Empat Puluh Lima

16 2 0
                                    

"Kok Behan jam segini tumben belum datang ya. " ucap Marsya mencari keberadaan Behan di kelasnya dan tanpa sengaja bertatapan dengan Danka

"Nyari siapa Sya? " tanya Sabrina

"Sabrina, lo baik baik aja kan? " tanya Marsya

"Nyantai aja Sya, gua gak kenapa napa kok. " ucap Sabrina

"Eh itu Behan udah datang belum Na?" tanya Marsya

"Behan gak masuk sekolah Sya, kemarin waktu dia nyelamatin gua asmanya kambuh. Dia sekarang dirawat di rumah sakit. "

"Lo serius Na."

"Iya Sya. "

"Ini semua gara gara gua, coba gua gak nyuruh dia nyelamatin lo. Harusnya gua yang bertindak. " ucap Marsya merasa bersalah

"Lo gak salah kok Sya, adanya gua berterima kasih sama lo Sya, karna lo udah mau bantu gua buat dekat sama Behan. "

"Hah maksudnya gimana? Lo suka sama Behan?" tanya Marsya

"Eh gak gitu Sya."

"Udah sih ngaku aja kalau suka, gua bantu deh biar deket. "

"Seriusan Sya, gua gak suka sama Behan. Gua cuma temenan doang kok sama dia. " ucap Sabrina

"Oh gitu, gua pikir lo suka sama Behan." ucap Marsya

"Mana mungkin gua suka sama Behan Sya, karna Behan itu sukanya sama lo." batin Sabrina

"Eh udah bel aja, ya udah gua masuk ke kelas dulu ya. " ucap Marsya pergi menuju kelasnya

"Baru datang Dra? " tanya Marsya berpapasan dengan Samudra

"Iya nih, untung gak telat. " ucap Samudra

"Sya, lihat Nadya gak? " tanya Ardy

"Lah dia gak ada di kelas Dy? "

"Justru itu gua gak lihat dia di kelas. " ucap Ardy

"Tumben banget si Nadya gitu. " ucap Samudra

"Jangan jangan kambuh lagi nih anak satu. " ucap Marsya pelan

"Eh kayaknya Nadya lagi di toilet, soalnya dia suka tiba tiba kambuh gitu penyakitnya. " ucap Marsya

"Kok gua baru tau dia punya penyakit begitu. " ucap Ardy

"Tapi masa ke toilet bawa bawa tas. " ucap Samudra

"Nadya emang kebiasaan gitu. "
"Gua mau susul Nadya dulu ke toilet, lo berdua masuk aja. " ucap Marsya

"Ya udah deh. "

Dengan cepat Marsya berlari menuju gerbang belakang sekolah, susah payah dia menghindar dari OSIS yang sedang berpatroli. Hingga akhirnya dia tiba di gerbang tersebut dan menemukan Nadya yang nampak sedang kebingungan.

"Nadya. "

"Marsya... " ucap Nadya berteriak

"Shutt.... Lo jangan teriak teriak dong, kok lo kambuh lagi sih penyakit telatnya. " ucap Marsya membekap mulut Nadya

"Panjang Nad ceritanya, udah lo bantu gua dulu. "

"Untung gua selalu menyimpan kunci gerbang ini. " ucap Marsya membuka gembok gerbang tersebut

"Makasih banget Sya... "

Suara Nadya yang berisik membuat anggota OSIS tersadar dan menghampiri tempat tersebut. Marsya langsung menarik Nadya untuk bersembunyi.

"Aneh padahal tadi kayak ada suara orang teriak. Suara apaan tuh, jangan jangan itu hantu lagi.. "

"Hahahahaha, lo lihat gak tadi mukanya lucu banget. " ucap Marsya

Flavored ( Will All End Happily) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang