08

1.2K 144 76
                                    






Hwayoung Kim, setelah kemarin ia meminta sebuah alamat pada Pak Jung. Kini ia mendatangi alamat tersebut. Seorang diri. Awalnya, Hwayoung tak yakin dengan pertanyaan yang akan ia ajukan nantinya. Namun, ia sangat penasaran—bagaimana hubungan mereka dimulai.

Tiba di depan gedung Galeri milik Taehyung. Ya, gadis itu datang kesana dengan alasan ingin tahu sebanyak mungkin tentang mereka; Hana dan Taehyung. Itu semua karena ia cemburu, tak suka jika melihat Hana terlalu dekat dengan Taehyung—apa lagi di depannya.

Oh, mereka pasangan kekasih. Apa yang salah dengan selalu dekat tanpa peduli di hadapan siapa dia.

Masuk, dan dapat ia lihat sebuah kalimat penyambutan di loby depan. Hwayoung tersenyum. Ia melihat lokasi ini tampak ramai dan bersih. Taehyung pasti setiap hari menerapkan perintah untuk selalu bersih. Benar-benar disiplin.

Ketika Hwayoung masuk, ia melihat Taehyung seperti baru saja keluar dari sebuah ruangan. Hwayoung segera menghampiri, dan berdiri tepat di hadapan pria itu. Membuatnya terkejut dan segera menyambut dengan baik. Gadis itu tersenyum. Senang sekali bisa melihat Taehyung kembali setelah pemotretan terakhir yang sangat menyebalkan itu.

"Hwayoung-ah, kau di sini?" Taehyung bertanya. Jujur saja ia tak mengerti bagaimana Hwayoung ada di tempatnya. Mengingat selama ini ia tak pernah memberitahu lokasi galeri miliknya pada gadis itu. Ia tersenyum dan menjawab, "Ya, aku meminta alamat ini pada Pak Jung. Aku hanya ingin tahu, galeri milik fotograferku itu seperti apa. Ternyata, sebagus ini!" Taehyung sedikit tersipu mendengarnya. Ia tersenyum, dan mengangguk senang atas pujian tersebut.

"Omong-omong, ruangan apa itu?" Hwayoung bertanya seraya menunjuk pada ruang khusus yang hanya bisa dimasuki olehnya dan Hana. "Sebuah ruang khusus. Hanya aku yang boleh masuk," jawabnya. Hwayoung mengangguk paham, walau dalam hati ia curiga jika ruangan itu adalah tempat khusus yang Taehyung sembunyikan penghuninya. Taehyung juga tidak mungkin mengungkap nama Hana juga, atau kemungkinan Hwayoung akan semakin kesal bisa sangat besar.

"Mari, kita bisa mengobrol di ruang depan!" ajak Taehyung. Diikuti oleh Hwayoung, dan mereka duduk di loby depan seraya mengobrol. Sebenarnya, Taehyung tidak merasa nyaman ada Hwayoung di sini. Bukan karena ia datang tiba-tiba, namun memang dirinya belum terbiasa mengobrol berdua dengan Hwayoung.

Ini adalah jam makan siang kantor, dan Taehyung harus waspada jika Hana tiba-tiba datang. Gadis itu juga lumayan sering datang di saat jam makan siang, sekalian membawa satu makanan untuk Taehyung juga.

"Taehyung-ah, maaf jika aku boleh bertanya dan tahu—tentang kau dan Kim Hana!" ucap Hwayoung yang sukses membuat Taehyung menoleh. "Sudah sejauh mana, hubunganmu dengan Hana?" Ia mulai bertanya. Taehyung mulai ragu. Pertanyaan itu sedikit tidak baik untuk Hwayoung ajukan.

"Aku dan Hana, kami menjalin hubungan sudah cukup lama. Sekitar empat tahun, dan aku senang saja dengan dia."

Tiba-tiba saja Taehyung ingin mengungkap sumber bahagianya ketika bersama Hana. Ya, gadis itu adalah yang kedua setelah Ibunya. Hwayoung, dalam hati rasanya ia marah. Pertanyaan yang ia tanyakan sendiri, ternyata membawa bumerang dengan jawaban yang sangat menyakitkan.

"Ah, selama itu. Hana pasti sangat baik padamu," katanya lagi. Hwayoung berusaha keras untuk menahan rasa cemburunya. Astaga, sepertinya Hwayoung sudah benar-benar menyukai Kim Taehyung. Sementara itu, Taehyung justru tersenyum sangat senang seraya membayangkan Kim Hana. Gadis itu, bukan hanya baik.

"Hana bukan saja baik. Tapi dia sangat sabar dan penuh pengertian. Sejauh ini aku bersamanya, tak pernah aku melihat dia marah. Ketika aku melakukan kesalahan, Hana biasanya menasihatiku dengan sabar. Ia tak pernah marah padaku, tetapi aku yang sering marah padanya. Hana sangat hebat, dia luar biasa!"

P O T R E T - TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang