kayang lompat jauh lompat tinggi pun nggak akan gue kasih tau. Udah sana! hus..hus..."
Usaha mengorek informasi gagal. Mau gue nanya ke siapa pun jawabannya sama aja. Kalau udah rahasia berarti sampai titik darah terakhir pun mereka nggak akan ngasih tau. Luar biasa memang mentalitas penjaga negeri ini. Harus loyal dan tahan banting. Bangga gue punya pacar tentara.
Nih, gue kasih tau enaknya punya pacar tentara. Seorang tentara itu dituntut mandiri dan serba bisa. Dari sejak jaman pelatihan mereka sudah terbiasa hidup susah, jauh dari kata nyaman. Masak sendiri. Makan apa adanya. Cuci baju sendiri. Tidur dimanapun. Cocok banget sama gue yang masak aja nggak bisa. Boro-boro masak, nyimpen celana dalem aja kadang lupa taruh mana.
Selain itu, seorang tentara biasanya loyal. Kesempatan untuk berselingkuh pun kecil. Eits, ini cuma berlaku untuk pasukan yang dikirim ke lapangan. Bukan buat mereka-mereka yang kerjanya di depan meja. Mau selingkuh sama siapa coba? Di kanan kiri cuma ada sesama cowok, ya kali mereka main batangan. Ewh..
Dan yang paling enak, punya pacar tentara itu fisiknya gagah dan perkasa. Kebayang kan gimana kalau lagi digarap di ranjang... Ugh, pasti buas dan puas. Gue aja yang baru digesek-gesek bisa selemes itu. Apalagi kalau udah di sodok-sodok. Aduh.. jadi ngebayangin. Mamas ganteng kamu pulangnya kapan sih??? Adinda udah kering di sini... huhuhu.
Kalau nggak enaknya? Banyak. Kayak gue sekarang ini. Nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba ditinggal tanpa pesan. Mending kalau pamit, jelas perginya kemana dan sampai kapan. Lah kalau udah berdalih 'rahasia negara', cuma bisa mewek sambil nangis di pojokan. LDR itu harga mati. Harus sabar dan tawakal menghadapi hari-hari sepi tanpa kabar. Tisue mana tisue.. gue mau bersihin ingus dulu.
Srooot... nggak usah jijik. Cuma air mata buaya yang nangis tanpa ingusan. Ada atau tidaknya ingus itu menentukan seberapa besar kadar ketulusan lo nangisin seseorang (Khanza 2019). Asek.
Kayak gue sekarang ini. Udah hampir sebulan Kendra pergi tanpa kabar. Tiap hari gue cuma luntang-luntung kesepian. Makan nggak enak, tidur nggak nyenyak. Mikirin Kendra gue masih nafas atau enggak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakrawala
FanfictionAwalnya Khanza cuma iseng godain pak tentara seksi, Kendra. Abis gemesin gimana gitu orangnya. Tapi ujung-ujungnya malah kecanthol beneran. "Mimpi apa gue digodain bidadari sebening kristal" - Kendra #1 #kaistal #2 #soojung #5 #jungsoojung #2 #kim...