"Gua mau ke kelas Nadya dulu. " ucap Marsya pergi menuju kelas Nadya
"Lo mau kemana Ka? " tanya Adit yang melihat Danka ikut berdiri
"Gua mau ke toilet, mau ikut lo. " jawab Danka
"Idih ogah banget. " ucap Adit tertawa
"Ya udah ah gua kebelet. " ucap Danka
"Permisi, Nadyanya ada." tanya Marsya didepan kelas Nadya
"Nadya belum masuk ke kelas, gua pikir dia nggak masuk. "
"Lah kok aneh, harusnya dia udah ada di kelas daritadi. " batin Nadya
"Marsya, lo ngapain disini? " tanya Samudra
"Eh ini Dra, gua mau balikin tas Nadya tapi orangnya belum masuk kelas. Kemana ya si Nadya, bikin khawatir aja. " jawab Marsya
"Oh Nadya, tadi gua lihat dia lagi di ruang OSIS. " ucap Samudra
"Whatt!! Ruang OSIS. Mampus, jangan jangan dia ketahuan. Gua harus cepat susul dia. " ucap Marsya
"Sya, kenapa? Kok lo panik. " tanya Samudra
"Gua buru buru Dra, gua pergi dulu ya. " ucap Marsya langsung bergegas pergi
"Aneh banget tuh anak. " ucap Samudra
"Lega banget, oh iya gua harus ke ruang OSIS, barang gua ada yang ketinggalan disitu. " ucap Danka bergegas pergi menuju ruang OSIS
Dengan cepat Marsya dan Danka berlari menuju ruang OSIS untuk tujuan yang berbeda, Marsya sangatlah khawatir dengan Nadya. Saat Marsya tiba didepan pintu ruang OSIS, dia langsung membuka pintunya dan menemukan Ardy dan Nadya yang sedang duduk berdua dengan tumpukan kertas dihadapannya. Marsya yang sedikit lega memutuskan untuk keluar dari ruangan tersebut karna tidak mau mengganggu mereka berdua.
"Sya, lo ngapain kesini? " tanya Nadya
"Gua mau ngambil telur ayam, buat praktek. " jawab Marsya gugup
"Hah telur ayam? Mana ada disini telur ayam Sya. " ucap Ardy
"Eh iya salah, ya udah gua pergi dulu. Nad nih tas lo. Bye, lanjut aja. " ucap Marsya membalikan badannya dan menemukan sosok Danka yang berdiri dibelakangnya, karna kaget Marsya hampir terjatuh, Danka pun dengan sigap menahan tubuh Marsya
"Ciieee, lo berdua. " ledek Nadya
"Ih lepasin." ucap Marsya
"Ok, gua lepasin. Bukannya bilang makasih, malah marah marah. " sindir Danka
"Makasih. " ucap Marsya
"Nggak ikhlas. " ucap Danka
"Danka, makasih banget ya udah tolong gua tadi. " ucap Marsya dengan imutnya
"Eh iya sama sama. " ucap Danka menjadi salah tingkah
"Udah ah gua mau masuk dulu. " ucap Danka
"Eh jangan. " ucap Marsya menahan Danka
"Kenapa? Gua mau ngambil barang gua. " ucap Danka
"Pokoknya lo nggak boleh masuk, sini ikut gua. " ucap Marsya menutup kembali pintu ruangan OSIS lalu menarik tangan Danka
"Lo kenapa sih Sya, orang mau masuk malah dilarang larang. " kesal Danka
"Ya setidaknya tunggu mereka berdua keluar lah. " ucap Marsya
"Kelamaan kalau tunggu mereka keluar, emangnya kenapa sih. " ucap Danka
"Gini nih kalau kelamaan jomblo, lo tuh nggak lihat apa kalau Nadya itu lagi bucin sama Ardy. Kalau lo masuk, kan sama aja lo ganggu mereka berdua. " ucap Marsya
KAMU SEDANG MEMBACA
Flavored ( Will All End Happily) [END]
Teen FictionKisah seorang cewek yang hanya bisa memendam dan menyembunyikan perasaannya. Hingga dia rela merelakan perasaannya. Apakah dia akan mendapatkan pasangan sejati?