15

1K 128 30
                                    







Hwayoung Kim benar-benar menghubungi Ibunya Taehyung semalam. Ada berbagai alasan mengapa ia lakukan itu. Pertama, dia penasaran seperti apa Ibunya Taehyung. Kedua, dia ingin tahu  alasan Ibunya Taehyung tidak pernah menyukai Hana.

Seokjin memang tidak berkata bahwa Ibunya Taehyung tidak menyukai Hana. Hwayoung hanya menduga sendiri. Karena mengingat ucapan Seokjin yang berkata bahwa wanita itu menyukai gadis yang modis. Sedangkan Kim Hana, gadis itu terlalu sederhana.

Ia duduk di bangku yang telah ia pesan sejak beberapa menit yang lalu. Harus menunggu Ibunya Taehyung untuk membicarakan banyak hal. Dia juga harus menyiapkan diri kalau saja Ibunya Taehyung bukan orang yang tenang dan menyambut orang baru dengan baik.

Tak lama kemudian, yang ditunggu datang. Hwayoung berdiri untuk menyambutnya. Wanita itu tersenyum kecil, lalu mengangguk. Mereka kembali duduk. Sebelum obrolan berlangsung, akan sangat sopan jika Hwayoung membiarkan Ibunya Taehyung menikmati minumannya dahulu.

Seraya memandang. Ada beberapa deskripsi untuk menggambarkannya.

Nyonya Han Seo Jun, dia tampak cantik dan anggun. Pakaiannya rapih dan mewah. Seperti konglomerat. Perhiasannya tidak banyak. Hanya beberapa namun bagus semua. Dia memiliki wajah yang tegas dan dingin, mirip seperti Kim Taehyung.

"Nona Kim, sampai kapan kau akan menatapku seperti itu?"

Tiba-tiba fokus Hwayoung tersadar ketika Ibu Han bicara. Gadis itu tersenyum canggung dan tidak lupa untuk meminta maaf.

"Anda terlihat hebat."

Seo Jun tersenyum. Bukan pertama kali ia mendapat ungkapan seperti itu dari orang baru. Mungkin, Hwayoung adalah yang kesekian kalinya.

"Jadi, kau adalah model yang bekerja dengan putraku?" Ia bertanya. Hwayoung mengangguk dengan semangat. Omong-omong, Hwayoung memberitahu siapa dia sejak semalam setelah ia menghubungi Seo Jun.

"Kau terlihat rapih. Penampilanmu bagus."

Tentu saja Hwayoung senang dengan pujian itu. Namun, jika saja dirinya bukan seorang model—mungkin tampilannya akan sama sederhana seperti Kim Hana.

"Kudengar, putramu akan menikah."

Seo Jun meletakkan gelas ke atas meja. Wajahnya mendadak datar setelah Hwayoung mengajukan pernyataan seperti itu.

"Benar, tapi aku tidak merestuinya!"

"Apa?"

Hwayoung pura-pura terkejut. Bahkan ia tahu akan sulit mendapat restu dari wanita itu. Lihat saja penampilannya yang sangat berbeda dengan Kim Hana.

"Gadis itu tidak sama dengan kami. Tapi Taehyung, entah bagaimana dia begitu ingin menikahi Kim Hana. Apa yang dia lihat sebenarnya?!" Seo Jun memang tidak marah, tapi ia terlihat jengkel dengan penjelasannya sendiri.

"Tapi, Kim Hana cukup cantik, bukan?"

Sengaja memancing, Hwayoung ingin tahu bagaimana respon Seo Jun lebih jauh lagi tentang Kim Hana.

"Cantik saja tidak cukup untuk menjadi menantuku. Kasta kami berbeda," sahutnya. Kini Hwayoung mengerti, semuanya dilihat dari kasta. Hwayoung akan memberi pertanyaan lagi, mungkin yang setelah ini tidak akan lebih panjang lagi.

"Lalu, apa yang akan Anda lakukan untuk mereka?" Dia bertanya. Ini adalah alasan mengapa dia ingin mengajak Seo Jun bertemu dengan segera. Selain penasaran seperti apakah dia, ia pun penasaran dengan berbagai jawaban tentang Kim Hana.

"Apa lagi? Aku harus membiarkan ini terjadi. Taehyung adalah putraku satu-satunya. Jika dia bahagia dengan pilihannya, aku tidak bisa menolak. Aku akan mencoba untuk membuka hati, dan menerima Kim Hana dengan baik."

P O T R E T - TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang