Part 24

2.4K 177 23
                                    

Setelah sekian lama akhirnya aku kembali
Vote komen 😍😍














"Halmeoni!!" Seru Jihyo saat orang yang sedari tadi ditunggunya tiba dihadapannya, Jihyo langsung berlari memeluk nyonya Jeon, tangisnya pecah saat berada dalam dekapan wanita paruh baya itu, nyonya Jeon mengelus rambut Jihyo, menenangkan.

"Halmeoni.. dia mengatakan kalau halmeoni miliknya, halmeoni milik Jihyo bukan milik orang lain" sembari menunjuk Jihoon, tangis gadis kecil yang begitu dingin itu pecah, membayangkan halmeoninya akan diambil orang lain membuatnya ketakutan setengah mati, tidak mau jika halmeoninya diambil.

Nyonya Jeon menganggukan kepalanya, menegerti jika cucu kesayanannya ini begitu ketakukan akan kehilangannya, memilih menenangkan gadis kecil yang berada didalam dekapanya itu, menepuk punggug mungil itu pelan

"Jihyo-ya jangan menangis, halmeoni milikmu sayang" nyonya Jeon memberikan gagasan yang mungkin akan diterima gadis kecil itu,namun sepertinya itu sia sia, gadis kecil itu masih ketakukan, terbukti dari gelengan kepala yang di berikannya
Nyonya Jeon memaklumi itu, itu hal wajar. Anak kecil memang selalu begitu, terkadang ketakutan mereka menjadikan mereka sangat kekeh dengan apa yang mereka pikirkan

"Tapi dia tinggal disini besama halmeoni dan harabeoji jadi mereka bisa saja mengambil halmeoni dariku." Sesegukan perlahan hadir saat gadis kecil itu menangis sembari berucap

"Ayo kita pindah saja ke rumah appa, bersama eomma jadi mereka tidak akan megambil halmeoni dan harabeoji dariku" ucapnya sembari menunjuk Jungkook dan Jihoon. Yang nyatanya keduanya hanya bingung dengan apa yang terjadi, Jungkook perlahan mengerti, melihat apa yang dihadapannya sekarang membuat otak cerdasnya berpikir jauh.

Jihoon hanya memasang wajah bingungnya saat dihadapkan dengan situasi sekarang

Dan jika biasanya gadis super aktif Jihyeon selalu berceloteh ria kini hanya diam, bingung dengan apa yang terjadi, hanya saja dia tidak menangis seperti Jihyo, hanya diam terpaku melihat semua kejadian dihadapannya

"Jihyo-yaa halmeoni milikmu, milik Jihyeon dan milik Jihoon juga" pelan tapi pasti berusaha membujuk Jihyo, namun nyatanya gagasan itu ditolak mentah mentah oleh Jihyo

"Tidak halmeoni hanya milik kami dan Jeonha oppa,, halmeoni bukan milik Jihoon"

Nyonya Jeon terkekeh mendengar penuturan gadis kecil dalam dekapannya itu, merasa lucu. 

"Sayang dengarkan halmeoni." Nyonya Jeon melepas pelukannya dan menatap Jihyo yang kini penampilan gadis kecil ini benar benar kacau, menangis hingga sesegukan itu hadir begitu kuat, tidak bisa mengontrol untuk berhenti barang sedikitpun.

"Halmeoni milik kalian semua sayang, bukan cuman milik Jihyo saja, begitupun dengan harabeoji, harabeoji juga sama milik semua sayang." Nyonya Jeon sekuat hati menjelaskan apa yang menjadi keresahan cucu kesayangannya

"Jihyo tidak mau berbagi halmeoni dan harabeiji dengan Jihoon" ucap gadis kecil itu, masih bersikekeh dengan pikirannya. Nyonya Jeon tersenyum, sedikit kewalahan menghadapi Jihyo.

"Sudah jangan menangis lagi, gadis kuat tidak baik menangis terus, nanti ibumu khawatir jika kalian pulang dalam keadaan seperti ini Jihyo-yaa" ternyata itu sedikit mempan, tangis gadis kecil itu perlahan mereda, tapi tetap saja seseguk itu tidak bisa hilang begitu saja

Jungkook bernapas lega saat gadis kecil dihadapannya ini perlahan mulai berhenti tangisannya, tidak tega melihat Jihyo menangis. Jungkook jelas mengerti dengan apa yang terjadi sekarang, dan tadi Jihyo menyebut Jeonha? Jeonha putranya. Jungkook masih ingat dengan sangat jelas nama putranya sendiri

Kim Harru (JJK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang