20 [TAMAT]

2.6K 153 46
                                    





(Satu hari sebelumnya)

Hwayoung Kim berada di sebuah kedai roti untuk menunggu seseorang. Dia sengaja mengajaknya bertemu hari ini, karena esok ia tak akan bisa untuk menemuinya dan sekedar bicara. Ia telah memikirkan ini sejak semalam. Dan memastikan keadaannya sendiri bahwa ia telah benar-benar siap melepas semuanya.

Berpikir keras tentang apa yang Seokjin ungkapkan hari itu. Dia berkata bahwa percuma, saat perasaan yang dimiliki begitu besar. Namun, kemungkinan untuk mendapat balasan sangatlah kecil-bahkan tidak pernah sekalipun.

Jujur itu membuatnya terluka sendiri. Sakit hati sendiri karena menyadari banyak hal yang terjadi belakangan ini. Semua kisahnya. Tiba-tiba menjadi sia-sia saat sebuah fakta berbicara bahwa; sampai kapanpun, ia tak akan pernah bisa mendapatkan itu.

Membuang napas, sepertinya Hwayoung harus melepaskan semuanya mulai sekarang. Waktu telah habis untuknya bertindak dan memaksakan keinginan. Esok, adalah hari di mana seseorang yang ia sukai-menikah dengan gadis pilihannya.

Beberapa saat kemudian, pintu kedai terbuka. Hwayoung memandang, dan yang datang adalah seseorang yang ia tunggu sejak tadi. Ia berdiri untuk menyapa. Tersenyum, mulai mengenal walau ia tak saling bicara banyak dengannya.

Han Seo Jun, ibunya Taehyung. Ia datang memenuhi panggilan Hwayoung yang mengajaknya bertemu entah dengan alasan apa. Dan seperti biasa, penampilannya selalu memukau. Menunjukkan bahwa ia orang berada, dan harus selalu tampil sempurna di mana pun keberadaannya.

"Maaf, aku mengajakmu bertemu di sini. Aku hanya ingin membicarakan sesuatu yang ringan, dan tidak terlalu penting." Hwayoung membuka suara. Orang di hadapannya ini tersenyum simpul dan mengangguk. "Tidak masalah. Tapi aku tidak punya banyak waktu untuk mengobrol. Jadi, cepat katakan apa tujuanmu mengajakku kemari?" Ia bertanya. Hwayoung tersenyum sejenak. Kembali mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan semuanya.

"Aku minta maaf!"

Seo Jun memandang. Matanya menunjukkan sebuah perasaan bingung atas apa yang baru saja Hwayoung ucapkan. "Selama ini aku banyak mengganggu putramu. Aku menyadari itu, dan kini aku telah melepas dia. Maksudku, aku tidak akan mengganggunya lagi dan Kim Hana. Aku akan mencoba senang dengan pernikahan mereka," sahutnya dengan tegas.

Seo Jun masih belum membalas. Ia diam seraya tetap memandang Hwayoung dengan perasaan heran. Baru beberapa waktu yang lalu ia berkata akan membuat Taehyung meninggalkan Hana, namun sekarang ia berkata sebaliknya.

"Taehyung benar. Seharusnya aku tidak jatuh cinta padanya. Aku akan terluka, dan terasa berat untuk menerima fakta ini. Dia tidak mungkin bersamaku, dan tidak akan pernah. Aku berkata bahwa aku akan mengacaukan semuanya, tapi aku telah mengubahnya. Aku akan membiarkan ini terjadi, karena aku tidak punya hak apa pun untuk merusak semuanya. Aku minta maaf, telah mengganggu putramu."

Gadis itu menangis pelan. Seiring ucapannya, hatinya terasa ditusuk dan itu sangatlah perih. Dia berkata seperti itu, namun belum dengan ketulusan. Masih ada titik tidak rela, dan bersedih dengan kenyataan ini.

"Aku tidak mengerti kenapa tiba-tiba kau bicara seperti ini. Tapi, bukankah kau sendiri yang bilang akan membantuku untuk melepaskan gadis itu dari kehidupan putraku?" Seo Jun akhirnya bicara. Ia teringat dengan beberapa hal yang sempat Hwayoung ucapkan melalui telepon. Maka, ia pun sedikit terkejut dengan pengakuannya.

"Itu benar. Tapi aku telah menghentikannya. Berkali-kali aku merasa bahwa Taehyung tidak pernah melirikku, dan itu benar. Kami hanya rekan kerja, itu yang selalu Taehyung ucapkan ketika aku berusaha lagi untuk mengungkapkan perasaanku. Kami tidak akan pernah berjalan di tempat yang sama. Jadi, aku memilih untuk menyerah dan merelakan dia pada seseorang yang menjadi pilihannya."

P O T R E T - TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang