19

1.4K 124 24
                                    




Akhirnya Taehyung telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Ia sudah kembali ke Korea sejak beberapa hari yang lalu. Tentu saja ini membuatnya senang. Bertemu dengan Hana, berbicara dengannya, dan juga berkencan dengan gadis itu. Taehyung rindu sekali.

Mereka akan bertemu hari ini atas permintaan Kim Hana. Jauh dari sebelum hari ini, mereka telah berjumpa hanya untuk mengobrol biasa. Namun, kali ini Hana sendiri yang bilang bahwa dia ingin mengatakan sesuatu yang cukup penting. Tentang hubungan dan pernikahan. Ini membuat Taehyung penasaran dan bertanya pada diri sendiri.

Hana juga tidak bercerita apa pun selama ini. Ia tampak baik-baik saja saat menghabiskan waktu dengan Taehyung. Sudah pasti lelaki itu tidak mengerti tentang masalah apa yang terjadi selama dirinya tidak ada. Bukan kecurigaan tentang kekasihnya yang kini kembali bekerja dengan Kim Seokjin. Taehyung yakin sekali ini ada hubungannya dengan sang ibu.

Berkali-kali juga Hana bercerita dan berkata bahwa ia masih canggung dengan Han Seo Jun, ibunya Taehyung. Dia juga mengaku tidak nyaman saat berhadapan dengan ibu dari kekasihnya itu. Taehyung tidak paham juga, mengapa ibunya masih belum bisa menerima Kim Hana dengan baik.

Mengingat pernikahan mereka tinggal sebentar lagi, itu membuatnya harus meyakinkan sang ibu bahwa Hana adalah pilihan terbaik. Jika dengan alasan hanya karena Hana berasal dari keluarga yang tidak sama, alias kasta yang berbeda—bukankah dahulu ibunya juga begitu? Semua diawali dengan kerja keras sehingga meraih kekayaan di kemudian hari.

Seraya berpikir, akhirnya Hana mulai datang dan langsung duduk di hadapan Taehyung. Lelaki itu tersenyum begitu hangat seakan menyambut dengan baik kekasihnya. Penampilan Hana terlihat lelah, sepertinya ia baru pulang bekerja. Tidak membuat Taehyung ingin basa-basi, karena sebenarnya ia sangat penasaran dengan maksud pertemuan ini.

"Hana-ya, ada apa?" Taehyung bertanya. Deep voice pria itu sempat membuyarkan beberapa pikiran dan rasa gundah dalam diri Hana. Dari awal datang saja ia sudah terlihat tidak tenang. Mungkin, ini adalah keputusan bodoh dengan mengajak Taehyung bertemu hari ini untuk membahas masalah yang selalu mengganggunya.

"Hei, jawab aku!" Seraya menggenggam tangan Hana, lelaki itu merasa bingung sendiri dengan apa yang Hana lakukan. Gadis itu diam sejak kedatangannya. Tak kunjung bicara, tetapi Taehyung paham jika dia sedang gundah dan gelisah.

"Taehyung-ah, katakan padaku bagaimana cara untuk merayu ibumu?"

Taehyung diam. Menyingkirkan tangannya, dahi berkerut bingung dan tidak paham. Hana bicara spontan dan terlihat sekali raut putus asanya. Karena Taehyung masih tetap diam, itu pun membuat Hana diam juga. Berpikir apakah bukan masalah untuk mengawali obrolan dengan bertanya seperti itu.

"Untuk apa kau merayu ibuku?" Kini Taehyung yang bertanya. Suara berat pria itu sungguh membuat Hana kehilangan konsentrasi. Bagaimana dia harus menjawab ini. Hatinya benar-benar kacau. Meneguk ludah, gadis itu menggenggam tangan Taehyung untuk mencari ketenangan.

"Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk membuat ibumu tertarik padaku. Dia tetap tidak menyukaiku hingga sekarang, Taehyung-ah. Apa yang harus kulakukan?" tanya gadis itu dengan mata yang menunjukkan kegelisahan dan kecemasan. Taehyung memandang dengan sendu. Benar dugaannya jika pertemuan ini akan membahas hal ini.

Taehyung sendiri mengaku jengkel dan lelah dengan sikap ibunya yang tetap sama—bahkan di saat pernikahan putranya tinggal sebentar lagi. Membuang napas kasar, Taehyung seperti ingin bicara tegas dan serius di hadapan ibunya.

"Tidak perlu melakukan apa pun. Ibuku akan menyukaimu seiring berjalannya waktu. Jangan khawatirkan apa pun, dan percayalah!" Ia membalas genggaman tangan kekasihnya, menatap dengan hangat agar ia tak lagi cemas dan merasakan keadaan di mana ia tak pernah dianggap oleh sang ibu dari kekasihnya.

P O T R E T - TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang