Hari Minggu pun tiba, sesuai perjanjian Marsya hari ini dia, Samudra dan yang lainnya pergi jalan jalan. Raut wajah senang terpancar jelas di wajah Samudra. Dia merasa bahagia karna bisa pergi jalan jalan dengan Marsya, walaupun tidak berdua. Setelah tiba ditempat wahana, mereka langsung menikmati permainan yang ada didalamnya dengan suka riang.
"Seru banget ya tadi. " ucap Zahra
"Iya, seru banget. " ucap Adit
"Sya, lo kok diam aja? Lo sakit? " tanya Samudra
"Nggak kok Dra, gua baik baik aja kok." ucap Marsya
"Dra, anterin gua yuk beli minuman. " ajak Zahra
"Lo sama Adit aja, gua mau jagain Marsya. " tolak Samudra
"Gua nggak perlu ditemenin. " ucap Marsya
"Tuh Dra, Marsya nggak perlu ditemenin. Yang perlu ditemanin itu gua." ucap Zahra menarik tangan Samudra
"Iya deh, Sya lo mau apa?" tanya Samudra
"Nggak usah. " jawab Marsya
"Ok. " ucap Samudra pergi menemani Zahra
"Lo nggak pergi juga Dit? " tanya Marsya
"Buat apa? Mending disini nemenin lo. " ucap Adit
"Hah, gua nggak salah dengar. " batin Marsya
"Lo laper nggak? " tanya Adit
"Gua belum laper. " jawab Marsya
"Oh gitu. Ya udah lo tunggu sini, gua mau beli minum, haus. " ketus Adit
"Dan lo jangan kegeeran kalau gua bakalan beliin lo. ""Ternyata Adit masih marah sama gua. "
Marsya merasa sedih karna tepat dihari ulang tahunnya, tidak ada seorang pun yang mengingatnya. Bahkan sahabat satu satunya Marsya melupakannya. Tanpa sadar air mata Marsya keluar, sambil duduk terdiam Marsya meratapi air matanya yang keluar.
"Kenapa gua harus sedih. Ini hari ulang tahun lo Sya. Harusnya lo bahagia. " ucap Marsya menghapus air matanya
"Nih buat lo. "
"Lo lagi. " ucap Marsya kaget
"Kenapa! Nggak suka! "
"Gua bingung ya, kayaknya dimana mana selalu ada lo. " ucap Marsya
"Ya udahlah. Mungkin kita jodoh. "
"Hahahaha, jodoh sama lo. " ucap Marsya tertawa
"Ngapain lo ketawa, lagian gua juga bercanda dan nggak serius ngomong itu. Jangan ngarep deh lo. "
"Bisa nggak sih Danka, satu hari aja lo bikin gua bahagia, jangan bikin gua sebel. " kesal Marsya
"Bisa nggak ya. " ucap Danka
"Lo makin bikin hari spesial gua berantakan tau nggak! " kesal Marsya hampir menangis
"Sorry. "
"Lo cuma bisa ngomong sorry doang!" ketus Marsya
"Ya terus gua harus ngomong apa. " ucap Danka
"Tau ah, mood gua benar benar udah hancur. " ucap Marsya kembali menangis
"Sya, jangan nangis. Karna setiap tetes air mata lo yang jatuh membuat hati gua hancur. Gua nggak bisa lihat cewek nangis. " ucap Danka
"Bohong!" ketus Marsya
"Seriusan Sya. " ucap Danka
"Jangan hanya bicara, gua nggak perlu kata kata lo! "
"Lo mau bukti. " ucap Danka
KAMU SEDANG MEMBACA
Flavored ( Will All End Happily) [END]
Teen FictionKisah seorang cewek yang hanya bisa memendam dan menyembunyikan perasaannya. Hingga dia rela merelakan perasaannya. Apakah dia akan mendapatkan pasangan sejati?