Dua Puluh Satu

17 3 0
                                    

Pulang sekolah pun tiba, Nadya segera menemui Adit dan Behan di kelasnya. Namun karna Adit rapat terlebih dahulu jadinya Nadya dan Behan menunggu Adit di kantin sekolah. Cukup lama Nadya menunggu kehadiran Adit, akhirnya dia memutuskan untuk mengirim pesan chat ke Adit.

"Dit, katanya bentar. Kok ini lama. "

"Tau nih Nad, si Ardy lama banget. Tadi dia yang bilang cepet. "

"Nggak bisa dibiarin nih. Han, gua samperin Adit dulu ya. " ucap Nadya

"Nggak usah lah Nad, ntar juga tuh anak nongol. " ucap Behan

"Tapi ini udah kelamaan Han, nanti keburu malam. Udah ah, kalau lo mau disini ya udah disini aja. " ucap Nadya pergi meninggalkan Behan yang masih sibuk memakan cemilannya

"Eh Nad, tunggu gua ikut. Ah ada ada aja sih tuh orang. " ucap Behan mengejar Nadya

Nadya menyusul Adit ke ruangan OSIS, karna sudah tidak sabar dia pun langsung membuka pintu ruangan tersebut. Namun sebelum dia sempat membuka pintu tersebut, pintu tersebut sudah terbuka terlebih dahulu. Dengan jelas Nadya melihat sesosok manusia berdiri didepan pintu tersebut.

"Ngapain lo disini? Bukannya pulang."

"Ya gua nunggu Adit. " ucap Nadya

"Oh lo berdua mau bucin ya. "

"Enak aja lo asal tuduh. Gua sama Adit itu mau jenguk Marsya, lagian ada Behan juga yang ikut nunggu. " ucap Nadya

"Terus lo kesini mau ngapain. "

"Lo rapatnya kelamaan Dy, kata Adit tadi cuma sebentar. Ini udah kelamaam tau. " kesal Nadya

"Suka suka gua lah, gua ini ketosnya. " ucap Ardy

"Ini nih sikap yang nggak gua suka dari lo. Lo sadar nggak kalau lo terlalu egois, jangan mentang mentang lo ketos lo jadi seberhaknya. Lo pikir mereka semua nggak mau pulang, dengar ya mereka tuh capek Dy udah belajar di sekolah, lo malah nahan mereka buat lama lama di sekolah, mereka semua butuh istirahat. " kesal Nadya

"Bener juga kata nih cewek. " batin Ardy

"Terus mau lo sekarang apa? " tanya Ardy

"Selesain lah rapatnya biar mereka semua pulang, gua ngerti kalau jadi OSIS pasti sibuk tapi setidaknya jangan terlalu diporsi, dan buat lo juga jangan terlalu memaksakan diri. Lo itu manusia bukan robot Dy, lo juga butuh istirahat, jangan sampai lo sakit. " ucap Nadya tersenyum

"Jadi pulang nih. " ucap Ardy

"Yaiyalah. " ucap Nadya

"Woii udah belum berundingnya. Jangan bucin mulu napa, cepetan pulang. " ucap Behan

"Ya udah bentar. " ucap Ardy kembali masuk kedalam ruang OSIS

"Akhirnya selesai juga. " ucap Adit

"Hebat lo Nad. " puji Behan

"Bisa ae lo. " ucap Nadya

"Berangkat sekarang? " tanya Adit

"Kuy lah. "

"Tunggu. "

"Eh Ardy, kenapa? " tanya Nadya

"Gua denger tadi Marsya sakit? Gua boleh ikut jenguk? " tanya Ardy

"Ya boleh lah. " ucap Adit

"Dit, kok malah ngebolehin sih. " bisik Nadya

"Ya kan dia ketos, kebetulan Marsya kan anggota OSIS. Masa iya ketuanya nggak boleh jenguk anggotanya yang sakit. " ucap Adit

Flavored ( Will All End Happily) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang