Malamnya Marsya masih memikirkan ucapan Danka tentang Zahra yang menyukai Diza. Marsya sangatlah bingung harus bagaimana, ditemani bintang Marsya melamun didekat jendela.
"Apa gua harus merelakan Diza, seperti gua merelakan Samudra? Tapi kenapa? Kenapa hanya gua yang mengalami semua ini, sedangkan Zahra hanya bisa merebut dan bahagia dengan sendirinya. "
"Tapi gua takut egois bila memaksakan semuanya, mungkin sudah saatnya untuk gua kembali merelakan dan melepaskan." ucap Marsya tanpa sadar menitikan air mata
Saat Marsya sedang terpuruk sedih tiba tiba ada yang memeluknya dari belakang, sangat hangat pelukan tersebut hingga membuat Marsya merasa nyaman. Air mata Marsya masih terus mengalir membahasi tangan orang tersebut.
"Jangan terlalu memaksakan diri lo Sya, kalau lo benar benar tidak kuat. "
"Gua kuat, gua berusaha rela dan ikhlas. " ucap Marsya
"Hapus air mata lo, perjuangkan dia. Jangan lo lepas begitu aja, belum tentu kan dia mendapatkannya."
Lagi lagi Marsya memeluk erat cowok dihadapannya dan enggan untuk melepasnya.
"Gua bingung Dra, harus gimana." ucap Marsya
"Gua gak bisa kasih saran apa apa karna semuanya ada di diri lo, terlihat dari hati lo. " ucap Samudra melepaskan pelukan Marsya lalu mengusap air mata Marsya
"Gua takut Dra, takut akan terulangnya masa lalu. " ucap Marsya
"Walaupun masa lalu itu akan datang kembali menghantui lo, yakinkan diri lo bahwa masa depan akan selalu melindungi lo dari masa lalu. " ucap Samudra tersenyum
"Maaf Dra, karna lo udah jadi terlibat dalam masa lalu gua dan masalah ini." ucap Marsya
"Mungkin gua terlibat dalam masa lalu lo, tapi belum tentu gua masa lalu lo kan. Gua akan belajar menjadi masa depan yang siap melindungi lo dari masa lalu. " ucap Samudra
"Janji ya selalu menjaga gua. " ucap Marsya
"Sebagai sepupu lo yang baik gua akan menjaga lo. " ucap Samudra
"Jangan sedih lagi ya, lo tambah jelek soalnya. ""Samudraa.... " teriak Marsya kesal
"Jalan yuk, gabut nih gua. " ajak Samudra
"Yuk, tapi traktir gua dong. " pinta Marsya
"Hhmmm, traktir gak ya. " ucap Samudra
"Ya udah kalau gitu. " kesal Marsya
"Gua traktir deh, hehehe. Apa sih yang gak buat sepupu gua. " ucap Samudra
"Asikkk, beliin gua buku ya Dra. " ucap Marsya
"Iya. "
"Yeayy, makasih sepupuku yang baik." ucap Marsya memeluk Samudra
"Cuma sebatas sepupu, gak lebih dan gak akan pernah bisa." batin Samudra
****
"Emang enak ya jalan malam malam gini. " ucap Adit fokus mengendarai motornya
Ditemani malam yang lumayan dingin, Adit pergi menghirup udara malam yang sangat enak baginya. Disaat Adit sedang menikmati malam yang indah, tiba tiba dia melihat seorang cewek didekat jembatan, tanpa berpikir panjang Adit langsung menepikan motornya dan segera turun untuk menghampiri cewek tersebut.
Sementara itu cewek tersebut sudah mulai menaiki jembatan tersebut dan bersiap untuk loncat, namun teriakan Adit membuatnya menghentikan aksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flavored ( Will All End Happily) [END]
Teen FictionKisah seorang cewek yang hanya bisa memendam dan menyembunyikan perasaannya. Hingga dia rela merelakan perasaannya. Apakah dia akan mendapatkan pasangan sejati?