Lima Puluh

16 2 0
                                    

"Bunga.... " teriak Samudra tersadar

"Dra, lo kenapa? " tanya Marsya

Samudra yang masih terkejut akan mimpinya langsung memeluk erat Marsya sambil menangis.

"Dra, ada apa? " tanya Marsya

"Bunga Sya, tadi gua mimpi kalau dia pergi tinggalin gua. " jawab Samudra

"Dra, lo harus sabar. "

"Maksud lo, Bunga beneran pergi. "

"Ikhlas Dra, ini demi kebaikan Bunga. Sekarang Bunga udah gak akan ngerasa sakit lagi. " ucap Marsya

"Gak mungkin Sya, ini pasti cuma mimpi kan. Jawab Sya!! Semuanya cuma mimpi kan, tampar gua Sya! Tampar!" ucap Samudra langsung mendapatkan sebuah tamparan keras dari Marsya

"Sakit kan Dra! Ini bukti kalau semua ini bukan mimpi. Lo harus tau, bukan hanya lo yang kehilangan, tapi kita disini juga kehilangan. Dengan sikap lo yang seperti ini malah buat gua semakin gak ikhlas melepas Bunga. " bentak Marsya

"Maafin gua Sya, seharusnya gua bisa ikhlas nerima kepergian Bunga. Gua gak mikirin perasaan lo yang juga kehilangan. " ucap Samudra

"Kita disini ada untuk lo, kalau kita bisa ikhlas lo juga pasti bisa. " ucap Marsya memeluk Samudra yang menangis dipelukannya

"Sekarang kita temuin yang lain ya, semuanya khawatir sama lo. " ucap Marsya

Dengan wajah penuh kesedihan Samudra bersikap tegar menemui sahabatnya. Ternyata sahabatnya mengkhawatirkannya.

"Ya ampun Dra, lo kenapa jadi kayak gini. " ucap Adit

"Ikhlas ya Dra. " ucap Danka

"Kita disini ada buat lo. " ucap Behan

"Bunga pasti senang kalau lihat lo tersenyum. " ucap Zahra

"Jangan sedih lagi ya Dra. " ucap Nadya

Disaat suasana sedang bersedih, Danka dan Marsya mendapatkan sebuah telepon dari bunda dan Keizo. Mereka pun bergegas pergi ke rumah sakit.

"Bunda, gimana kondisi Keyra. " tanya Danka

"Zo, are you okay?" tanya Marsya menghampiri Keizo yang terduduk lemas

"Keyra kak, dia kritis. Apakah dengan gua mendengar kondisi Keyra gua akan baik baik aja! Gak kak, gua sedih kenapa gua gak bisa menolong Keyra." ucap Keizo

"Bukan hanya lo yang sedih, kita disini juga mengkhawatirkan kondisi Keyra, sekarang lebih baik kita berdoa ya untuk kesembuhan Keyra. "

"Kalian benar, gak seharusnya gua sedih dan menyalahkan diri. Seharusnya gua bisa yakin bahwa Keyra pasti sembuh, makasih ya kalian udah yakinin gua. " ucap Keizo memeluk Marsya dan Danka

"Dok, bagaimana kondisi anak saya? " tanya Rara

"Kondisi anak ibu semakin kritis, hatinya sudah tidak dapat lagi berfungsi. Mau tidak mau anak ibu harus mendapatkan donor hati, jika tidak nyawa anak ibu tidak akan terselamatkan. "

"Ya Allah Keyra. " ucap Rara kemudian pingsan

"Bunda..... "

Semuanya sangat terkejut mengetahui kondisi Keyra yang semakin kritis. Mereka kesulitan mendapatkan donor hati untuk Keyra, saat ini yang mereka lakukan hanya berdoa yang terbaik untuk Keyra.

"Keyra bangun dong nak. " ucap Rara

"Bunda, kak Danka, kak Marsya, Keizo. Kalian ngapain disini. " ucap Keyra tersadar

Flavored ( Will All End Happily) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang