Part 30

2.1K 210 82
                                    

Hello semuanya❤️❤️

maaf ya lama banget baru bisa up lagi. Bukannya ga mau up cuman pulang kerja udah cape banget jd udah ga ada tenaga buat ngetik
Tapi aku selalu berusaha buat ngetiknya dicicil😂 biar ga terlalu riweh nanti.

Btw vote and comen please




Seperti yang telah terjadi sebelumnya Jungkook selalu diusir saat datang menjenguk Harru, tapi tetap saja selalu menujukan batang hidungnya. Jungkook tidak akan pernah menyerah begitu saja. Tatapan yang Harru berikan memang selalu saja mematikan, ucapannya yang selalu menusuk tidak akan pernah membuat Jungkook menyerah sediktipun. Tidak akan pernah. Jungkook tidak pernah sekalipun mengatakan untuk menyerah,jika itu menyangkut Harru semakin Harru menolaknya maka semakin Jungkook maju.

Jungkook hanya percaya jika suatu saat nanti Harru pasti akan menerimanya kembali, maka menyerah untuk seseorang Jeon Jungkook? Tidak akan pernah.

Seperti saat ini Jungkook duduk menatap Harru dengan senyum terbaiknya tapi sayang sekali yang ditatap hanya memberikan tatapan masa bodoh. Seolah-olah  presepsi pria yang ada dihadapannya saat ini tidak pernah ada. Astaga Harru membayangkan wajah Jungkook saja sudah membuatnya pusing setengah mati apalagi harus berhadapan seperti sekarang ini.

"Hari ini terapinya jam berapa?" Jungkook memulai pembicaraan karna setaunya setiap hari Harru harus melakukan terapi untuk kakinya, untuk bisa berjalan lagi.

"Bukan urusanmu" baiklah Jungkook berpikir mungkin Harru lelah dengan sikapnya. Tapi apakah dia akan berhenti? Astaga tidak akan pernah itu hanya pikiran setan menurutnya.

"Aku akan membantumu"

"Ayo!" Jungkook berniat membantu Harru untuk terapinya

"Sebenarnya apa maumu?"

"Aku?" Jungkook menunjukan dirinya dengan jari telunjuknya, tersenyum pada Harru

"Tentu saja kembali padamu, kau seharusnya bersyukur ada pria tampan sepertiku yang mau mencintaimu"
Ingin rasanya Harru memukul kepala pria bodoh dihadapannya ini, hingga akhirnya tersenyum kecut

"Bersyukur?"

"Kenapa harus? Setidaknya aku bersyukur karrna berpisah denganmu brengsek"

"Harru-ya bukan begitu"

"Diam! Aku belum selesai bicara" Harru kembali menatap tajam Jungkook

"Kau mungkin berpikir aku baik  beberapa hari belakangan ini, sepertinya aku melakukan kesalahan.ahh bukan, aku memang melakukan kesalahan."

"Kau harus ingat. Dulu. Kau meninggalkanku brengsek
Saat Jeonha masih membutuhkan sosok seorang ayah, kau meninggalkan kami, Jeonha membutuhkanmu, sangat membutuhkanmu. Tapi apa yang kau lakukan? Menghamili wanita lain dan menikahinya?" Jelas sekali Harru marah,suaranya bahkan meninggi. Emosi menguasainya dirinya

Jika dulu dia selalu mengeluarkan air mata saat mengatakan isi hatinya pada Jimin dan Taehyung, tapi sekarang berbeda. Harru dengan segala kemarahanya yang tidak dapat mengontrol dirinya sendiri

"Harru-ya"

"Diam! Aku bilang diam brengsek."

"Lihat aku,siapa suruh mengalihkan pandangan kearah lain? Tatap aku saat aku berbicara"

"kau mungkin lupa yah, tapi baiklah hari ini aku akan mengingatkanmu lagi. Aku memiliki ingatan yang cukup baik tuan" Harru menyunggikan senyum mengejeknya saat melihat Jungkook diam tidak berkutik.

"Ingat saat kau menceraikanku? Kau ingat saat itu kau mengatakan apa?"

Harru berusaha sekuat tenaganya untuk tidak menangis saat ini juga, ingatan masa lalu kembali. Kembali menghantui pikirannya saat dia berusaha melupakan segala amarahnya. Tapi dia tidak boleh lemah, dia harus kuat begitulah pikirnya menguatkan diri sendiri, hari ini tidak ada Jimin dan Taehyung yang akan menenangkannya.

Kim Harru (JJK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang