14

1K 117 44
                                    



Perasaan Hana saat ini sangat kacau. Ia tak habis pikir dengan alasan pertemuan kekasihnya di luar jam yang telah ditentukan itu. Entah di mana letak rasa malu dan sopan Hwayoung Kim, tapi sungguh … kejadian tadi sangat menyebalkan.

Ia sempat bicara pada Taehyung, dan lelaki itu hanya meminta maaf atas apa yang tidak dia lakukan. Alias, meminta maaf atas nama Hwayoung karena telah lancang bicara seperti itu. Maksudnya apa? Taehyung sendiri pasti tahu apa yang akan gadis itu katakan. Pasti, karena selama ini mereka bekerja bersama. Taehyung pasti sangat tahu bagaimana Hwayoung bersikap padanya, dan itu benar-benar membuat Hana kesal.


(Flashback)




Taehyung menarik Hana untuk pergi dari hadapan Hwayoung dengan segera. Ia tak ingin perdebatan mereka semakin parah dan menimbulkan masalah. Apa lagi orang-orang akan perlahan datang. Ia tak ingin menjadi bahan pembicaraan, maka harus ia bawa pergi Kim Hana dari tempat itu.

Sebenarnya Hana tidak perlu menangis, tapi ketika mengingat pengakuan Hwayoung tadi—entah mengapa rasanya sakit sekali. Apa lagi Taehyung hanya diam tak percaya sambil tertawa.

"Hana, kenapa?" Taehyung bertanya penuh tuntutan. Ia masih tak paham bagaimana Hana bisa mengikutinya. Gadis itu memandang, menghapus sisa air di ujung matanya.

"Kau tahu, tadi itu sangat menyakitkan walau bukan aku yang menjadi Hwayoung. Bagaimana kau bertanya kenapa, sedangkan kau tahu alasanku menangis seperti ini sebab apa!" jelas Hana dengan mencoba tenang. Taehyung tahu, ia paham apa yang Hana rasakan sekarang. Tapi situasinya tidak tepat. Hana tidak bisa langsung melabrak hingga membuat Hwayoung tertegun seperti tadi.

"Aku tahu. Tapi kau juga perlu tahu, ini tempatku bekerja. Sudah kubilang untuk menjaga sikap. Kendalikan dirimu, kau boleh marah setelah aku selesai menyelesaikan ini semua," ungkap Taehyung yang tanpa sadar semakin membuat Hana kesal.

"Jadi, kau akan tetap di sini bersama wanita itu? Wanita yang telah membuat kekasihmu menangis seperti ini?"

Taehyung memejamkan mata. Lelah sekali jika harus berdebat dengan Hana. Lelaki itu hanya memberitahu apa tidak seharusnya Hana lakukan.

"Tidak salah kau marah, tapi ingat di mana tempatmu. Aku di sini bekerja. Ini bukan kantorku, jadi aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan begitu saja." Menghentikan kalimat untuk menyentuh kedua bahu Hana. Kali ini Taehyung akan coba untuk memberi sebuah pemahaman kepada Hana. Bahwa apa yang Hana pikir selama ini, tidak sama dengan apa yang dia lihat atau duga.

"Dengar, Kim Hana. Sejauh apa pun pikiranmu tentangku selama bekerja. Sebanyak apa pun curigamu padaku saat aku berada di sini. Tetap ingatlah satu hal yang paling penting, bahwa aku seperti ini demi siapa? Kau, seseorang yang sejauh ini menjadi tanggung jawabku. Tempatku mencari alasan mengapa harus seperti ini dan itu. Aku bekerja keras untuk memenuhi syarat agar bisa bersamamu lebih lama. Jadi, mengapa kau banyak sekali menaruh kesal pada sesuatu yang tidak benar?"

Hana mendengar itu. Ia kembali menumpahkan tangis karena apa yang Taehyung katakan benar. Dia sendiri sering lupa dengan apa yang selalu Taehyung ungkapkan padanya sebagai alasan.

"Sebanyak mungkin, para wanita di luar sana menyukaiku, tak perlu khawatir karena aku … hanya menyukai satu wanita. Itu kau, bahkan aku berjanji untuk segera menikahimu. Jadi, apa yang kau khawatirkan sekarang? Apakah sudah tidak ada lagi kepercayaanmu untukku?"

P O T R E T - TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang