"Keyra. "
"Eh Sya, Ka. Lo ngapain disini?" tanya Samudra
"Lo udah apain adek gua hah. " ketus Danka langsung mencengkram kerah baju Samudra
"Dia adek lo? " tanya Samudra
"Lo apain dia sampai dia pingsan gitu." bentak Danka makin kuat mencengkram kerah baju Samudra
"Danka, stop! Ini UKS! Biarkan Samudra menjelaskan semuanya dulu. " ucap Marsya memisahkan keduanya
"Sorry Ka, sumpah gua nggak apa apain adek lo. Tadi gua nggak sengaja ketemu dia di lorong kelas 11, katanya mau ke kelas kakaknya ngambil obat. Terus tadi pas ketemu dia emang udah kayak mau jatuh, untungnya gua tangkap eh taunya malah pingsan. " ucap Samudra menjelaskan semuanya
"Udah jelas kan Ka. " ucap Marsya
"Sorry Dra." ucap Danka merasa tak enak
"Iya Ka, gua ngerti. " ucap Samudra
"Makannya jadi orang jangan cepat nuduh. " kesal Marsya
"Eh coba aja lo yang di posisi gua, lo nggak tau betapa paniknya gua kan. " kesal Danka
"Panik sih panik, tapi gak usah nuduh juga dong. " ketus Marsya
"Lo enak Sya ngomong doang, lo kan nggak punya adek. Dasar cewek gak punya hati, lo boleh bela Samudra tapi lo nggak usah salahin gua kayak gini. " bentak Danka
Air mata perlahan turun dari mata Marsya lalu membasahi pipinya, Danka yang menyadari Marsya menangis menjadi merasa bersalah, tapi dia terlalu gengsi untuk meminta maaf.
"Buat apa lo nangis hah. Gak guna, lo pikir rasa sakit hati gua akan hilang. " ketus Danka
"Lo emang cowok gak punya hati Ka, gua kesal sama lo. " ucap Marsya
"Sya... Gua gak maksud. " ucap Danka memegang tangan Marsya
"Gak usah pegang pegang gua. " ketus Marsya melepaskan tangan Danka secara kasar
"Gak pernah ada yang bisa ngertiin gua. " ucap Marsya lalu pergi meninggalkan UKS
"Harusnya kak Danka gak marahin kak Marsya. " ucap Keyra tersadar dari pingsannya
"Keyra, maafin kakak. " ucap Danka langsung memeluk sang adik
"Ka, kayaknya Marsya tersinggung sama ucapan lo. Jujur gua juga kecewa sama lo. " ucap Samudra
"Maksud lo? "
"Sebenarnya Marsya punya adek Ka. Tapi.... Dia udah meninggal, mungkin dia melihat sosok Keyra seperti adiknya dulu. " ucap Samudra
"Jadi Marsya punya adek. " ucap Danka terkejut
"Iya Ka. "
Secepat kilat Danka langsung pergi mencari Marsya untuk meminta maaf. Setelah berkeliling sekolah, akhirnya dia menemukan Marsya terduduk di rooftop sekolahnya. Marsya masih menitikan air matanya, mungkin perkataan Danka benar benar menyakiti hatinya.
"Aaarrgghh, gak pernah ada yang bisa ngertiin gua. Gua mau hidup gua seperti dulu, gua kangen semuanya, mama, papa, kak Angga. Kenapa gak pernah ada yang ngerti. " teriak Marsya
"Gua juga capek sama hidup gua. Kapan gua bisa bahagia. " teriak Danka berdiri disamping Marsya
"Ngapain lo disini! " ketus Marsya
"Emangnya yang punya masalah lo doang. Gua juga kali. " ucap Danka
"Gua udah tau semuanya Sya. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Flavored ( Will All End Happily) [END]
Fiksi RemajaKisah seorang cewek yang hanya bisa memendam dan menyembunyikan perasaannya. Hingga dia rela merelakan perasaannya. Apakah dia akan mendapatkan pasangan sejati?